SUMUTPOS.CO – Bagi Tongat (30), pegawai bank adalah sosok istri idaman. Selain dipastikan punya penghasilan dan teliti dalam urusan uang rumah tangga, penampilan pegawai bank sangat rapi dan mempesona.
Sejak kecil Tongat sudah bercita-cita menjadi dan memiliki istri pegawai bank. Ia merasa kagum dan bangga saat melihat pegawai bank yang ganteng, cantik dan rapi. Makanya, waktu SMA ia mengambil jurusan IPS dan berlanjut ke pendidikan akuntansi STIE Perbanas.
“Cita-cita juga pegawai bank, alhamdulillah sekarang jadi marketing di bank swasta, dapat istri juga pegawai bank,” kata Tongat di sela-sela talak cerainya.
Awalnya, dia begitu semangat dan bangga menjadi pegawai bank. Ia mendapatkan gaji Rp 7 juta. Bahkan jika nasabahnya banyak, ia bisa mendapatkan lebih dari Rp 10 juta.
Begitu pula istrinya. Dengan jumlah gaji di atas Rp 20 juta, keduanya sudah memiliki rumah dan dua mobil yang dipakai sendirisendiri untuk bekerja.
Awal mula pernikahan di tahun 2011 lalu, Tongat mengaku sangat bahagia hidup dengan istrinya. Karena sama-sama pegawai bank, mereka saling mengerti sibuknya bekerja. Keduanya pun kadang hunting bareng untuk memperindah penampilannya.
Terkadang, facial, spa hingga beli baju bareng di pusat-pusat perbelanjaan. Saking sibuknya, keduanya sempat berpikir tidak akan memiliki anak dahulu sampai usia 30 tahunan.
”Saya berharap tahun ini sudah bisa punya anak, tapi istri menolak. Bahkan, beberapa bulan ini emoh berhubungan sama saya,” kata Tongat.
Dari situlah, dia mulai curiga dengan gerak-gerik istri yang ia sayangi.
Ia berusaha mencari tahu dengan menghubungi rekan-rekan istrinya sekantor. Akan tetapi, ia sulit mendapatkan informasi tentang sikap istrinya yang berubah.
Sungguh terkejut tidak tertahan karena Tongat tidak sengaja melihat istrinya masuk ke dalam sebuah mobil Alphard. Dari situ, dia mengikuti sang istri masuk ke salah satu restoran ternama dan bergandengan begitu mesra dengan pria yang kisaran berumur 50 tahun.
”Langsung saya labrak. Istri marah karena om itu hanya nasabah saja,” jelasnya. Dari kejadian itu, Tongat mengaku sudah tidak begitu mencintai istrinya.
”Sudah jadi rahasia umum di kalangan pegawai bank, kalau istri simpanan beberapa nasabah. Kalau ada nasabah rewel, biasanya istri yang maju duluan untuk mengatasinya. Entah dirayu dengan omongan atau sampai kasur. Sekarang… saya sudah enggak peduli,” jelas Tongat.
Meski sakit hati dengan tindakan istrinya yang suka nekat menggoda nasabah untuk mencapai target, dia tampaknya tidak kapok menikah dengan pegawai bank.
Bagi dia, pegawai bank adalah tetap istri yang pas mendampinginya selama-lamanya. Ia merasa bangga jika memperkenalkan kepada teman sekolahnya jika sang istri adalah pegawai bank.
”Ini ada anak baru magang, cantik dan rapi melebihi istri. Saya pastikan akan menikah lagi dengan dia. Yang tua ditinggal aja,” pungkasnya. (jpg)