SELAYAR, SUMUTPOS.CO – Keindahan alam Indonesia sudah diakui dunia. Satu demi satu lokasi wisata diorbitkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk mengenalkan bahwa negeri ini tak hanya mengandalkan Bali dan Raja Ampat.
Kepulauan Selayar menjadi salah satu objek wisata yang siap menjadi surga bagi para pemburu keindahan alam. Wisata laut yang mempesona bahkan diakui tak kalah dengan sejumlah lokasi favorit wisatawan dunia. Selayar yang memiliki gugusan karang terbesar kedua di dunia, disamakan dengan Maladewa.
“Bahkan dengan Monaco dan Bora-Bora, Selayar tak kalah indahnya. Tinggal dibenahi dan dilengkapi fasilitas pendukung, daerah ini siap menerima tamu dalam jumlah besar,” jelas Bambang Sulistyo dari grup konsorsium Sampoerna, yang akan bekerja sama dengan Pemkab Kepulauan Selayar untuk mengembangkan potensi alam di daerah ini.
Tak hanya hotel bintang lima yang akan dibangung pada 2018 mendatang. Lapangan golf, rumah sakit internasional, hingga pusat pengolahan ikan akan melengkapi fasilitas di daerah ini.
“Kami berharap pemerintah memfasilitasi pertemuan dengan investor dunia untuk mendukung program tersebut. Sayang sekali jika surga wisata marina seperti ini tak dibenahi dengan maksimal,” ungkap Bambang yang berkunjung ke Selayar pekan lalu untuk bertemu dengan Bupati Basli Ali.
Pemerintah melalui Kemenpar juga terus memberikan dukungan. Mereka melihat keseriusan pemerintah setempat dalam menyiapkan lahan dan mendatangkan investor. Apalagi, pada 2019, bandara yang ada sudah memiliki fasilitas untuk menampung pesawat berbadan lebar.
Menpar Arief Yahya menjelaskan, potensi Kabupaten Selayar cukup besar. Ia pun memastikan, Kementerian Pariwisata akan memberikan dukungan penuh untuk mengelola potensi tersebut. Tinggal, bagaimana upaya pemda untuk berusaha maksimal, agar segala syarat dapat disiapkan. “Selayar itu intinya ada dua yang jadi fokus kami. Pertama Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK dan Sail Takabonerate,” ujar Arief Yahya.
Lebih jauh Menpar Arief Yahya berjanji akan mempelajari Pulau Selayar itu dari berbagai dimensi, untuk menemukan value yang tersembunyi di balik cerita keindahan itu. Rumus pertama tetap 3A, seberapa bagus aksesibilitasnya? Lalu atraksinya, baik alam, budaya, maupun potensi yang bisa dikembangkan dengan man made-nya. Dan terakhir, amenitasnya.
“Tiga A itulah, instrument yang akan kami lihat dan pelajari. Lalu pemerintah bisa mengembangkan sampai di batas mana? Potensi ketiganya bisa didorong hingga ke mana? Semua akan kami pelajari terlebih dahulu. Mudah-mudahan fisibel untuk diformat KEK,” ungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya.
KEK Selayar direncanakan seluas 500 hektare. Arief Yahya pun mengaku siap memulai mengembangkan kawasan tersebut mulai 2018 tahun depan. Syaratnya, seluruh lahan harus siap.” Bisa dibayangkan ketika sekarang nama Selayar kemudian menjadi daerah yang akan dipersiapkan menjadi Balinya Indonesia Timur,” ujar Mantan Dirut Telkom itu.
Tak hanya wisata laut. Pemkab Kabupaten Selayar juga sudah menyiapkan lahan 100 hektare untuk membangun pusat peradaban Islam modern, Islamic Unity Centre. Di dalamnya akan dibangun masjid, pesantren, dan perpustakaan.“Selayar harus mendapat perhatian khusus. Daerah ini sudah layak mendapat fasilitas BOP sekaligus KEK pada 2018,” ujar pria asal Banyuwangi itu.(rel)