26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

PSMS No Problem

SUTAN SIREGAR/SIREGAR
Para pemain PSMS saat melakukan penghormatan kepada suporter.  Delapan besar digelar di tempat netral.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Lima klub calon tuan rumah babak 8 besar Liga 2 harus berjiwa besar untuk mengubur mimpi mereka menjadi tuan rumah. Pasalnya, PSSI sebagai otoritas tertinggi sepak bola tanah air sudah memutuskan agar pertandingan babak perempat final tersebut berlangsung di zona netral alias tidak di home base salah satu klub peserta.

Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono mengatakan, kebijakan itu dengan terpaksa harus mereka ambil setelah mereka melihat tensi kompetisi yang mulai meninggi dalam beberapa pekan terakhir. “Hasil kajian dan diskusi kami di internal memang seperti itu. Babak 8 besar harus berlangsung di zona netral,” tegas Joko.

Terkait PT LIB (Liga Indonesia Baru) sebagai operator yang sudah melakukan proses open bidding tuan rumah babak perempat final tersebut, Joko mengatakan bahwa mereka cukup menghargai upaya tersebut. Namun, lanjut Joko, dengan berat hati mereka akan meminta operator untuk membatalkan semua proses tersebut.

“Dalam waktu dekat kami akan memanggil operator dan menjelaskan semua keputusan kami kepada mereka. Hemat kami, babak yang sangat krusial ini idealnya digelar di zona netral,” papar pria asal Ngawi, Jawa Timur itu. “Tapi, bagi kami, menggelar laga ini di zona netral adalah untuk menyelamatkan kompetisi,” papar dia. 

SUTAN SIREGAR/SIREGAR
Para pemain PSMS saat melakukan penghormatan kepada suporter.  Delapan besar digelar di tempat netral.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Lima klub calon tuan rumah babak 8 besar Liga 2 harus berjiwa besar untuk mengubur mimpi mereka menjadi tuan rumah. Pasalnya, PSSI sebagai otoritas tertinggi sepak bola tanah air sudah memutuskan agar pertandingan babak perempat final tersebut berlangsung di zona netral alias tidak di home base salah satu klub peserta.

Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono mengatakan, kebijakan itu dengan terpaksa harus mereka ambil setelah mereka melihat tensi kompetisi yang mulai meninggi dalam beberapa pekan terakhir. “Hasil kajian dan diskusi kami di internal memang seperti itu. Babak 8 besar harus berlangsung di zona netral,” tegas Joko.

Terkait PT LIB (Liga Indonesia Baru) sebagai operator yang sudah melakukan proses open bidding tuan rumah babak perempat final tersebut, Joko mengatakan bahwa mereka cukup menghargai upaya tersebut. Namun, lanjut Joko, dengan berat hati mereka akan meminta operator untuk membatalkan semua proses tersebut.

“Dalam waktu dekat kami akan memanggil operator dan menjelaskan semua keputusan kami kepada mereka. Hemat kami, babak yang sangat krusial ini idealnya digelar di zona netral,” papar pria asal Ngawi, Jawa Timur itu. “Tapi, bagi kami, menggelar laga ini di zona netral adalah untuk menyelamatkan kompetisi,” papar dia. 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/