26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Kabel Laut Bangka-Sumsel Bikin Listrik di Muntok Semakin Terang Benderang

PT PLN (Persero) membangun kabel listrik bawah laut yang menghubungkan sistem kelistrikan Kabupaten Bangka Barat dengan Sumatera Selatan (Sumsel).

MUNTOK, SUMUTPOS.CO – Kawasan Pariwisata Muntok yang berada di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung akan mendapatkan pasokan listrik lebih banyak. Hal itu setelah PT PLN (Persero) membangun kabel listrik bawah laut yang menghubungkan sistem kelistrikan Kabupaten Bangka Barat dengan Sumatera Selatan (Sumsel).

“PLN bakal membuat kabel bawah laut, sehingga sistem perlistrikan tersebut akan lebih terkoneksi. Kabel listrik itu akan mengalirkan listrik sebesar 300 Megawatt (MW). Itu sangat bagus untuk mendukung percepatan perkembangan pariwisata di Kabupaten Bangka Barat khususnya di Muntok, sehingga pasokan listrik disana bakal aman,” ujar Ketua Pokja percepatan 10 Destinasi Prioritas Kemenpar Hiramsyah S Thaib yang didampingi Person in Charger (PIC) Tanjung Kelayang Larasati Sedyaningsih  di Jakarta, Jumat (7/7).
Lebih lanjut Hiramsyah menjelaskan, kabel listrik sepanjang 17 kilometer (km) itu akan membentang dari kawasan industri Tanjung Api-Api (Sumsel) menuju Muntok (Bangka).  “Ada banyak pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang di Sumsel yang listriknya bisa dialirkan ke Bangka Barat, ini akan membuat destinasi semakin siap,” ujarnya.
Larasati menambahkan, selain untuk meningkatkan kehandalan pasokan listrik di Bangka, kehadiran kabel laut tersebut juga diharapkan bisa mendukung Muntok menjadi kawasan yang bermanfaat untuk investor.
“Seperti Batam dan Singapura, Muntok disiapkan oleh pemda untuk menjadi kawasan industri dan bisa  menampung investor dari Tanjung Api-api, ini akan memicu wisatawan juga untuk datang,” kata dia.
Larasati juga menjelaskan, proyek pembangunan kabel laut ini sudah masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2016-2025. Kata Larasati, Bangka masih memiliki ketergantungan terhadap tenaga diesel yang dinilai cukup mahal. Maka, dengan adanya aliran listrik dari Sumatera tersebut, dinilai bakal membuat biaya pokok pembangkit menjadi lebih murah.
“Kalau sudah tersambung nanti, ya bahan bakar yang pakai diesel kita bisa kurangi. Karena sekarang masih 70% dan itu kan sangat mahal, ini akan berdampak positif bagi masyarakat,” tutur Larasati. Diharapkan, dengan adanya kabel bawah laut tersebut maka kawasan Muntok bisa menjadi kawasan industri yang berkembang.
Tanjung Kelayang-Belitung.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik kinerja yang dilakukan PIC Tanjung Kelayang untuk memperoleh pasokan listrik ke destinasinya. Mantan Dirut Telkom itu juga mengatakan, jika pasokan listrik bertambah, jumlah investasi yang diharapkan masuk ke Bangka Barat makin besar. Pertumbuhannya cukup signifikan, dan itu menjadi indicator sebuah kawasan baru itu cocok untuk dikembangkan sebagai destinasi prioritas bersama 9 Bali Baru lainnya.

“Terima kasih PLN yang sudah tingkatkan kapasitasnya, imbasnya sebentar lagi transisi masalah investor pasti akan cepat didapat. Total investasi yang kami harapkan satu miliar dollar. Satu miliar dollar untuk resort dan satu miliar dollar untuk infrastruktur. Tapi infrastruktur ini pemerintah. Seperti bandara itu program pemerintah tapi dikerjakan AP II. Angkasa Pura II sendiri akan invest Rp 300 miliar,” tambah dia.(rel)
PT PLN (Persero) membangun kabel listrik bawah laut yang menghubungkan sistem kelistrikan Kabupaten Bangka Barat dengan Sumatera Selatan (Sumsel).

