26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Terlibat Jaringan Teroris, Warga Sidimpuan Ditangkap Densus 88

Terorisme-Ilustrasi

SIDIMPUAN, SUMUTPOS.COHingga tadi malam belum diketahui motif sebenarnya. Namun satu orang warga Padangsidimpuan dibawa tim gabungan dari Densus 88 AT dan Polda Sumut. Pasukan elit yang khusus menangani aksi dan anti teror (AT) ini mengamankan SAT (32), dari kediamannya di Kampung Teleng, Kelurahan Wek III, Padangsidimpuan Utara, Selasa (7/11).

Informasi yang didapat, SAT alias F (32) diamankan sejumlah petugas yang diketahui merupakan tim gabungan dari Densus 88 AT dan Polda Sumut, dari kediaman orangtuanya SB (59) di Kampung Teleng, Kota Padangsidimpuan.

Diamankannya SAT juga terkesan tertutup, ditambah lagi banyak warga sekitar yang enggan memberikan komentar dan keterangan.

“Memang semalam ada rame-rame di sini, dan satu warga atas nama F (panggilan SAT) dibawa beberapa orang. Kami yakin itu polisi,” ucap salah seorang warga yang menolak namanya dipublikasikan.

Tak hanya itu, dari pemeriksaan yang dilakukan di kediaman orangtuanya, sejumlah barang ditemukan dan diamankan.

“Kalau tidak salah, ada simcard handphone (kartu provider), flashdisk, dan Handphone,” tukasnya dan juga menyebut ada alat hisap sabu yang ikut ditemukan.

Dari informasi yang beredar, satu pekan sebelum ‘aksi senyap’ tersebut, sejumlah petugas dari Densus 88 AT dan Polda Sumut dikabarkan sedang melakukan penyelidikan di wilayah Kota Padangsidimpuan dan sekitarnya. Diduga kuat, pasukan elit yang fokus menangani masalah teror dan anti teror itu menyelidiki adanya dugaan jaringan teror yang berada di wilayah ini.

Sayangnya, pihak kepolisian pun terkesan bungkam dan mengaku tidak tahu.

“Wah saya belum tau, malah baru dengar ini,” ucap Kapolres Kota Padangsidimpuan AKBP Andy Nurwandy saat dikonfirmasi.

Tak hanya Kapolres, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting juga ‘mengelak’ membeberkannya, bahkan dengan santun juga berdalih ‘tidak tahu’.

“Saya belum dapat info, mohon waktu saya cari dulu,” tukasnya dan saat kembali dikonfirmasi tak kunjung memberi jawaban.

Sementara itu, pantauan di rumah yang diduga tempat SAT diamankan di Jalan Slamet Riyadi, Kampung Teleng, Kelurahan Wek III, Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan tampak sepi. Rumah bercat warna krim, dan berpagar tinggi itu terlihat terkunci. Begitu juga dengan SB, pria yang diketahui sebagai orangtua SAT, juga tak tampak berada di rumah.

“Biasanya rame anak-anak di situ belajar les, lihat saja,” tukas salah satu tetangga dan enggan berkomentar banyak. (yza/san/gib)

Terorisme-Ilustrasi

SIDIMPUAN, SUMUTPOS.COHingga tadi malam belum diketahui motif sebenarnya. Namun satu orang warga Padangsidimpuan dibawa tim gabungan dari Densus 88 AT dan Polda Sumut. Pasukan elit yang khusus menangani aksi dan anti teror (AT) ini mengamankan SAT (32), dari kediamannya di Kampung Teleng, Kelurahan Wek III, Padangsidimpuan Utara, Selasa (7/11).

Informasi yang didapat, SAT alias F (32) diamankan sejumlah petugas yang diketahui merupakan tim gabungan dari Densus 88 AT dan Polda Sumut, dari kediaman orangtuanya SB (59) di Kampung Teleng, Kota Padangsidimpuan.

Diamankannya SAT juga terkesan tertutup, ditambah lagi banyak warga sekitar yang enggan memberikan komentar dan keterangan.

“Memang semalam ada rame-rame di sini, dan satu warga atas nama F (panggilan SAT) dibawa beberapa orang. Kami yakin itu polisi,” ucap salah seorang warga yang menolak namanya dipublikasikan.

Tak hanya itu, dari pemeriksaan yang dilakukan di kediaman orangtuanya, sejumlah barang ditemukan dan diamankan.

“Kalau tidak salah, ada simcard handphone (kartu provider), flashdisk, dan Handphone,” tukasnya dan juga menyebut ada alat hisap sabu yang ikut ditemukan.

Dari informasi yang beredar, satu pekan sebelum ‘aksi senyap’ tersebut, sejumlah petugas dari Densus 88 AT dan Polda Sumut dikabarkan sedang melakukan penyelidikan di wilayah Kota Padangsidimpuan dan sekitarnya. Diduga kuat, pasukan elit yang fokus menangani masalah teror dan anti teror itu menyelidiki adanya dugaan jaringan teror yang berada di wilayah ini.

Sayangnya, pihak kepolisian pun terkesan bungkam dan mengaku tidak tahu.

“Wah saya belum tau, malah baru dengar ini,” ucap Kapolres Kota Padangsidimpuan AKBP Andy Nurwandy saat dikonfirmasi.

Tak hanya Kapolres, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting juga ‘mengelak’ membeberkannya, bahkan dengan santun juga berdalih ‘tidak tahu’.

“Saya belum dapat info, mohon waktu saya cari dulu,” tukasnya dan saat kembali dikonfirmasi tak kunjung memberi jawaban.

Sementara itu, pantauan di rumah yang diduga tempat SAT diamankan di Jalan Slamet Riyadi, Kampung Teleng, Kelurahan Wek III, Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan tampak sepi. Rumah bercat warna krim, dan berpagar tinggi itu terlihat terkunci. Begitu juga dengan SB, pria yang diketahui sebagai orangtua SAT, juga tak tampak berada di rumah.

“Biasanya rame anak-anak di situ belajar les, lihat saja,” tukas salah satu tetangga dan enggan berkomentar banyak. (yza/san/gib)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/