26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Indonesia Pikat Denmark dengan Bakso dan Sate

Bazar dan Festival Budaya Indonesia di Denmark memperkenalkan kuliner sate dan bakso.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Indonesia tak hentinya berusaha menggaet wisatawan mancanegara (wisman) asal Denmark. Kali ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kopenhagen mempromosikan kuliner dan budaya Indonesia melalui Bazar dan Festival Budaya Indonesia pada 1 Juli 2017.

Duta Besar Indonesia untuk Denmark merangkap Republik Lithuania Ibnu Said mengatakan bahwa promosi kuliner budaya Indonesia merupakan salah satu tugas utama dan prioritas perwakilan Indonesia di luar negeri.

“KBRI Kopenhagen akan terus bekerja sama dengan masyarakat Indonesia dan mitra-mitra bisnis di Denmark untuk lebih memperkenalkan kekayaan budaya, termasuk kuliner asal Indonesia kepada publik Denmark,” kata Ibnu Said seperti, Minggu (2/7/2017).

Ibnu Said mengatakan, hubungan bilateral antara Indonesia dan Denmark yang sudah berlangsung baik sejak tahun 1950 perlu terus diperkuat dengan mengenalkan beragam kuliner dan seni budaya, yang bertujuan untuk menarik minat masyarakat Denmark untuk berwisata ke Indonesia.

Semua kuliner khas Indonesia ikut diperkenalkan di bazaar itu. Dari mulai sate ayam, bakso dan jajanan pasar, semua dijajakan di pasar Denmark. Ragam kuliner yang ditampilkan variannya tak jauh beda dengan kuliner yang di hunting Presiden ke-44 Amerika Serikat Barack Obama saat berlibur ke Indonesia. Harga yang ditawarkan juga tak mahal. Dengan 15-50 Kroner Denmark atau Rp 30.000-Rp 100.000 per porsi, masyarakat Denmark bisa menikmati kuliner yang disuka Barack Obama.

Culture yang ditampilkan juga sangat oke. Dari mulai tari-tarian daerah, peragaan busana kebaya dan batik, simulasi pernikahan adat Minang, lagu-lagu daerah Batak hingga musik angklung, semua ikut dipertontonkan ke masyarakat Denmark.

Hasilnya? Banyak yang antusias. Apalagi di sana ikut ditampilkan pencak silat Setia Hati Anoman yang diperagakan sejumlah warga Denmark.

Wali Kota Gentofte Hans Toft turut membuka acara tersebut dan menyampaikan apresiasinya atas antusiasme KBRI Kopenhagen bersama-sama masyarakat Indonesia di Denmark untuk terus mempromosikan ragam budaya Indonesia dan persahabatan kedua masyarakat. Wali kota juga menambahkan bahwa masyarakat Denmark adalah masyarakat yang sangat terbuka dengan budaya-budaya baru.

Sate-Ilustrasi

Upaya yang dilakukan pemerintah tersebut bertujuan untuk mendatangkan wisatawan asal Denmark ke Indonesia, dimana saat ini kunjungan wisatawan mancanegara asal Denmark tercatat kurang lebih sebanyak 30.000 orang dan secara keseluruhan mencapai 120 orang yang berasal dari kawasan Skandinavia.

Tujuan destinasi wisata yang diminati oleh wisatawan asal Skandinavia tersebut antara lain adalah Bali, Lombok, Jawa dan Sumatera.

Beberapa waktu lalu, KBRI Kopenhagen juga mempromosikan destinasi wisata Indonesia melalui keikutsertaan pada Danish Travel Show yang merupakan pameran wisata tahunan terbesar di kawasan Skandinavia yang diikuti sekitar 1.000 peserta dari 42 negara, dan dihadiri lebih dari 65.000 pengunjung.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, dalam dunia bisnis selalu ada tantangan dan peluang. Dengan kondisi peningkatan pertumbuhan ekonomi di Denmark, kunjungan wisman negara-negara Nordik seperti Swedia, Finlandia, Estonia, Norwegia, dan Denmark, diyakini bisa ikut digenjot.

”Kita promosikan dengan mengatakan lebih kualitatif bahwa value for money kalau datang ke Indonesia itu akan meningkat pada kondisi saat ini. Daya saing harga atau price competitiveness merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan wisman dalam menentukan destinasi liburan,” ungkap Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.

Arief Yahya berterima kasih kepada Dubes Ibnu Said yang turut mempromosikan Wonderful Indonesia di Denmark. “Ini adalah bagian dari spirit Indonesia Incorporated. Bersama-sama mengembangkan kepariwisataan di tanah air, melalui promosi di negara tempat bertugas,” ungkap dia.

