SUMUTPOS.CO – Dinas Pariwisata Kota Medan siap membuka kerja sama dengan semua pemangku kepentingan dalam rangka meningkatkan potensi wisata yang ada di Medan. Terutama, dalam hal meningkatkan jumlah wisatawan domestik dan mancanegara, sesuai program yang dicetuskan Kementrian Pariwisata.
“Pertama sekali kita bicara tentang tantangan di dunia pariwisata Kota Medan yang semakin tinggi. Sehubungan penetapan Danau Toba oleh Presiden Joko Widodo sebagai salah satu kawasan strategis destinasi wisata dunia. Apalagi ada keinginan menjadikan Danau Toba sebagai Monaco of Asia,” tutur Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono kepada Sumut Pos, Minggu (21/1).
Seiring itu, lanjut dia, pembenahan infrastruktur seperti jalan tol terus berjalan dalam rangka memudahkan wisatawan menuju lokasi destinasi wisata Danau Toba. Kemudian, keseriusan pemerintah atas rencana ini diwujudkan melalui pembentukan Badan Otoritas Kawasan Danau Toba.
“Nah, dari fakta yang ada tersebut Kota Medan tentu tidak lagi disinggahi oleh wisatawan. Sebab, bandara sekarang juga berada di wilayah Deliserdang. Lalu ada Bandara Silangit yang semakin mempermudah wisatawan menuju kawasan Danau Toba,” katanya.
Lantas dengan sejumlah tantangan itu bagaimana strategi Dinas Pariwisata Medan menarik minat wisatawan ke kota ini? Agus menerangkan, potensi dan kearifan lokal menjadi salah satu solusinya. Selanjutnya gencar melakukan program ataupun kegiatan berupa promosi kepariwisataan tentang Medan, kepada negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura bahkan Thailand.
“Ya, kita berupaya setiap kegiatan yang kita buat dihubungkan dengan negara-negara tetangga. Potensi ini harus kita manfaatkan dengan maksimal, sehingga branding Kota Medan selalu terdengar sampai ke negara luar, paling tidak di lingkup ASEAN dulu,” kata mantan Kabag Aset dan Perlengkapan Setdako Medan ini.
SUMUTPOS.CO – Dinas Pariwisata Kota Medan siap membuka kerja sama dengan semua pemangku kepentingan dalam rangka meningkatkan potensi wisata yang ada di Medan. Terutama, dalam hal meningkatkan jumlah wisatawan domestik dan mancanegara, sesuai program yang dicetuskan Kementrian Pariwisata.
“Pertama sekali kita bicara tentang tantangan di dunia pariwisata Kota Medan yang semakin tinggi. Sehubungan penetapan Danau Toba oleh Presiden Joko Widodo sebagai salah satu kawasan strategis destinasi wisata dunia. Apalagi ada keinginan menjadikan Danau Toba sebagai Monaco of Asia,” tutur Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono kepada Sumut Pos, Minggu (21/1).
Seiring itu, lanjut dia, pembenahan infrastruktur seperti jalan tol terus berjalan dalam rangka memudahkan wisatawan menuju lokasi destinasi wisata Danau Toba. Kemudian, keseriusan pemerintah atas rencana ini diwujudkan melalui pembentukan Badan Otoritas Kawasan Danau Toba.
“Nah, dari fakta yang ada tersebut Kota Medan tentu tidak lagi disinggahi oleh wisatawan. Sebab, bandara sekarang juga berada di wilayah Deliserdang. Lalu ada Bandara Silangit yang semakin mempermudah wisatawan menuju kawasan Danau Toba,” katanya.
Lantas dengan sejumlah tantangan itu bagaimana strategi Dinas Pariwisata Medan menarik minat wisatawan ke kota ini? Agus menerangkan, potensi dan kearifan lokal menjadi salah satu solusinya. Selanjutnya gencar melakukan program ataupun kegiatan berupa promosi kepariwisataan tentang Medan, kepada negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura bahkan Thailand.
“Ya, kita berupaya setiap kegiatan yang kita buat dihubungkan dengan negara-negara tetangga. Potensi ini harus kita manfaatkan dengan maksimal, sehingga branding Kota Medan selalu terdengar sampai ke negara luar, paling tidak di lingkup ASEAN dulu,” kata mantan Kabag Aset dan Perlengkapan Setdako Medan ini.