26 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Tim Kesenian Kemenpar Hebohkan Panggung Utama JTE 2017

Tim Kesenian Kemenpar Hebohkan Panggung Utama Japan Tourism Expo 2017.

JEPANG, SUMUTPOS.CO – Pentas tari yang dipersembahkan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sukses menghebohkan Japan Tourism Expo (JTE) 2017 di Jepang. Bertempat di Tokyo International Exhibition Center (Tokyo Big Sight), Jepang, tim kesenian yang membawakan tarian tradisional tanah air berhasil menyihir Panggung Utama JTE 2017 dan pengunjung Paviliun Kemenpar.

Seperti diketahui, Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu mengikuti pameran terbesar di Jepang yang dilaksanakan dari tanggal 21 hingga 24 September 2017. Di panggung utama saat Indonesia tampil, pada tanggal 22 September 2017, ratusan pengujung JTE dibuat terpukau oleh tiga tarian dari tim kesenian Kemenpar dan Pemprov DKI Jakarta.

Tim kesenian Kemenpar diwakili oleh sanggar Artina Production Jakarta. Sanggar pimpinan Haryati Abelam itu membawakan tiga tarian yakni Naikonos Larik (Nusa Tenggara Timur), Tari Cendra (Bali), dan Maumere (Nusa Tenggara Timur).

Rombongan yang dipimpin Kepala Bidang Pameran Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Ricky Fauzi sukses mengajak ratusan pengunjung bergoyang Maumere.

Apalagi, DKI Jakarta juga memberikan hiburan yang menghebohkan dengan diwakili Sanggar Selendang Merah dan pemusik Margasari Kacrit Putra, Jakarta. Para pengunjung JTE 2017 langsung diperkenalkan budaya Indonesia dengan tarian, mereka naik ke panggung dan ikut menari.

Suasana begitu menghebohkan, karena tim Kemenpar membawa seluruh pengunjung yang dekat panggung untuk menari, mereka diberikan selendang dan ikut bergoyang Maumere.

Sebelumnya, Video Wonderful Indonesia yang menjadi pemenang di ajang UNWTO 2017, beberapa waktu lalu juga disaksikan di hadapan para pengunjung dan ditayangkan di Videotron JTE 2017, Indonesia benar-benar unjuk gigi dalam acara tersebut.

Bukan hanya di panggung, Tim kesenian Indonesia juga menebarkan pesonanya di depan Paviliun Indonesia.  ”Karena dengan mengenal tarian, itu juga sama dengan memperkenalkan Indonesia,” ujar Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar Profesor I Gde Pitana yang juga diamini Ricky Fauzi.

Ricky menambahkan, seni tarian dan Pariwisata merupakan dua kegiatan yang saling memiliki keterkaitan yang sangat kuat. Seni pertunjukan dalam konteks industri pariwisata telah menjadi atraksi atau daya tarik wisata yang sangat penting dan menarik, khususnya apabila dikaitkan dengan kegiatan wisata budaya.

Pengunjung melihat produk Chocodot di ajang Japan Tourism Expo (JTE) 2017, Tokyo,

Seni pertunjukan yang di dalamnya antara lain mencakup seni tari, seni musik maupun seni pentas lainnya baik tradisional maupun modern, di berbagai daerah tujuan wisata di Indonesia telah berkembang dan banyak dikemas untuk konsumsi wisatawan.

”Setelah menari di panggung dan di Paviliun, kita ajak mereka untuk melihat Indonesia, industri-industri yang ada di pameran JTE 2017, langsung menawarkan paket dan menjelaskan keindahan Indonesia. Ini kombinasi yang sangat indah, akan terjadi transaksi antara industri dengan costumer kita, dengan tarian, mereka akan tertarik dengan Indonesia,” ujar Ricky.