Ikon kuliner Indonesia yang sudah ditetapkan Kemenpar, menurut Arief Yahya ada 5. Yakni Soto, Sate, Nasi Goreng, Rendang, gado-gado. Jika ingin mempromosikan kuliner Indonesia, silakan memperkenalkan ke-5 makanan khas Indonesia itu. (rel)

Bazar dan Festival Budaya Indonesia di Denmark memperkenalkan kuliner sate dan bakso.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Indonesia tak hentinya berusaha menggaet wisatawan mancanegara (wisman) asal Denmark. Kali ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kopenhagen mempromosikan kuliner dan budaya Indonesia melalui Bazar dan Festival Budaya Indonesia pada 1 Juli 2017.

Duta Besar Indonesia untuk Denmark merangkap Republik Lithuania Ibnu Said mengatakan bahwa promosi kuliner budaya Indonesia merupakan salah satu tugas utama dan prioritas perwakilan Indonesia di luar negeri.

“KBRI Kopenhagen akan terus bekerja sama dengan masyarakat Indonesia dan mitra-mitra bisnis di Denmark untuk lebih memperkenalkan kekayaan budaya, termasuk kuliner asal Indonesia kepada publik Denmark,” kata Ibnu Said seperti, Minggu (2/7/2017).

Ibnu Said mengatakan, hubungan bilateral antara Indonesia dan Denmark yang sudah berlangsung baik sejak tahun 1950 perlu terus diperkuat dengan mengenalkan beragam kuliner dan seni budaya, yang bertujuan untuk menarik minat masyarakat Denmark untuk berwisata ke Indonesia.

Semua kuliner khas Indonesia ikut diperkenalkan di bazaar itu. Dari mulai sate ayam, bakso dan jajanan pasar, semua dijajakan di pasar Denmark. Ragam kuliner yang ditampilkan variannya tak jauh beda dengan kuliner yang di hunting Presiden ke-44 Amerika Serikat Barack Obama saat berlibur ke Indonesia. Harga yang ditawarkan juga tak mahal. Dengan 15-50 Kroner Denmark atau Rp 30.000-Rp 100.000 per porsi, masyarakat Denmark bisa menikmati kuliner yang disuka Barack Obama.

Culture yang ditampilkan juga sangat oke. Dari mulai tari-tarian daerah, peragaan busana kebaya dan batik, simulasi pernikahan adat Minang, lagu-lagu daerah Batak hingga musik angklung, semua ikut dipertontonkan ke masyarakat Denmark.

Hasilnya? Banyak yang antusias. Apalagi di sana ikut ditampilkan pencak silat Setia Hati Anoman yang diperagakan sejumlah warga Denmark.

Wali Kota Gentofte Hans Toft turut membuka acara tersebut dan menyampaikan apresiasinya atas antusiasme KBRI Kopenhagen bersama-sama masyarakat Indonesia di Denmark untuk terus mempromosikan ragam budaya Indonesia dan persahabatan kedua masyarakat. Wali kota juga menambahkan bahwa masyarakat Denmark adalah masyarakat yang sangat terbuka dengan budaya-budaya baru.

Sate-Ilustrasi

Upaya yang dilakukan pemerintah tersebut bertujuan untuk mendatangkan wisatawan asal Denmark ke Indonesia, dimana saat ini kunjungan wisatawan mancanegara asal Denmark tercatat kurang lebih sebanyak 30.000 orang dan secara keseluruhan mencapai 120 orang yang berasal dari kawasan Skandinavia.

Tujuan destinasi wisata yang diminati oleh wisatawan asal Skandinavia tersebut antara lain adalah Bali, Lombok, Jawa dan Sumatera.

Beberapa waktu lalu, KBRI Kopenhagen juga mempromosikan destinasi wisata Indonesia melalui keikutsertaan pada Danish Travel Show yang merupakan pameran wisata tahunan terbesar di kawasan Skandinavia yang diikuti sekitar 1.000 peserta dari 42 negara, dan dihadiri lebih dari 65.000 pengunjung.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, dalam dunia bisnis selalu ada tantangan dan peluang. Dengan kondisi peningkatan pertumbuhan ekonomi di Denmark, kunjungan wisman negara-negara Nordik seperti Swedia, Finlandia, Estonia, Norwegia, dan Denmark, diyakini bisa ikut digenjot.

”Kita promosikan dengan mengatakan lebih kualitatif bahwa value for money kalau datang ke Indonesia itu akan meningkat pada kondisi saat ini. Daya saing harga atau price competitiveness merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan wisman dalam menentukan destinasi liburan,” ungkap Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.

Arief Yahya berterima kasih kepada Dubes Ibnu Said yang turut mempromosikan Wonderful Indonesia di Denmark. “Ini adalah bagian dari spirit Indonesia Incorporated. Bersama-sama mengembangkan kepariwisataan di tanah air, melalui promosi di negara tempat bertugas,” ungkap dia.

Ikon kuliner Indonesia yang sudah ditetapkan Kemenpar, menurut Arief Yahya ada 5. Yakni Soto, Sate, Nasi Goreng, Rendang, gado-gado. Jika ingin mempromosikan kuliner Indonesia, silakan memperkenalkan ke-5 makanan khas Indonesia itu. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/