29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Menpar Arief Titipkan Top 3 Program Prioritas Kemenpar 2017

Menpar Arief Yahya.

BALI, SUMUTPOS.CO – Menpar Arief Yahya menitipkan tiga program prioritas untuk disampaikan ke media di Kuta Bali, 7 April 2017. “Top 3 program Kemenpar 2017 yakni; digital tourism, homestay desa wisata, dan aksesibilitas udara. Khusus untuk konektivitas udara sudah dikupas tuntas di Rakornas Kemenpar 30-31 Maret 2017 lalu di Borobudur Hotel, Jakarta,” kata Arief Yahya.

Sedangkan go digital tourism, lanjut Menpar Arief, sudah dijalankan di Rakornas sebelumnya di akhir tahun 2016 lalu. Nah, Desa Wisata Homestay akan dibereskan di triwulan II tahun 2017, bulan Juni 2017 nanti. “Semua dalam bungkus Indonesia Incorporated,” sebut Arief Yahya, yang tidak bisa bergabung di pertemuan dengan awak media di Kuta Bali itu.

Menpar Arief Yahya mengingatkan, kondisi pasar sudah berubah. “Hampir 63% transaksi jasa travel dilakukan secara online sehingga bila travel biro tidak segera menyesuaikan diri ke digital atau tetap konvensional maka nasibnya akan seperti Wartel (Warung Telekomunikasi),” kata mantan Dirut PT Telkom ini.

Perubahan pasar ini dipengaruhi oleh gaya hidup wisatawan juga berubah. Wisatawan dalam melalukan perjalanan (travelling) tak lepas dari digital; mulai dari mencari dan melihat-lihat informasi (look), kemudian memesan paket wisata yang diminati (book) hingga membayar secara online (pay). Sekitar 70% wisman melakukan search and share menggunakana media digital.

Digital tourism, menurut Menpar Arief Yahya, menjadi strategi yang harus dilakukan untuk merebut pasar global khususnya pada 12 fokus pasar yang tersebar di 26 negara. Program digital tourism ini dimulai dengan meluncurkan ITX (Indonesia Tourism Exchnage).

ITX merupakan platform digital market place dalam ekosistem pariwisata atau sebagai pasar digital yang mempertemukan buyer dan seller dimana semua travel agent, akomodasi, atraksi dikumpulkan untuk dapat bertransaksi.

Di ITX, industri diberikan website yang commerce dan sudah lengkap dengan look, book dan payment. “Dan bisa dengan mudah dan cepat diakses melalui smart phone. Dengan begitu, memudahkan customers dalam memesan fasilitas hotel, airlines, homestay, atraksi yang ada di Indonesia.

Program homestay desa wisata yang dilaksanan mulai tahun ini merupakan kontribusi Kemenpar terhadap pendukungan program 1 juta rumah terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang dibuat Kementerian PURR. Kemenpar berkontribusi membangun 100.000 rumah (homestay) yang dikaitkan dengan konsep desa wisata sebagai amenitas akan dikembangkan pada 2019.

“Untuk memenuhi kebutuhan amenitas di 10 destinasi prioritas dalam waktu cepat adalah membangun homestay desa wisata,” kata Menpar Arief Yahya.

Kemenpar tahun lalu sudah mensayembarakan desain homestay desa wisata dan hasil karya para menenang sayembara tersebut dijadikan sebagai model homestay desa wisata di 10 destinasi prioritas (Danau Toba; Tanjung Kelayang; Tanjung Lesung; Kepulauan Seribu; Candi Borobudur; Bromo Tengger Semeru; Mandalika; Labuan Bajo; Wakatobi; dan Morotai).

Menpar Arief Yahya.

BALI, SUMUTPOS.CO – Menpar Arief Yahya menitipkan tiga program prioritas untuk disampaikan ke media di Kuta Bali, 7 April 2017. “Top 3 program Kemenpar 2017 yakni; digital tourism, homestay desa wisata, dan aksesibilitas udara. Khusus untuk konektivitas udara sudah dikupas tuntas di Rakornas Kemenpar 30-31 Maret 2017 lalu di Borobudur Hotel, Jakarta,” kata Arief Yahya.

Sedangkan go digital tourism, lanjut Menpar Arief, sudah dijalankan di Rakornas sebelumnya di akhir tahun 2016 lalu. Nah, Desa Wisata Homestay akan dibereskan di triwulan II tahun 2017, bulan Juni 2017 nanti. “Semua dalam bungkus Indonesia Incorporated,” sebut Arief Yahya, yang tidak bisa bergabung di pertemuan dengan awak media di Kuta Bali itu.

Menpar Arief Yahya mengingatkan, kondisi pasar sudah berubah. “Hampir 63% transaksi jasa travel dilakukan secara online sehingga bila travel biro tidak segera menyesuaikan diri ke digital atau tetap konvensional maka nasibnya akan seperti Wartel (Warung Telekomunikasi),” kata mantan Dirut PT Telkom ini.

Perubahan pasar ini dipengaruhi oleh gaya hidup wisatawan juga berubah. Wisatawan dalam melalukan perjalanan (travelling) tak lepas dari digital; mulai dari mencari dan melihat-lihat informasi (look), kemudian memesan paket wisata yang diminati (book) hingga membayar secara online (pay). Sekitar 70% wisman melakukan search and share menggunakana media digital.

Digital tourism, menurut Menpar Arief Yahya, menjadi strategi yang harus dilakukan untuk merebut pasar global khususnya pada 12 fokus pasar yang tersebar di 26 negara. Program digital tourism ini dimulai dengan meluncurkan ITX (Indonesia Tourism Exchnage).

ITX merupakan platform digital market place dalam ekosistem pariwisata atau sebagai pasar digital yang mempertemukan buyer dan seller dimana semua travel agent, akomodasi, atraksi dikumpulkan untuk dapat bertransaksi.

Di ITX, industri diberikan website yang commerce dan sudah lengkap dengan look, book dan payment. “Dan bisa dengan mudah dan cepat diakses melalui smart phone. Dengan begitu, memudahkan customers dalam memesan fasilitas hotel, airlines, homestay, atraksi yang ada di Indonesia.

Program homestay desa wisata yang dilaksanan mulai tahun ini merupakan kontribusi Kemenpar terhadap pendukungan program 1 juta rumah terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang dibuat Kementerian PURR. Kemenpar berkontribusi membangun 100.000 rumah (homestay) yang dikaitkan dengan konsep desa wisata sebagai amenitas akan dikembangkan pada 2019.

“Untuk memenuhi kebutuhan amenitas di 10 destinasi prioritas dalam waktu cepat adalah membangun homestay desa wisata,” kata Menpar Arief Yahya.

Kemenpar tahun lalu sudah mensayembarakan desain homestay desa wisata dan hasil karya para menenang sayembara tersebut dijadikan sebagai model homestay desa wisata di 10 destinasi prioritas (Danau Toba; Tanjung Kelayang; Tanjung Lesung; Kepulauan Seribu; Candi Borobudur; Bromo Tengger Semeru; Mandalika; Labuan Bajo; Wakatobi; dan Morotai).

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/