Seperti diketahui, ada tiga misi suci Kemenpar di JTE Jepang 2017. Kata Ricky, misi-misi tersebut adalah Kemenpar mempromosikan parawisata Indonesia dengan menebarkan branding Wonderful Indonesia di 10 destinasi prioritas, yang kedua adalah memperluas Air Connectivity dengan Jepang melalui pertemuan Kemenpar dengan Japan Air Lines (JAL,Red), dan yang ketiga adalah pameran dengan mengusung promosi Asian Games 2018. JTE 2017 ini merupakan kolaborasi dari Japan Travel and Tourism Association (JTTA), Japan  Association  of  Travel  Agents  (JATA) dan Japan National Tourism Organization (JNTO).

Seperti diketahui, perhelatan JTE memang bursa pariwisata tahunan terbesar di Jepang, acara ini diikuti lebih dari 1.100 buyers dan seller dari 150 negara dengan 1.100 booth dan ditargetkan akan dikunjungi lebih dari 175 ribu pengunjung.

Ricky Fauzi juga menjelaskan, pameran ini sangat konsisten dari tahun ke tahun. Nah, tahun ini adalah yang ke 40 kalinya TEJ dilaksanakan di negri Sakura tersebut.Untuk unjuk gigi, Kemenpar tidak main-main.

Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu menyewa luas Lahan sebanyak 26 booth dengan luas 234 sqm. Booth didesain dengan nuansa Wonderful Indonesia (Kapal Phinisi) dilengkapi dengan image yang mewakili destinasi di 3 Greater yakni Jakarta, Bali, Sumatera Selatan.

Menpar Arief Yahya mengemukakan, Jepang juga menjadi salah satu negara yang seksi untuk digoda datang ke tanah air. Kata Menpar, apabila Indonesia mensasar Wisman Jepang ke Indonesia, bukan hanya soal jumlah saja. Lebih dari itu, akan tercipta dan terbuka kesempatan usaha di berbagai bidang.

Upaya ini untuk membuka mata masyarakat Jepang tentang pariwisata Indonesia. Promosi Wonderful Indonesia di Jepang, diharapkan meningkatkan minat masyarakat Jepang berwisata ke destinasi wisata unggulan Bali and beyond di Tanah Air. (rel)

Tim Kesenian Kemenpar Hebohkan Panggung Utama Japan Tourism Expo 2017.

JEPANG, SUMUTPOS.CO – Pentas tari yang dipersembahkan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sukses menghebohkan Japan Tourism Expo (JTE) 2017 di Jepang. Bertempat di Tokyo International Exhibition Center (Tokyo Big Sight), Jepang, tim kesenian yang membawakan tarian tradisional tanah air berhasil menyihir Panggung Utama JTE 2017 dan pengunjung Paviliun Kemenpar.

Seperti diketahui, Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu mengikuti pameran terbesar di Jepang yang dilaksanakan dari tanggal 21 hingga 24 September 2017. Di panggung utama saat Indonesia tampil, pada tanggal 22 September 2017, ratusan pengujung JTE dibuat terpukau oleh tiga tarian dari tim kesenian Kemenpar dan Pemprov DKI Jakarta.

Tim kesenian Kemenpar diwakili oleh sanggar Artina Production Jakarta. Sanggar pimpinan Haryati Abelam itu membawakan tiga tarian yakni Naikonos Larik (Nusa Tenggara Timur), Tari Cendra (Bali), dan Maumere (Nusa Tenggara Timur).

Rombongan yang dipimpin Kepala Bidang Pameran Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Ricky Fauzi sukses mengajak ratusan pengunjung bergoyang Maumere.

Apalagi, DKI Jakarta juga memberikan hiburan yang menghebohkan dengan diwakili Sanggar Selendang Merah dan pemusik Margasari Kacrit Putra, Jakarta. Para pengunjung JTE 2017 langsung diperkenalkan budaya Indonesia dengan tarian, mereka naik ke panggung dan ikut menari.

Suasana begitu menghebohkan, karena tim Kemenpar membawa seluruh pengunjung yang dekat panggung untuk menari, mereka diberikan selendang dan ikut bergoyang Maumere.

