30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Poldasu Bentuk Timsus AntiBegal

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Kapolda Sumut, Irjend Paulus Waterpauw didampingi Kapolrestabes Medan, Kombes Sandi Nugroho memperlihatkan barang bukti kasus perampokan pengemudi Grab yang menyebabkan korbannya meninggal dunia, saat gelar kasus di RS Bhayangkara Medan, Selasa (26/9). Kepolisian setempat berhasil menangkap lima orang pelaku perampokan dan pembunuhan terhadap dua pengemudi Grab, empat diantaranya ditembak mati karena melawan saat ditangkap dalam dua kasus berbeda.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Maraknya aksi begal hingga menewaskan korbannya yang terjadi secara beruntun dalam empat hari belakangan ini, mendapat perhatian serius dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Untuk meminimalisir aksi kejahatan jalanan itu, Kapolri menginstruksikan Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw segera membentuk Tim Khusus (Timsus) Antibegal di Sumut.

Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw menilai, aksi begal yang terjadi pada Sabtu (23/9) dan Minggu (24/9) lalu itu cukup keji dan sadis. Dua korban pembegalan tewas dengan sadisnya, yakni pengemudi Grab Bike Ridwan Limbong yang tewas pada Sabtu (23/9) dan  pengemudi GrabCar David Luther Simanjuntak yang ditemukan tewas pada Minggu (25/9) dini hari. Hal ini katanya, membuat aparat kepolisian harus memberi tindakan tegas terhadap para pelaku.

“Petugas kepolisian akan melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku begal yang selama ini kerap meresahkan masyarakat. Kapolri sudah memerintahkan agar dibentuk Timsus Anti Begal,” kata Paulus saat paparan kasus begal di depan kamar mayat RS Bhayangkara Medan, Selasa (26/9).

“Pelaku begal sadis harus kita tindak tegas. Mereka sudah tidak menghargai kami, kami juga bisa tidak menghargainya. Makanya kami tindak tegas,” lanjut Paulus.

Diketahui, tersangka pembegalan Ridwan Limbong (34) warga Desa Helvetia, Deliserdang ditangkap kurang dari 30 jam. Diceritakan Paulus, pengungkapan dan penangkapam tersangka berlangsung Minggu (24/9) sekitar pukul 23.50 WIB, petugas mendapatkan informasi tersangka atas nama Zeilani alias Ze sedang melintas di Jalan HM Joni dengan menggunakan sepedamotor Honda Vario warna ungu, dengan nomor polisi BK 5346 AHA.

Pengejaran itu, terang Paulus dilakukan Tim Gabungan Polrestabes Medan dan Polsek Medan Baru, dipimpin Kasat Reskrim AKBP Febriansyah melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap pelaku utama penikaman. “Pada saat dilakukan pengembangan, tersangka Zeilani melawan petugas menggunakan pisau dan berusaha melarikan diri, sehingga diberikan tindakan tegas. Kita tembak karena membahayakan petugas. Selanjutnya pelaku dibawa ke RS Bhayangkara untuk diberikan pertolongan medis, namun pelaku dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit,” ungkap Paulus.

Selanjutnya Senin (25/9), sekitar pukul 21.00 WIB, tim gabungan melakukan pengembangan dan mendapatkan informasi keberadaan pelaku bernama Herianto alias Ari Tato di Jalan Sabaruddin, Kecamatan Medan Area. “Pada saat dilakukan penyergapan, pelaku mengeluarkan pisau dan menyerang petugas. Kemudian tim gabungan melakukan tembakan peringatan, namun tidak diindahkan. Pelaku malah terus menyerang petugas sehingga dilakukan tindakan tegas karena mengancam jiwa anggota. Pelaku tewas,” terang Paulus.

