MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berdasarkan hasil pemilihan umum internal (PUI), ada lima nama yang diusulkan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Sumut ke DPP untuk menjadi Bakal Calon (Balon) Gubernur Sumut (Gubsu). Kelima nama itu yakni Mantan Menkominfo Tifatul Sembiring, Anggota DPR RI Fraksi PKS, Iskan Qolba Lubis dan Anshori Siregar, serta Ketua DPW PKS Sumut M Hafez, dan anggota DPRD Sumut dari Fraksi PKS Satrya Yudha Wibowo.
Namun, kelima nama itu secara alami akan mengerucut menjadi tiga nama menyusul adanya keputusan DPP Partai Gerindra menunjuk Gus Irawan sebagai Balon Gubsu periode 2018-2023. Dengan pengalaman dan kapasitasnya, Tifatul Sembiring tidak akan mungkin ditempatkan sebagai Balon Wagubsu mendampingi Gus Irawan. Sedangkan Satrya Yudha Wibowo nampaknya ingin lebih fokus sebagai Balon Bupati Deliserdang. Yang tersisa yakni Iskan Qolba Lubis, Anshori Siregar, dan M Hafez.
“Skenario seperti itu juga bisa,” kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pilkada (BP3) DPW PKS Sumut, Satrya Yudha Wibowo ketika dihubungi, Minggu (27/8).
Walaupun demikian, Satrya mengatakan, belum ada keputusan resmi dari PKS dan Gerindra untuk Pilgubsu 2018. “Gus Irawan keputusan internal Gerindra, belum keputusan bersama. Belum tahu siapa yang akan jadi nomor 1 dan 2,” tambah pria berkacamata ini.
Dia menambahkan, dalam waktu dekat akan ada pembahasan oleh Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS mengenai calon di Pilgubsu. “Lima nama yang diusulkan DPW PKS akan dibahas lebih jauh oleh DPTP,” ungkapnya.
Setelah itu, lanjut dia, hasil keputusan DPTP PKS akan disampaikan kepada Partai Gerindra selaku mitra koalisi. “Di pertemuan itu baru dibahas dan diputuskan siapa yang akan diusung bersama, siapa yang akan di nomor 1 atau 2,” paparnya.
Dia menyebut, awalnya ada dua scenario pasang calon yang berpeluang untuk maju di Pilgubsu 2018. Pertama, Gus Irawan berpasangan dengan M Hafez. Kedua, Tifatul Sembiring berpasangan dengan Raden Muhammad Syafi’i alias Romo. Menurutnya, peluang menyandingkan antara Tifatul Sembiring dan Gus Irawan sangat kecil. Sebab, akan terjadi perdebatan panjang, siapa yang akan menduduki posisi Sumut 1.
“Tifatul Sembiring mantan menteri, tidak mungkin jadi nomor 2. Gus Irawan juga seperti itu. Romo dan Tifatul sama-sama anggota Komisi III DPR RI. Tapi, saya yakin Romo bersedia jadi cawagub. Kombinasi mereka cukup kuat, karena Tifatul mewakili sosok Batak, Karo. Sedangkan Romo mewakili sosok Jawa,” akunya.
Sedangkan pasangan Gus Irawan-M Hafez, kata dia, juga mewakili sejumlah suku yang ada di Sumut. “Gus Irawan Pasaribu mewakili Batak Toba. Sedangkan Pak Hafez mewakili suku Minang-Aceh,” paparnya.(dik)