MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keputusan PSMS memainkan pemain pelapis saat bersua Persis Solo di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Kamis (16/11) kemarin, berbuah kekalahan. Tim besutan Djajang Nurjaman tumbang 0-1 dari Persis Solo.
Namun memang kekalahan ini tak berdampak bagi peluang PSMS ke semifinal. PSMS sudah lebih dulu dipastikan menjadi juara grup X sejak laga kedua kontra Martapura FC. Artinya laga kemarin memang dipersiapkan Djanur menguji para pemain yang selama ini tidak mendapat menit bermain.
Sementara itu Persis Solo ngotot mencari kemenangan untuk tidak lagi mengecewakan pendukungnya meski tidak lagi berpeluang. Hasilnya laga memasuki menit ke-12, Laskar Sambernyawa unggul. Tri Handoko lepas dari kawalan dan melepaskan tendangan keras yang gagal ditepis Ahmad Fauzi, kiper PSMS.
Di babak kedua, PSMS coba bereaksi. Djanur memasukkan Frets Butuan dan Elthon Maran mendukung Dimas Drajad di depan. Hasilnya permainan PSMS menjadi lebih berbahaya. Namun tak cukup untuk bisa menembus pertahanan tim besutan Freddy Muli.
Djanur memaklumi kekalahan ini. Menurutnya dari komposisi yang diturunkannya, hampir seratus persen memang belum turun di babak delapan besar maupun 16 besar. Namun menurutnya bukan sikap anggap enteng Persis. “Kami sengaja hari ini menurunkan pemain pelapis. Bukan berarti anggap enteng Persis, tidak. Saya hanya ingin memberikan pengalaman bermain kepada mereka. Tujuannya agar membangkitkan motivasi mereka juga,” kata Djadjang.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keputusan PSMS memainkan pemain pelapis saat bersua Persis Solo di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Kamis (16/11) kemarin, berbuah kekalahan. Tim besutan Djajang Nurjaman tumbang 0-1 dari Persis Solo.
Namun memang kekalahan ini tak berdampak bagi peluang PSMS ke semifinal. PSMS sudah lebih dulu dipastikan menjadi juara grup X sejak laga kedua kontra Martapura FC. Artinya laga kemarin memang dipersiapkan Djanur menguji para pemain yang selama ini tidak mendapat menit bermain.
Sementara itu Persis Solo ngotot mencari kemenangan untuk tidak lagi mengecewakan pendukungnya meski tidak lagi berpeluang. Hasilnya laga memasuki menit ke-12, Laskar Sambernyawa unggul. Tri Handoko lepas dari kawalan dan melepaskan tendangan keras yang gagal ditepis Ahmad Fauzi, kiper PSMS.
Di babak kedua, PSMS coba bereaksi. Djanur memasukkan Frets Butuan dan Elthon Maran mendukung Dimas Drajad di depan. Hasilnya permainan PSMS menjadi lebih berbahaya. Namun tak cukup untuk bisa menembus pertahanan tim besutan Freddy Muli.
Djanur memaklumi kekalahan ini. Menurutnya dari komposisi yang diturunkannya, hampir seratus persen memang belum turun di babak delapan besar maupun 16 besar. Namun menurutnya bukan sikap anggap enteng Persis. “Kami sengaja hari ini menurunkan pemain pelapis. Bukan berarti anggap enteng Persis, tidak. Saya hanya ingin memberikan pengalaman bermain kepada mereka. Tujuannya agar membangkitkan motivasi mereka juga,” kata Djadjang.