26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gerhana Bulan Berdurasi Lima Jam

Foto: Ghofuur Eka / Jawa Pos
Fenomena Gerhana Bulan Parsial 7-8 agustus berlangsung selama 5 jam 53 detik, dari keseluruhan gerhana, 20 % permukaan bulan akan berada dalam bayang-bayang Bumi selama 1 jam 55 menit 14 detik. Puncak gerhana bulan 01:20 (8 agustus). Foto merupakan gabungan beberapa layer dan di jadikan satu untuk mengetahui proses gerhana, di foto dari gedung graha pena lantai 22 dengan menggunakan lensa 300mm dan crop super ketat di photoshop.

TEGAL, SUMUTPOS.CO   Gerhana bulan sebagian yang dapat diamati di wilayah Indonesia, dilaporkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berdurasi 5 jam 4,9 menit pada Senin malam (7/8) sampai Selasa dini hari (8/8). Untuk Waktu Indonesia Barat (WIB), gerhana dimulai pada pukul 22.48, gerhana sebagian dimulai 00.22, dan puncak gerhana pada 01.20.

Gerhana sebagian berakhir pada 02.18 dan secara keseluruhan berakhir pada 03.52. Menurut Prakirawan Cuaca BMKG Tegal Sayful Amri, gerhana bulan merupakan peristiwa ketika cahaya matahari terhalang bumi. Fenomena yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan tersebut hanya terjadi pada fase purnama. “Gerhana bulan ini bisa diprediksi sebelumnya, dan dapat disaksikan dengan mata telanjang, tanpa pengaman,”  kata Sayful di kantornya, Selasa pagi (8/8).

Tahun ini, BMKG Tegal mencatat gerhana bulan penumbra dapat diamati di wilayah Indonesia pada 11 Februari. Gerhana matahari cincin pada 26 Februari, tapi tidak bisa diamati di wilayah Indonesia.

Pada 21 Agustus mendatang, akan terjadi gerhana matahari total. Namun tidak dapat diamati di wilayah Indonesia. Sayful menambahkan, terkait persentase gerhana bulan sebagian besarannya berbeda-beda, tergantung wilayah pengamatannya. BMKG yang secara khusus melakukan pengamatan gerhana terdapat di Bidang Geofisika yang ada di Banjarnegara.

“Terjadinya gerhana bulan ini tidak sesuai musim, tapi lebih karena perilaku benda langit tersebut. Berapa persen bersarannya, di setiap wilayah berbeda, karena tergantung di mana lokasi mengamatinya. Dalam hal ini, yang mengamati secara langsung gerhana adalah BMKG Banjarnegara,”  ujar pria asal Pemalang yang sebelumnya bertugas di BMKG Aceh itu.  (nam/fat)

Foto: Ghofuur Eka / Jawa Pos
Fenomena Gerhana Bulan Parsial 7-8 agustus berlangsung selama 5 jam 53 detik, dari keseluruhan gerhana, 20 % permukaan bulan akan berada dalam bayang-bayang Bumi selama 1 jam 55 menit 14 detik. Puncak gerhana bulan 01:20 (8 agustus). Foto merupakan gabungan beberapa layer dan di jadikan satu untuk mengetahui proses gerhana, di foto dari gedung graha pena lantai 22 dengan menggunakan lensa 300mm dan crop super ketat di photoshop.

TEGAL, SUMUTPOS.CO   Gerhana bulan sebagian yang dapat diamati di wilayah Indonesia, dilaporkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berdurasi 5 jam 4,9 menit pada Senin malam (7/8) sampai Selasa dini hari (8/8). Untuk Waktu Indonesia Barat (WIB), gerhana dimulai pada pukul 22.48, gerhana sebagian dimulai 00.22, dan puncak gerhana pada 01.20.

Gerhana sebagian berakhir pada 02.18 dan secara keseluruhan berakhir pada 03.52. Menurut Prakirawan Cuaca BMKG Tegal Sayful Amri, gerhana bulan merupakan peristiwa ketika cahaya matahari terhalang bumi. Fenomena yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan tersebut hanya terjadi pada fase purnama. “Gerhana bulan ini bisa diprediksi sebelumnya, dan dapat disaksikan dengan mata telanjang, tanpa pengaman,”  kata Sayful di kantornya, Selasa pagi (8/8).

Tahun ini, BMKG Tegal mencatat gerhana bulan penumbra dapat diamati di wilayah Indonesia pada 11 Februari. Gerhana matahari cincin pada 26 Februari, tapi tidak bisa diamati di wilayah Indonesia.

Pada 21 Agustus mendatang, akan terjadi gerhana matahari total. Namun tidak dapat diamati di wilayah Indonesia. Sayful menambahkan, terkait persentase gerhana bulan sebagian besarannya berbeda-beda, tergantung wilayah pengamatannya. BMKG yang secara khusus melakukan pengamatan gerhana terdapat di Bidang Geofisika yang ada di Banjarnegara.

“Terjadinya gerhana bulan ini tidak sesuai musim, tapi lebih karena perilaku benda langit tersebut. Berapa persen bersarannya, di setiap wilayah berbeda, karena tergantung di mana lokasi mengamatinya. Dalam hal ini, yang mengamati secara langsung gerhana adalah BMKG Banjarnegara,”  ujar pria asal Pemalang yang sebelumnya bertugas di BMKG Aceh itu.  (nam/fat)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/