Untuk kasus begal yang menewaskan Ridwan pada Sabtu (23/9) lalu, petugas telah mengamankan tiga dari empat pelaku. Dua di antaranya tewas tertembus timah panas petugas. Sedangkan satu pelaku atas nama Mailando Dewantoro (24), diamankan warga saat kejadian. Sedangkan satu pelaku lagi berinisial A masih dalam pengejaran. (dvs/ted/adz)

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Kapolda Sumut, Irjend Paulus Waterpauw didampingi Kapolrestabes Medan, Kombes Sandi Nugroho memperlihatkan barang bukti kasus perampokan pengemudi Grab yang menyebabkan korbannya meninggal dunia, saat gelar kasus di RS Bhayangkara Medan, Selasa (26/9). Kepolisian setempat berhasil menangkap lima orang pelaku perampokan dan pembunuhan terhadap dua pengemudi Grab, empat diantaranya ditembak mati karena melawan saat ditangkap dalam dua kasus berbeda.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Maraknya aksi begal hingga menewaskan korbannya yang terjadi secara beruntun dalam empat hari belakangan ini, mendapat perhatian serius dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Untuk meminimalisir aksi kejahatan jalanan itu, Kapolri menginstruksikan Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw segera membentuk Tim Khusus (Timsus) Antibegal di Sumut.

Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw menilai, aksi begal yang terjadi pada Sabtu (23/9) dan Minggu (24/9) lalu itu cukup keji dan sadis. Dua korban pembegalan tewas dengan sadisnya, yakni pengemudi Grab Bike Ridwan Limbong yang tewas pada Sabtu (23/9) dan  pengemudi GrabCar David Luther Simanjuntak yang ditemukan tewas pada Minggu (25/9) dini hari. Hal ini katanya, membuat aparat kepolisian harus memberi tindakan tegas terhadap para pelaku.

“Petugas kepolisian akan melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku begal yang selama ini kerap meresahkan masyarakat. Kapolri sudah memerintahkan agar dibentuk Timsus Anti Begal,” kata Paulus saat paparan kasus begal di depan kamar mayat RS Bhayangkara Medan, Selasa (26/9).

“Pelaku begal sadis harus kita tindak tegas. Mereka sudah tidak menghargai kami, kami juga bisa tidak menghargainya. Makanya kami tindak tegas,” lanjut Paulus.

Diketahui, tersangka pembegalan Ridwan Limbong (34) warga Desa Helvetia, Deliserdang ditangkap kurang dari 30 jam. Diceritakan Paulus, pengungkapan dan penangkapam tersangka berlangsung Minggu (24/9) sekitar pukul 23.50 WIB, petugas mendapatkan informasi tersangka atas nama Zeilani alias Ze sedang melintas di Jalan HM Joni dengan menggunakan sepedamotor Honda Vario warna ungu, dengan nomor polisi BK 5346 AHA.

Pengejaran itu, terang Paulus dilakukan Tim Gabungan Polrestabes Medan dan Polsek Medan Baru, dipimpin Kasat Reskrim AKBP Febriansyah melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap pelaku utama penikaman. “Pada saat dilakukan pengembangan, tersangka Zeilani melawan petugas menggunakan pisau dan berusaha melarikan diri, sehingga diberikan tindakan tegas. Kita tembak karena membahayakan petugas. Selanjutnya pelaku dibawa ke RS Bhayangkara untuk diberikan pertolongan medis, namun pelaku dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit,” ungkap Paulus.

Selanjutnya Senin (25/9), sekitar pukul 21.00 WIB, tim gabungan melakukan pengembangan dan mendapatkan informasi keberadaan pelaku bernama Herianto alias Ari Tato di Jalan Sabaruddin, Kecamatan Medan Area. “Pada saat dilakukan penyergapan, pelaku mengeluarkan pisau dan menyerang petugas. Kemudian tim gabungan melakukan tembakan peringatan, namun tidak diindahkan. Pelaku malah terus menyerang petugas sehingga dilakukan tindakan tegas karena mengancam jiwa anggota. Pelaku tewas,” terang Paulus.

Untuk kasus begal yang menewaskan Ridwan pada Sabtu (23/9) lalu, petugas telah mengamankan tiga dari empat pelaku. Dua di antaranya tewas tertembus timah panas petugas. Sedangkan satu pelaku atas nama Mailando Dewantoro (24), diamankan warga saat kejadian. Sedangkan satu pelaku lagi berinisial A masih dalam pengejaran. (dvs/ted/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/