BALI, SUMUTPOS.CO – Kedatangan Presiden ke-44 Amerika Serikat Barrack Obama yang tiba di Bali pada hari Jumat (24/6/2017) sore memantik komentar Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Orang nomer satu di Bali itu menilai ini adalah kemenangan pariwisata Indonesia khususnya Bali.
”Kami siap sedia dan kami siap menjamu wisatawan. Enjoy your stay in Bali Mr. President. If you need anything special you can call me (selamat menikmati tinggal di Bali, Pak Presiden. Jika ingin mendapatkan hal-hal khusus yang spesial silakan telepon saya), Indonesia negara aman dan indah, ini menjadi kemenangan Pariwisata Bali di mata dunia internasional,” ujar Gubernur Pastika.
Gubernur Pastika menjelaskan, memang perbedaan kedatangan Obama dengan kedatangan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulazis al-Saud, yang juga sebelumnya ke Bali. ia mengatakan saat itu Raja Salman masih menjadi seorang Raja, sedangkan Obama tidak lagi Presiden Amerika Serikat.
”Namun orang Amerika Serikat tidak pernah menyebut Presiden terdahulu sebagai eks Presiden, tetapi tetap Mr. President. Jadi di mata amerika serikat, yang sedang liburannya ini adalah tetap Presiden-nya. So, gaungnya juga seperti menyambut presiden,”kata Gubernur Pastika.
Senada dengan gubernurnya, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Yuniartha Putra mengaku siap menunggu dan dengan tangan terbuka mengajak Obama kemanapun dia mau untuk menikmati pariwisata Indonesia.
”Di Bali semua ada, mau pantai ada, mau gunung ada, budayanya banyak banget, mau tempat yang hijau dan rindang ada, mau tempat yang sejuk ada dan mau kemeriahaan pada malam hari juga lengkap banget. Kulinernya, gak akan pernah habisnya,” kata Kadis bangga.
Seperti diketahui Obama datang ke Bali pada Jumat (24/6) sore. Saat tiba di Bali Obama bersama keluarga langsung menuju Hotel Four Season di daerah Ubud. Di hari berikutnya, Obama bersama rombongan mengunjungi Agung Rai Art Museum (Arma), Desa
Pengosekan, Ubud, Gianyar, Bali. Setelah mengunjungi Museum Arma, Obama beserta rombongan melanjutkan plesirannya ke salah satu warisan budaya dunia, di area persawahan terasering Jatiluwih di Kabupaten Tabanan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut destinasi manapun yang dikunjungi Mantan Presiden Obama itu akan menjadi sangat tersohor di dunia. Obama betul-betul menjadi endorser pada Pariwisata Indonesia. “Apa yang dilakukan Gubernur Bali untuk service excellent itu sangat bagus,” kata Menpar Arief Yahya dari Banyuwangi.
Pariwisata, lanjut Arief Yahya, adalah mengelola persepsi publik. “Tugas promosi adalah melukis persepsi, tugas destinasi adalah mendekatkan persepsi dengan kenyataan di lapangan. Ketika promise product sama atau lebih tinggi dari expectation customers, maka PR-ing kita sukses,” sebut Menpar Arief Yahya.
“Maka saat inilah timing yang paling bagus mempromosikan Bali lebih keras lagi di mata dan telinga dunia. Karena itu pula saya porsikan budget besar promosi di Time Square Amerika untuk menyambut Barack Obama. Kami genjot sejak kehadirannya ke Bali, Yogyakarta dan Jakarta,” ungkap Menpar Arief Yahya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, eksplorasi destinasi wisata Bali tidak akan ada habisnya. Itulah yang membuat Pulau Dewata senantiasa hidup sustainable. Termasuk budaya dan keindahan alam di Jatiluwih yang menjadi warisan budaya dunia.
