MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hubungan Tengku Erry Nuradi dan Ngogesa Sitepu diumpamakan seperti air dan minyak. Di mana kedua elemen itu sulit bersatu dalam sebuah kesempatan.
Seperti diketahui, pasca-Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya (Golkar) memutuskan untuk menduetkan Erry-Ngogesa untuk Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018 mendatang. Kedua sosok tersebut tidak pernah muncul dalam satu kesempatan.
Bahkan, saat Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sumut, Ngogesa Sitepu memimpin rombongan berziarah ke taman makam pahlawan di Jalan Sisingamangaraja, Jumat (20/10) pagi, tidak terlihat Tengku Erry Nuradi.
Sedangkan ketika zikir akbar di Lapangan Merdeka, Jumat (20/10) malam, hanya ada Tengku Erry Nuradi. Mantan Bupati Sergai itu didampingi Sekretaris DPD Golkar Sumut, Irham Buana Nasution, dan Bendahara, Akbar Himawan Buchari.
Pengamat Politik, Warjio menilai sulit untuk menyatukan kedua sosok tersebut. Hal ini dibuktikan dengan tidak pernah tampilnya sosok yang dijodohkan oleh DPP Partai Golkar itu pada sebuah kesempatan.
Di sisi lain, Warjio melihat bahwa Tengku Erry belum sepenuhnya menerima keputusan untuk disandingkan dengan Ngogesa Sitepu. Apalagi, dalam berbagai kesempatan tidak pernah keluar ucapan dari Gubernur incumbent itu menerima perjodohan dengan Ngogesa Sitepu.
“Sepertinya baik Erry dan Ngogesa tidak bisa menerima perjodohan itu,” ujar Warjio, Minggu (22/10).
Akademisi asal Universitas Sumatera Utara (USU) itu berpendapat bahwa Tengku Erry akan mencari sosok yang ideal untuk mendampinginya di Pilgubsu 2018. “Sosok ideal itu bukan Ngogesa,” bilangnya.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hubungan Tengku Erry Nuradi dan Ngogesa Sitepu diumpamakan seperti air dan minyak. Di mana kedua elemen itu sulit bersatu dalam sebuah kesempatan.
Seperti diketahui, pasca-Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya (Golkar) memutuskan untuk menduetkan Erry-Ngogesa untuk Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018 mendatang. Kedua sosok tersebut tidak pernah muncul dalam satu kesempatan.
Bahkan, saat Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sumut, Ngogesa Sitepu memimpin rombongan berziarah ke taman makam pahlawan di Jalan Sisingamangaraja, Jumat (20/10) pagi, tidak terlihat Tengku Erry Nuradi.
Sedangkan ketika zikir akbar di Lapangan Merdeka, Jumat (20/10) malam, hanya ada Tengku Erry Nuradi. Mantan Bupati Sergai itu didampingi Sekretaris DPD Golkar Sumut, Irham Buana Nasution, dan Bendahara, Akbar Himawan Buchari.
Pengamat Politik, Warjio menilai sulit untuk menyatukan kedua sosok tersebut. Hal ini dibuktikan dengan tidak pernah tampilnya sosok yang dijodohkan oleh DPP Partai Golkar itu pada sebuah kesempatan.
Di sisi lain, Warjio melihat bahwa Tengku Erry belum sepenuhnya menerima keputusan untuk disandingkan dengan Ngogesa Sitepu. Apalagi, dalam berbagai kesempatan tidak pernah keluar ucapan dari Gubernur incumbent itu menerima perjodohan dengan Ngogesa Sitepu.
“Sepertinya baik Erry dan Ngogesa tidak bisa menerima perjodohan itu,” ujar Warjio, Minggu (22/10).
Akademisi asal Universitas Sumatera Utara (USU) itu berpendapat bahwa Tengku Erry akan mencari sosok yang ideal untuk mendampinginya di Pilgubsu 2018. “Sosok ideal itu bukan Ngogesa,” bilangnya.