MUNTOK, SUMUTPOS.CO – Kawasan Pariwisata Muntok yang berada di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung akan mendapatkan pasokan listrik lebih banyak. Hal itu setelah PT PLN (Persero) membangun kabel listrik bawah laut yang menghubungkan sistem kelistrikan Kabupaten Bangka Barat dengan Sumatera Selatan (Sumsel).

“PLN bakal membuat kabel bawah laut, sehingga sistem perlistrikan tersebut akan lebih terkoneksi. Kabel listrik itu akan mengalirkan listrik sebesar 300 Megawatt (MW). Itu sangat bagus untuk mendukung percepatan perkembangan pariwisata di Kabupaten Bangka Barat khususnya di Muntok, sehingga pasokan listrik disana bakal aman,” ujar Ketua Pokja percepatan 10 Destinasi Prioritas Kemenpar Hiramsyah S Thaib yang didampingi Person in Charger (PIC) Tanjung Kelayang Larasati Sedyaningsih  di Jakarta, Jumat (7/7).
Lebih lanjut Hiramsyah menjelaskan, kabel listrik sepanjang 17 kilometer (km) itu akan membentang dari kawasan industri Tanjung Api-Api (Sumsel) menuju Muntok (Bangka).  “Ada banyak pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang di Sumsel yang listriknya bisa dialirkan ke Bangka Barat, ini akan membuat destinasi semakin siap,” ujarnya.
Larasati menambahkan, selain untuk meningkatkan kehandalan pasokan listrik di Bangka, kehadiran kabel laut tersebut juga diharapkan bisa mendukung Muntok menjadi kawasan yang bermanfaat untuk investor.
“Seperti Batam dan Singapura, Muntok disiapkan oleh pemda untuk menjadi kawasan industri dan bisa  menampung investor dari Tanjung Api-api, ini akan memicu wisatawan juga untuk datang,” kata dia.
Larasati juga menjelaskan, proyek pembangunan kabel laut ini sudah masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2016-2025. Kata Larasati, Bangka masih memiliki ketergantungan terhadap tenaga diesel yang dinilai cukup mahal. Maka, dengan adanya aliran listrik dari Sumatera tersebut, dinilai bakal membuat biaya pokok pembangkit menjadi lebih murah.
“Kalau sudah tersambung nanti, ya bahan bakar yang pakai diesel kita bisa kurangi. Karena sekarang masih 70% dan itu kan sangat mahal, ini akan berdampak positif bagi masyarakat,” tutur Larasati. Diharapkan, dengan adanya kabel bawah laut tersebut maka kawasan Muntok bisa menjadi kawasan industri yang berkembang.
Tanjung Kelayang-Belitung.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik kinerja yang dilakukan PIC Tanjung Kelayang untuk memperoleh pasokan listrik ke destinasinya. Mantan Dirut Telkom itu juga mengatakan, jika pasokan listrik bertambah, jumlah investasi yang diharapkan masuk ke Bangka Barat makin besar. Pertumbuhannya cukup signifikan, dan itu menjadi indicator sebuah kawasan baru itu cocok untuk dikembangkan sebagai destinasi prioritas bersama 9 Bali Baru lainnya.

“Terima kasih PLN yang sudah tingkatkan kapasitasnya, imbasnya sebentar lagi transisi masalah investor pasti akan cepat didapat. Total investasi yang kami harapkan satu miliar dollar. Satu miliar dollar untuk resort dan satu miliar dollar untuk infrastruktur. Tapi infrastruktur ini pemerintah. Seperti bandara itu program pemerintah tapi dikerjakan AP II. Angkasa Pura II sendiri akan invest Rp 300 miliar,” tambah dia.(rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/