NEPAL, SUMUTPOS.CO – Tubuh seorang pendaki India ditemukan tewas di Gunung Everest pada hari Senin (22/5), merupakan korban tewas keempat pada akhir pekan yang tragis di puncak gunung tertinggi di dunia.
Para penyelamat Sherpa melihat mayat pendaki India bernama Ravi Kumar, namun tidak mungkin untuk mengevakuasi jenazahnya, kata Thupden Sherpa dari Arun Treks and Expedition. Tampaknya Kumar telah jatuh sekitar 200 meter di bawah rute tim sherpa tersebut, katanya.
Sebelumnya tiga pendaki lainnya, masing-masing warga AS, Slovakia dan Australia juga meninggal di gunung tersebut akhir pekan lalu. Karena kondisi cuaca yang buruk, pendakian ke puncak Everest sempat tertunda tahun ini, yang menyebabkan pendakian terburu-buru dalam beberapa hari terakhir untuk mencapai ke puncak.
Kumar (27 tahun), jatuh sakit dalam perjalanan turun dari puncak pada hari Sabtu (20/5) dan tidak berhasil mencapai kamp terdekat, meskipun pemandu Nepal yang menyertainya sampai ke kamp. Pemandu itu juga sakit tapi dengan susah payah berhasil mencapai kamp di South Col, yang terletak pada ketinggian 8.000 meter.
Kumar dan pemandunya berhasil mencapai puncak tertinggi 8.850 meter sekitar pukul 01.30 siang, yang dianggap terlambat, dan tidak banyak pendaki lainnya yang berada di lokasi itu saat mereka dalam perjalanan pulang.
Pejabat Dinas Pariwisata Nepal, Kamal Prasad Adhikari mengatakan bahwa pendaki Amerika Roland Yearwood (50 tahun), dari Georgiana, Alabama, meninggal pada hari Minggu (21/5), namun tidak jelas apakah atau kapan jenazahnya akan diturunkan.
Seorang pendaki Slovakia, Vladimir Strba (50 tahun), juga meninggal dunia di Everest pada hari Minggu, kata pejabat Kementerian Pariwisata Gyanendra Shrestha. Jenazahnya dibawa ke kamp South Col.
Pendaki Australia Francesco Enrico Marchetti (54 tahun), dari Queensland, meninggal di puncak Everest di wilayah China, menurut surat kabar Himalayan Times.
Dengan 4 korban tewas pada akhir pekan lalu itu, jumlah pendaki yang tewas di Everest pada musim semi tahun ini, yang dimulai pada bulan Maret dan berlangsung sampai akhir bulan ini, kini telah mencapai enam orang.
Departemen Pariwisata Nepal mengeluarkan 371 izin tahun ini untuk mendaki Everest. Meningkatnya jumlah pendaki tahun ini kemungkinan besar karena banyak orang tidak bisa melakukan pendakian pada musim tahun 2014 dan 2015, akibat banyak longsoran salju (avalanche) mematikan yang mengganggu musim pendakian ketika itu.
Para pendaki yang memiliki izin untuk tahun 2014 namun tidak bisa mendaki, bisa memperoleh izin baru sampai tahun 2019. Sementara, pendaki dengan izin mendaki tahun 2015 hanya diberikan izin mendaki sampai tahun 2017. Surat izin mendaki puncak Everest biasanya berharga sekitar $11.000 (atau senilai Rp. 146 juta). (voa)