Dia kembali duduk di depan penghulu. Tongat tampak menciut.
Namun, senyum terus mengembang ketika keluarga mempersilakan mencium kening Butet.
“Mungkin karena masih muda. Sekitar 20-an tahun lah. Heboh juga. Semua tamu ikut tertawa. Semoga pernikahan itu langgeng dan tetap setia satu sama lain,” kata Sandjoyo. (lil/rom/k18)
SUMUTPOS.CO – Ada-ada saja tingkah Tongat (bukan nama sebenarnya).
Pria 24 tahun itu langsung jingkrak-jingkrak setelah ijab kabul.
Tongat senang bukan kepalang karena bisa menikahi Butet (nama samaran).
Setelah diterima bekerja di sebuah perusahaan swasta, Tongat memang langsung memberanikan diri melamar Butet.
Lamaran Tongat diterima. Pernikahan pun digelar secara sederhana.
Kerabat beserta tetangga juga hadir di pesta tersebut.
Tongat mengucapkan kalimat ijab kabul dengan lugas.
Sah. Tongat langsung berdiri. Dia melompat seperti bocah mendapat hadiah.
“Yes, kawin, kawin,” kata Tongat kegirangan.
Tamu, keluarga, termasuk Kepala Kantor Urusan Agama (KAU) Balikpapan Selatan Sandjoyo tertawa melihat pemandangan tak biasa itu.
Tak berselang lama, Tongat tersadar. Si pengantin baru tersipu malu.
Dia kembali duduk di depan penghulu. Tongat tampak menciut.
Namun, senyum terus mengembang ketika keluarga mempersilakan mencium kening Butet.
“Mungkin karena masih muda. Sekitar 20-an tahun lah. Heboh juga. Semua tamu ikut tertawa. Semoga pernikahan itu langgeng dan tetap setia satu sama lain,” kata Sandjoyo. (lil/rom/k18)