SUMUTP[OS.CO – PSSI buka suara terkait protes 15 klub soal gaji pemain timnas Indonesia. Mereka meminta klublah yang membayar gaji para pemain yang dipanggil membela negara.
Sebelumnya 15 klub sempat protes terhadap PT Liga Indonesia Baru dan PSSI terkait hal ini. Sebab, mereka menganggap kalau seharusnya PSSI-lah yang gaji pemain timnas.
Akan tetapi, Ketum PSSI, Edy Rahmayadi menyanggahnya. Dia bilang kalau gaji para pemain tetap menjadi tanggung jawab klub.
“Jadi begini penjelasannya, rencananya timnas itu diambill penuh oleh PSSI. Dalam rencana itu pemain ikut latihan ke dalam dan luar negeri. Dengan demikian, pemain tidak sempat ke klub sehingga gajinya ditanggung oleh PSSI, tapi kenyataan itu tidak terjadi,” ungkap Edy Rahmayadi.
Hal ini berkaca kepada subsidi LIB kepada para klub Liga 1. Subsidi itu dimaksud PSSI termasuk dalam pembayaran gaji untuk pemain yang bela timnas.
“Setelah membela timnas pasti, kan para pemain kembali ke klub. Sehingga gaji mereka harus dibayarkan oleh klub. Itu menjadi tanggung jawab klub, makanya kami berikan Rp7,5 miliar,” tandasnya.
Ancaman boikot memang sempat terlontar dari 15 klub Liga 1. Situasi itu dilatari kekecewaan mereka terhadap operator kompetisi yang dianggap tak transparan.
Kendati begitu, permasalahan perlahan mulai mendingin. Hal ini setelah PSSI, PT Liga Indonesia Baru, bersama klub-klub Liga 1 baru saja berdiskusi membicarakan hal tersebut.
“Kami pikir hal itu merupakan dinamika kompetisi, pembubaran kompetisi itu merupakan dampak paling negatif, namun kami masih optimistis hal itu tak akan benar-benar terjadi,” tutur Media Officer Arema FC, Sudarmaji.
Kini, lanjut dia, kondisi memang sudah mencair. Para klub sudah mulai memercayai PSSI dan LIBmenjalankan roda kompetisi yang tersisa enam pekan lagi.(ies/jpc/don)