26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ruth Purba Pulang Dikawal Voorider, Rumah Dikerumuni Tetangga

Foto: Teddy Akbari/Sumut Pos
Ruth Cheline Eglesya Purba saat tiba di rumahnya disambut tetangga dan lainnya.

SUMUTPOS.CO – Pelajar kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Binjai menjadi salah satu dalam tim Paskibraka Nasional. Bahkan, anak pertama dari 2 bersaudara yang masuk dalam tim 8 saat penurunan bendera pusaka merah putih di Istana Negara, sukses dilewatinya dengan bangga.

Adalah Ruth Cheline Eglesya Purba. Kini, gadis itu telah pulang kembali ke Kota Binjai, Jum’at (25/8) petang. Kepulangan Ruth yang mendarat di Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang, langsung dijemput oleh sang ayah, Aiptu Nelson Purba.

Dalam perjalanan ke Kota Rambutan, Ruth bak seorang pejabat negara. Mobil beriringan bersama Voorider mengiringi dari bandara kebanggaan masyarakat Sumatera Utara. Sesampai di kediamannya, Jalan Bendahara, Binjai Selatan, ayah Ruth mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Kapolres Binjai AKBP M Rendra Salipu. Sebab, perwira dengan dua bunga melati emas di pundaknya itu telah memberi izin kepada Nelson untuk menjemput hingga mengantarkan Ruth pulang dengan pengawalan Voorider.”Mulai berangkat dari Binjai sampai pulang (dikawal Voorider),” ujar polisi yang berdinas di Polres Binjai ini.

‎ Nelson melanjutkan, Ruth beserta 3 temannya mendapat undangan dari acara Hitam Putih. Mengenai sekolah Ruth, juga akan menggelar acara penyambutan pada Sabtu (26/8) yang dimulai pukul 12.00 WIB.

Kata dia, ada 5 mobil yang bergerak dari Kota Rambutan. “Jam setengah 8 pagi kami berangkat dari Binjai,” ujarnya.

‎Di SMAN 2 Binjai, Ruth seakan menjadi idola bagi rekan-rekannya karena kesuksesannya membawa baki menghadap ke Presiden Joko Widodo saat upacara penurunan merah putih. Suksesnya Ruth menjadi Duta SMAN 2 Binjai karena 34 tahun Kota Rambutan absen mengirimkan perwakilannya.

‎ Ruth berharap, jejak yang dilakukannya dapat diteruskan oleh adik-adiknya yang saat ini tergabung dalam Paskibra. Demi terwujudnya harapan itu, Ruth berencana akan memberi bekal kepada juniornya setelah menjadi Purna Paskibraka Nasional.

“Saya ingin Binjai sering terpilih menjadi Paskibraka tingkat Nasional. Bukan cuma berhenti di Ruth,” harap gadis yang memiliki tinggi badan 172 cm tersebut.

Ruth menambahkan, sejumlah persyaratan wajib dipenuhi guna menjadi seorang Paskibraka.‎ Adalah, tinggi badan yang paling utama. Pada tingkat nasional, idealnya tinggi badan mulai dari 165 hingga 175 cm.”Pada tingkat kabupaten, tinggi badan 160 sampai 170 cm,” ujarnya.

Tak hanya itu, fisik seorang Paskibra pun harus dijaga dengan cara berlatih. Kemudian mental pun harus dipersiapkan. “Yang paling penting sering ikut PBB,” timpalnya.

Foto: Teddy Akbari/Sumut Pos
Ruth Cheline Eglesya Purba saat tiba di rumahnya disambut tetangga dan lainnya.

SUMUTPOS.CO – Pelajar kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Binjai menjadi salah satu dalam tim Paskibraka Nasional. Bahkan, anak pertama dari 2 bersaudara yang masuk dalam tim 8 saat penurunan bendera pusaka merah putih di Istana Negara, sukses dilewatinya dengan bangga.

Adalah Ruth Cheline Eglesya Purba. Kini, gadis itu telah pulang kembali ke Kota Binjai, Jum’at (25/8) petang. Kepulangan Ruth yang mendarat di Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang, langsung dijemput oleh sang ayah, Aiptu Nelson Purba.

Dalam perjalanan ke Kota Rambutan, Ruth bak seorang pejabat negara. Mobil beriringan bersama Voorider mengiringi dari bandara kebanggaan masyarakat Sumatera Utara. Sesampai di kediamannya, Jalan Bendahara, Binjai Selatan, ayah Ruth mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Kapolres Binjai AKBP M Rendra Salipu. Sebab, perwira dengan dua bunga melati emas di pundaknya itu telah memberi izin kepada Nelson untuk menjemput hingga mengantarkan Ruth pulang dengan pengawalan Voorider.”Mulai berangkat dari Binjai sampai pulang (dikawal Voorider),” ujar polisi yang berdinas di Polres Binjai ini.

‎ Nelson melanjutkan, Ruth beserta 3 temannya mendapat undangan dari acara Hitam Putih. Mengenai sekolah Ruth, juga akan menggelar acara penyambutan pada Sabtu (26/8) yang dimulai pukul 12.00 WIB.

Kata dia, ada 5 mobil yang bergerak dari Kota Rambutan. “Jam setengah 8 pagi kami berangkat dari Binjai,” ujarnya.

‎Di SMAN 2 Binjai, Ruth seakan menjadi idola bagi rekan-rekannya karena kesuksesannya membawa baki menghadap ke Presiden Joko Widodo saat upacara penurunan merah putih. Suksesnya Ruth menjadi Duta SMAN 2 Binjai karena 34 tahun Kota Rambutan absen mengirimkan perwakilannya.

‎ Ruth berharap, jejak yang dilakukannya dapat diteruskan oleh adik-adiknya yang saat ini tergabung dalam Paskibra. Demi terwujudnya harapan itu, Ruth berencana akan memberi bekal kepada juniornya setelah menjadi Purna Paskibraka Nasional.

“Saya ingin Binjai sering terpilih menjadi Paskibraka tingkat Nasional. Bukan cuma berhenti di Ruth,” harap gadis yang memiliki tinggi badan 172 cm tersebut.

Ruth menambahkan, sejumlah persyaratan wajib dipenuhi guna menjadi seorang Paskibraka.‎ Adalah, tinggi badan yang paling utama. Pada tingkat nasional, idealnya tinggi badan mulai dari 165 hingga 175 cm.”Pada tingkat kabupaten, tinggi badan 160 sampai 170 cm,” ujarnya.

Tak hanya itu, fisik seorang Paskibra pun harus dijaga dengan cara berlatih. Kemudian mental pun harus dipersiapkan. “Yang paling penting sering ikut PBB,” timpalnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/