SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Bupati Simalungun, JR Saragih terus mewujudkan janjinya memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat. Salah satu langkah bupati dengan jargon Semangat Baru Sumatera Utara tersebut dengan menambah Puskesmas.
Kepala Dinas Kesehatan Simalungun Jan Maurisdo mengatakan, sebelumnya JR Saragih sudah membangun Puskemas baru di Parbutaran, Nagori Bandar di Perdagangan, Nagori Bandar Masilam dan Nagori Batu Onom.
“Ada pemekaran Puskesmas dari 34 menjadi 46 Puskesmas, sehingga ada penambahan Puskesmas berjumlah 12 Puskesmas,” ucap Jan Maurisdo, Senin (5/6).
Jan Maurisdo menambahkan pemerintahan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara terus melakukan perubahan semangat baru dalam melaksanakan pelayanan masyarakat dari sisi kesehatan. Terlebih, untuk 2017 penambahan Puskesmas yang baru baru terealisasi sebanyak empat Puskesmas.
“Kita menambah jumlah Puskesmas sebanyak empat Puskesmas dari 12 Puskesmas. Hal ini dimaksudkan agar Pemerintahan Kabupaten Simalungun bisa melihat perkembangan Puskemas tersebut, sehingga pantuan kesehatan dengan mudah dilakukan. Yang pasti, sisa penambahan Puskesmas yang baru terus dilakukan,” tuturnya.
Selain itu, penambahan Puskesmas ini dilakukan karena dilihat dari sisi letak geografis, kemudian kemudahan masyarakat dalam berobat jadi lebih mudah, sehingga masyarakat tak lagi kebingungan untuk berobat. Kemudian, dari sisi bentuk Puskesmas tetap mengikuti peraturan dari kementerian di mana seluruh puskesmas yang baru harus bisa melayani kartu BPJS Kesehatan.
Dari sisi pegawai, Pemerintahan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara sudah menetapkan sebanyak 35 pegawai Puskesmas yang siap melayani masyarakat. Jumlah ini sudah termasuk dokter, perawat, bidan, serta proses administrasinya.
Sebelumnya, JR Saragih menegaskan akan terus berupaya menjadikan masyarakat di Kabupaten Simalungun bisa mendapatkan haknya yang sama dari sisi kesehatan. Baginya, bila masyarakat selalu hidup sehat maka pertumbuhan perekonomian akan mudah bertumbuh.
“Kesehatan itu bagi saya tidak bisa ditoleransi, dengan masyarakat hidup sehat maka mereka (masyarakat-red) bisa melakukan aktifitasnya dalam memenuhi kehidupan sehari-harinya. Pelayanan kesehatan di puskesmas juga harus berlangsung dengan baik, puskemasnya pun juga harus bersih karena ini berhubungan dengan kesehatan,” pungkasnya. (osi/ril)