PROBOLINGGO, SUMUTPOS.CO – Perayaan Hari Raya Yadnya Kasada (Kasodo) yang biasa dilakukan Suku Tengger di kawah Gunung Bromo, Senin (10/7) dinihari, sukses mendatangkan ribuan wisatawan. Cuaca dingin mencapai 10 derajat celcius tidak menyurutkan para wisatawan untuk melihat ritual adat persembahan Suku Tengger kepada Jaya Kusuma, putra sulung Roro Anteng dan Joko Seger yang sesuai penanggalannya jatuh pada hari ke-14 Bulan Kasada.
Arus kedatangan warga dari berbagai desa di sekitar kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru itu bertambah padat sejak sore menjelang malam. Kedatangan ribuan orang tersebut baik wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus), terkait digelarnya Ritual Yadnya Kasada yang puncaknya jatuh pada hari Minggu (9/7) sampai Senin (10/7) sore.
Pihak Kementerian Pariwisata Kemenpar yang mendukung event Yadnya Kasada 2017 pun ikut sumringah. Ribuan wisman yang datang menyaksikan ritual budaya suku Tengger ini menjadi bukti kesuksesan acara tersebut.
“Sebelum Yadnya Kasada ada pre event Eksotika Bromo, itu menjadi atraksi tersendiri, sehingga membuat spending para wisman semakin lama. Yang biasanya 1-2 malam, saat ini menjadi 3-4 malam. Sekitar hampir 10 ribu wisatawan yang datang selama 3 hari. Data resminya masih menunggu dari TNBTS,” ucap Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti, saat jumpa pers di Balai desa Ngadisari, Sukapura, Probolinggo, Minggu (9/7) malam.
Tampak hadir pula saat jumpa pers, Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Budaya Probolinggo Sidik Wijanarko, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Jarianto, Serta Sesepuh Masyarakat Tengger Supoyo.
Esthy juga mengungkapkan, event yang sudah menjadi agenda nasional ini, kedepannya harus dipersiapkan secara maksimal dan tetap melibatkan masyarakat dan komunitas setempat.
“Kegiatan tahunan ini dampaknya luar biasa bagi masyarakat. Sebaiknya waktunya harus sudah pasti, untuk mempersiapkan dan mempromosikan jauh-jauh hari tidak hanya eventnya saja, tetapi Beyond Bromo juga diperhatikan seperti menjual paket-paket dan sebagainya. Sehingga dapat berdampak pada perekonomian warga Tengger yang berada di lereng gunung yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut itu,” ucapnya.
Empat pintu masuk utama Bromo di Kabupaten Pasuruan, Malang, Lumajang dan Probolinggo tampak sibuk. Ratusan jeep 4×4 yang dikhususkan untuk melahap medan lautan pasir juga ikut lalu lalang mengantarkan wisatawan ke Pura Luhur Poten untuk melihat ritual adat tahunan itu.