Sebelumnya, Video Wonderful Indonesia yang menjadi pemenang di ajang UNWTO 2017, beberapa waktu lalu juga disaksikan di hadapan para pengunjung dan ditayangkan di Videotron JTE 2017, Indonesia benar-benar unjuk gigi dalam acara tersebut.

Bukan hanya di panggung, Tim kesenian Indonesia juga menebarkan pesonanya di depan Paviliun Indonesia.  ”Karena dengan mengenal tarian, itu juga sama dengan memperkenalkan Indonesia,” ujar Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar Profesor I Gde Pitana yang juga diamini Ricky Fauzi.

Ricky menambahkan, seni tarian dan Pariwisata merupakan dua kegiatan yang saling memiliki keterkaitan yang sangat kuat. Seni pertunjukan dalam konteks industri pariwisata telah menjadi atraksi atau daya tarik wisata yang sangat penting dan menarik, khususnya apabila dikaitkan dengan kegiatan wisata budaya.

Pengunjung melihat produk Chocodot di ajang Japan Tourism Expo (JTE) 2017, Tokyo,

Seni pertunjukan yang di dalamnya antara lain mencakup seni tari, seni musik maupun seni pentas lainnya baik tradisional maupun modern, di berbagai daerah tujuan wisata di Indonesia telah berkembang dan banyak dikemas untuk konsumsi wisatawan.

”Setelah menari di panggung dan di Paviliun, kita ajak mereka untuk melihat Indonesia, industri-industri yang ada di pameran JTE 2017, langsung menawarkan paket dan menjelaskan keindahan Indonesia. Ini kombinasi yang sangat indah, akan terjadi transaksi antara industri dengan costumer kita, dengan tarian, mereka akan tertarik dengan Indonesia,” ujar Ricky.

Seperti diketahui, ada tiga misi suci Kemenpar di JTE Jepang 2017. Kata Ricky, misi-misi tersebut adalah Kemenpar mempromosikan parawisata Indonesia dengan menebarkan branding Wonderful Indonesia di 10 destinasi prioritas, yang kedua adalah memperluas Air Connectivity dengan Jepang melalui pertemuan Kemenpar dengan Japan Air Lines (JAL,Red), dan yang ketiga adalah pameran dengan mengusung promosi Asian Games 2018. JTE 2017 ini merupakan kolaborasi dari Japan Travel and Tourism Association (JTTA), Japan  Association  of  Travel  Agents  (JATA) dan Japan National Tourism Organization (JNTO).

Seperti diketahui, perhelatan JTE memang bursa pariwisata tahunan terbesar di Jepang, acara ini diikuti lebih dari 1.100 buyers dan seller dari 150 negara dengan 1.100 booth dan ditargetkan akan dikunjungi lebih dari 175 ribu pengunjung.

Ricky Fauzi juga menjelaskan, pameran ini sangat konsisten dari tahun ke tahun. Nah, tahun ini adalah yang ke 40 kalinya TEJ dilaksanakan di negri Sakura tersebut.Untuk unjuk gigi, Kemenpar tidak main-main.

Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu menyewa luas Lahan sebanyak 26 booth dengan luas 234 sqm. Booth didesain dengan nuansa Wonderful Indonesia (Kapal Phinisi) dilengkapi dengan image yang mewakili destinasi di 3 Greater yakni Jakarta, Bali, Sumatera Selatan.

Menpar Arief Yahya mengemukakan, Jepang juga menjadi salah satu negara yang seksi untuk digoda datang ke tanah air. Kata Menpar, apabila Indonesia mensasar Wisman Jepang ke Indonesia, bukan hanya soal jumlah saja. Lebih dari itu, akan tercipta dan terbuka kesempatan usaha di berbagai bidang.

Upaya ini untuk membuka mata masyarakat Jepang tentang pariwisata Indonesia. Promosi Wonderful Indonesia di Jepang, diharapkan meningkatkan minat masyarakat Jepang berwisata ke destinasi wisata unggulan Bali and beyond di Tanah Air. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/