“Budayanya unik, culturenya sangat oke, alamnya pun super keren. Momentumnya pas. Silakan eksplor Gianyar, Tabanan, Bali. Welcome to Wonderful Indonesia!” kata Menpar Arief Yahya. (Rel)
BALI, SUMUTPOS.CO – Kedatangan Presiden ke-44 Amerika Serikat Barrack Obama yang tiba di Bali pada hari Jumat (24/6/2017) sore memantik komentar Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Orang nomer satu di Bali itu menilai ini adalah kemenangan pariwisata Indonesia khususnya Bali.
”Kami siap sedia dan kami siap menjamu wisatawan. Enjoy your stay in Bali Mr. President. If you need anything special you can call me (selamat menikmati tinggal di Bali, Pak Presiden. Jika ingin mendapatkan hal-hal khusus yang spesial silakan telepon saya), Indonesia negara aman dan indah, ini menjadi kemenangan Pariwisata Bali di mata dunia internasional,” ujar Gubernur Pastika.
Gubernur Pastika menjelaskan, memang perbedaan kedatangan Obama dengan kedatangan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulazis al-Saud, yang juga sebelumnya ke Bali. ia mengatakan saat itu Raja Salman masih menjadi seorang Raja, sedangkan Obama tidak lagi Presiden Amerika Serikat.
”Namun orang Amerika Serikat tidak pernah menyebut Presiden terdahulu sebagai eks Presiden, tetapi tetap Mr. President. Jadi di mata amerika serikat, yang sedang liburannya ini adalah tetap Presiden-nya. So, gaungnya juga seperti menyambut presiden,”kata Gubernur Pastika.
Senada dengan gubernurnya, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Yuniartha Putra mengaku siap menunggu dan dengan tangan terbuka mengajak Obama kemanapun dia mau untuk menikmati pariwisata Indonesia.
”Di Bali semua ada, mau pantai ada, mau gunung ada, budayanya banyak banget, mau tempat yang hijau dan rindang ada, mau tempat yang sejuk ada dan mau kemeriahaan pada malam hari juga lengkap banget. Kulinernya, gak akan pernah habisnya,” kata Kadis bangga.
Seperti diketahui Obama datang ke Bali pada Jumat (24/6) sore. Saat tiba di Bali Obama bersama keluarga langsung menuju Hotel Four Season di daerah Ubud. Di hari berikutnya, Obama bersama rombongan mengunjungi Agung Rai Art Museum (Arma), Desa
Pengosekan, Ubud, Gianyar, Bali. Setelah mengunjungi Museum Arma, Obama beserta rombongan melanjutkan plesirannya ke salah satu warisan budaya dunia, di area persawahan terasering Jatiluwih di Kabupaten Tabanan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut destinasi manapun yang dikunjungi Mantan Presiden Obama itu akan menjadi sangat tersohor di dunia. Obama betul-betul menjadi endorser pada Pariwisata Indonesia. “Apa yang dilakukan Gubernur Bali untuk service excellent itu sangat bagus,” kata Menpar Arief Yahya dari Banyuwangi.
Pariwisata, lanjut Arief Yahya, adalah mengelola persepsi publik. “Tugas promosi adalah melukis persepsi, tugas destinasi adalah mendekatkan persepsi dengan kenyataan di lapangan. Ketika promise product sama atau lebih tinggi dari expectation customers, maka PR-ing kita sukses,” sebut Menpar Arief Yahya.
“Maka saat inilah timing yang paling bagus mempromosikan Bali lebih keras lagi di mata dan telinga dunia. Karena itu pula saya porsikan budget besar promosi di Time Square Amerika untuk menyambut Barack Obama. Kami genjot sejak kehadirannya ke Bali, Yogyakarta dan Jakarta,” ungkap Menpar Arief Yahya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, eksplorasi destinasi wisata Bali tidak akan ada habisnya. Itulah yang membuat Pulau Dewata senantiasa hidup sustainable. Termasuk budaya dan keindahan alam di Jatiluwih yang menjadi warisan budaya dunia.
“Budayanya unik, culturenya sangat oke, alamnya pun super keren. Momentumnya pas. Silakan eksplor Gianyar, Tabanan, Bali. Welcome to Wonderful Indonesia!” kata Menpar Arief Yahya. (Rel)