28.9 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Istri Tergoda Majikan di Luar Negeri, Pulang-pulang Ngurus Cerai

Istri tergoda majikan di luar negeri.

SUMUTPOS.CO- Menjalani hubungan jarak jauh alias long distance relationship (LDR) memang rawan terjadi perselingkuhan. Jika masih pacaran, hubungannya terancam putus. Jika sudah berumah tangga, bakal terancam cerai.

Hal itu dialami Butet (36), warga Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Awalnya, kehidupan rumah tangga Butet bersama Tongat (37), baik-baik saja. Keduanya selalu pamer kemesraan, termasuk mengumbarnya di tempat umum.

Kemesraan Butet dan Tongat kerap membuat para tetangga iri. Bahkan, tidak sedikit teman-temannya yang meminta kiat menjaga keharmonisan rumah tangga kepada mereka.

Namun, semua itu berubah setelah Butet memutuskan menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Taiwan.  Ibu dua anak tersebut nekat bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di negara lain karena terjepit persoalan ekonomi. Tentu saja, orientasinya adalah untuk mencari rezeki, lantas uangnya dikirimkan ke Tongat untuk membiayai anak-anaknya sekolah.

Satu hingga dua bulan bekerja, Butet masih sering berkomunikasi dengan Tongat. Namun, pada bulan ketiga, komunikasi antara suami dan istri itu mulai berkurang.

Bukan karena tidak punya anggaran untuk membeli pulsa, tapi Butet mulai nyaman dengan sang majikan. Kebetulan, majikan Butet itu sudah menduda karena istrinya meninggal dunia. Hal itu ditambah dengan sikap sang majikan yang ramah dan sering menggoda.

Istri tergoda majikan di luar negeri.

SUMUTPOS.CO- Menjalani hubungan jarak jauh alias long distance relationship (LDR) memang rawan terjadi perselingkuhan. Jika masih pacaran, hubungannya terancam putus. Jika sudah berumah tangga, bakal terancam cerai.

Hal itu dialami Butet (36), warga Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Awalnya, kehidupan rumah tangga Butet bersama Tongat (37), baik-baik saja. Keduanya selalu pamer kemesraan, termasuk mengumbarnya di tempat umum.

Kemesraan Butet dan Tongat kerap membuat para tetangga iri. Bahkan, tidak sedikit teman-temannya yang meminta kiat menjaga keharmonisan rumah tangga kepada mereka.

Namun, semua itu berubah setelah Butet memutuskan menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Taiwan.  Ibu dua anak tersebut nekat bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di negara lain karena terjepit persoalan ekonomi. Tentu saja, orientasinya adalah untuk mencari rezeki, lantas uangnya dikirimkan ke Tongat untuk membiayai anak-anaknya sekolah.

Satu hingga dua bulan bekerja, Butet masih sering berkomunikasi dengan Tongat. Namun, pada bulan ketiga, komunikasi antara suami dan istri itu mulai berkurang.

Bukan karena tidak punya anggaran untuk membeli pulsa, tapi Butet mulai nyaman dengan sang majikan. Kebetulan, majikan Butet itu sudah menduda karena istrinya meninggal dunia. Hal itu ditambah dengan sikap sang majikan yang ramah dan sering menggoda.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/