BELAWAN,SUMUTPOS.CO – Kondisi jembatan Titi Dua Sicanang, Medan Belawan yang sempat dibongkar untuk diperbaiki bakal rawan korban. Pasalnya, pasca rubuhnya jembatan alternatif, masyarakat harus melintas di jembatan utama yang kondisinya darurat.
Kordinator BKM Mandiri Sicanang, Siti Rahma, mengatakan, jembatan yang kini kondisinya darurat sangat sulit dilalui masyarakat. Alasannya, jembatan darurat dari pondasi besi licin dilalui pada musim hujan.
“Sekarang ini musim hujan, kalau dilewati pasti licin. Bisa saja nanti yang lewat jatuh ke sungai. Ini sangat membahayakan. Kita minta pembangunannya segera dilaksanakan, sebelum ada korban,” tegas Siti Rahma.
Dijelaskan wanita yang menetap di Sicanang ini, sebelum menunggu waktu perbaikan yang masih lama, Pemko Medan harus mengembalikan kondisi jembatan seperti semula.”Ini harus dikembalikan seperti semula. Pemenang proyek harus bertanggung jawab atas jembatan ini karena banyak masyarakat yang melintas dan takut jadi korban,” kata Siti Rahma.
Seharusnya, lanjutnya, Dinas PU harus tegas dalam hal ini. Sebab, pemenang tender PT Jaya Star Utama telah mengambil 20 persen uang dari anggaran sebesar Rp8 miliar. “Kami sudah datangi ke KPA, mekanisme pembangunan terpaksa tidak dilaksanakan, tapi apa kami masyarakat harus menunggu lama. Ini menjadi pertanyaan besar kenapa pembangunan itu terhenti,” ujar Siti Rahma.
Camat Belawan Ahmad Sp mengatakan, penundaan pembangunan jembatan itu karena masalah waktu. Oleh karena itu, pemenang tender meminta penundaan pengerjaan jembatan tersebut.”Masalah ini sudah dilaporkan ke Dinas PU. Jadi pembangunannya akan dilanjutkan pada bulan Februari 2018. Masyarakat kita minta untuk bersabar,” katanya. (fac/ila)