PERTH, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tidak pernah lengah sedikitpun dalam memasang strategi guna menarik wisatawan mancanegara (wisman). Berbagai acara potensial dilirik untuk dapat mengenalkan dan mempromosikan pariwisata Indonesia. Kali ini, Kemenpar dengan brand Wonderful Indonesia siap menggoda wisman Australia tepat di jantung kota Perth. Tepatnya di Forres Place, Perth City, Australia Barat, Sabtu, 14 Oktober 2017.
Kegiatan yang terbingkai dalam acara Kreasi Indonesia itu, akan mengekspose serta mempromosikan seni budaya dan kuliner Indonesia pada masyarakat yang tinggal di Australia Barat. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara I Gde Pitana menyebut, Kreasi Indonesia yang sudah kali ke-3 diselenggarakan ini, tidak hanya menjadi pesta rakyat yang memperkenalkan budaya Indonesia. Namun berkontribusi pula dalam meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia.
“Kegiatan ini diharapkan, dapat mendukung program kemenpar dalam menambah jumlah wisatawan sekaligus memperkenalkan 10 destinasi baru, ujar Pitana yang didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Vinsensius Jemadu di Jakarta Rabu, (11/10).
Lantas mengapa Perth yang menjadi tujuan Kemenpa menancapkan peluru Wonderful Indonesianya itu? Soal ini, Pitana punya jawabannya. Dari paparannya, Forest place merupakan Project yang disiapkan City of War sebagai ruang sosial yang dapat mengembangkan tata kota Port agar dapat merangsang banyak orang untuk hadir dan berinteraksi sepanjang hari.
“Letaknya sangat strategis. Ada di jantung kota Perth dan salah satu ruang terbuka yang menghubungkan Stasiun Perth, Myer Mall dan Wellington Street. Kondisi itu yang membuat Forest Place dilalui 24 ribu orang sepanjang hari,” ujar Pitana yang diamini Vinsensius Jemadu.
VJ sapaan Vinsensius Jemadu manambahkan, ketika membicarakan Indonesia, maka setiap orang di Australia dengan cepat membayangkan Pulau Bali. Pulau yang menduduki peringkat utama dalam Travelers Choice award for destination dari Trip Advisor memang memiliki daya tarik yang kuat untuk membawa para turis lokal dan asing ke pulau dewata terutama masyarakat Australia.
“Oleh sebab itu momentnya sangat tepat, dalam acara Kreasi Indonesia ini juga dimeriahkan dengan peragaan busana tradisional dari berbagai wilayah di Indonesia. Ada beberapa anak-anak yang tampil di acara Kreasi ini. Mereka adalah anak anak masa depan yang akan meneruskan dalam mempromosikan seni, budaya dan kuliner Indonesia,” ujar VJ.
VJ juga menyebut, selama kegiatan berlangsung, pengunjung akan mendapat kesempatan untuk menyaksikan pertunjukan dengan ditemani berbagai warung-warung khas Indonesia, pernak-pernik Indonesia, beragam warung perwakilan daerah tujuan wisata. Dan perwakilan travel agent tujuan berbagai destinasi yang akan berada di sekitar panggung utama.
“Kreasi Indonesia juga bertujuan untuk mengenalkan 10 destinasi prioritas pariwisata. Serta memperkenalkan keragaman kuliner etnik, seni dan budaya masyarakat indonesia kepada pemerintah dan masyarakat umum di Australia Barat,” pungkas VJ.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut positif gelaran Kreasi Indonesia 2017 itu. Baginya, itu menjadi sarana promosi dan menarik lebih banyak lagi wisatawan Australia datang ke Indonesia.
“Bali masih menjadi magnet terbesar, tapi Kemenpar juga mengenalkan destinasi lain yang tak kalah menarik. Kabar baiknya, 60 persen wisman Australia merupakan repeater yang berarti sudah berwisata ke Indonesia lebih dari satu kali. Bisa disimpulkan, bahwa kunjungan pertama ke Indonesia menimbulkan kesan baik sehingga ada keinginan untuk datang kembali,” ujar Menpar Arief.
Pria asal Banyuwangi itu menjelaskan, jumlah wisman Australia yang berkunjung ke Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup bagus. Dari 2015 ke 2016 ada kenaikan 14 persen. “Creating ‘10 Bali Naru’ menjadi program pemerintah untuk pengembangan destinasi wisata di luar Bali. Para investor dan pebisnis Australia dapat berinvestasi di sektor pariwista bekerja sama dengan Indonesian counterparts, seiring dengan semakin mudahnya untuk berinvestasi di Indonesia,” ujar Menpar Arief Yahya. (rel)