30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tembok Bernama Rohim

Foto: Doni Hermawan/Sumut Pos
Abdul Rohim menunjukkan ketangguhannya di bawah mistar PSMS. Rohim sudah mencatat dua kali cleasheet saat bersua Persib Bandung.

SUMUTPOS.CO – Abdul Rohim menjadi salah satu alasan Persib Bandung tumbang dari PSMS di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Minggu (21/1) lalu. Malam itu, Rohim menjadi tembok yang sulit ditembus para pemain Maung Bandung.

Performa Rohim membuat para pemain Persib frustasi. Terutama striker asing Persib, Ezechiel, yang berkali-kali mengancam gawang Rohim. Setidaknya enam peluang emas lawan berhasil dimentahkannya. Dalam kurun waktu tiga menit sejak menit ke-10 dia mengagalkan peluang bersih Puja, Ezechiel, dan Atep.

Menit ke-35, Rohim bahkan harus mendapat perawatan medis karena bertabrakan dengan Ezechiel saat duel udara. Pelipisnya koyak dan kepalanya dibalut perban. Pada akhirnya sepanjang 90 menit, Rohim tetap melanjutkan laga.

Rohim mengakui penampilannya tak lepas dari andil pelatih kiper, Sahari Gultom yang memberi kepercayaan penuh kepadanya untuk duel bigmatch itu. “Semuanya tidak terlepas dari intruksi coach Sahari Gultom, harus fokus dan tetap konsen, jangan mudah menyerah, dan semua itu juga dengan latihan yang diberikan coach,” kata Rohim saat dihubungi Senin (22/1).

Pria kelahiran Labuhan Batu Utara, 6 April 1992 ini juga tak ingin melewatkan laga meski kepalanya harus dibalut perban. “Selagi masih mampu harus dilawan sakit itu, cuma sedikit saja sakitnya, jadi tetap saya pertahankan untuk bermain,” lanjut anak dari pasangan Selamat dan Rumawati ini.

Bukan kali ini saja Rohim membuat Persib frustasi karena tak bisa mencetak gol. Tahun lalu saat ujicoba di Medan, Rohim juga berhasil cleansheet dengan laga yang berakhir tanpa gol itu. “Bangga pasti ya karena mereka juga kan tim besar. Senang bisa membela PSMS untuk melawan Persib,” tambah eks kiper PON Sumut ini.

Kini eks kiper Sumut di PON 2012 itu juga harus berjuang merebut posisi utama di bawah mistar. Kehadiran Dhika Bhayangkara dari PS TNI membuat Rohim harus bekerja keras.

“Ya kalo bicara persaingan bagus untuk lebih kerja keras lagi, semua kembali ke pelatih. Siapa yang akan dipercaya untuk menjaga gawang. Saya Insha Allah selalu siap menjaga gawang PSMS,” katanya.

Foto: Doni Hermawan/Sumut Pos
Abdul Rohim menunjukkan ketangguhannya di bawah mistar PSMS. Rohim sudah mencatat dua kali cleasheet saat bersua Persib Bandung.

SUMUTPOS.CO – Abdul Rohim menjadi salah satu alasan Persib Bandung tumbang dari PSMS di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Minggu (21/1) lalu. Malam itu, Rohim menjadi tembok yang sulit ditembus para pemain Maung Bandung.

Performa Rohim membuat para pemain Persib frustasi. Terutama striker asing Persib, Ezechiel, yang berkali-kali mengancam gawang Rohim. Setidaknya enam peluang emas lawan berhasil dimentahkannya. Dalam kurun waktu tiga menit sejak menit ke-10 dia mengagalkan peluang bersih Puja, Ezechiel, dan Atep.

Menit ke-35, Rohim bahkan harus mendapat perawatan medis karena bertabrakan dengan Ezechiel saat duel udara. Pelipisnya koyak dan kepalanya dibalut perban. Pada akhirnya sepanjang 90 menit, Rohim tetap melanjutkan laga.

Rohim mengakui penampilannya tak lepas dari andil pelatih kiper, Sahari Gultom yang memberi kepercayaan penuh kepadanya untuk duel bigmatch itu. “Semuanya tidak terlepas dari intruksi coach Sahari Gultom, harus fokus dan tetap konsen, jangan mudah menyerah, dan semua itu juga dengan latihan yang diberikan coach,” kata Rohim saat dihubungi Senin (22/1).

Pria kelahiran Labuhan Batu Utara, 6 April 1992 ini juga tak ingin melewatkan laga meski kepalanya harus dibalut perban. “Selagi masih mampu harus dilawan sakit itu, cuma sedikit saja sakitnya, jadi tetap saya pertahankan untuk bermain,” lanjut anak dari pasangan Selamat dan Rumawati ini.

Bukan kali ini saja Rohim membuat Persib frustasi karena tak bisa mencetak gol. Tahun lalu saat ujicoba di Medan, Rohim juga berhasil cleansheet dengan laga yang berakhir tanpa gol itu. “Bangga pasti ya karena mereka juga kan tim besar. Senang bisa membela PSMS untuk melawan Persib,” tambah eks kiper PON Sumut ini.

Kini eks kiper Sumut di PON 2012 itu juga harus berjuang merebut posisi utama di bawah mistar. Kehadiran Dhika Bhayangkara dari PS TNI membuat Rohim harus bekerja keras.

“Ya kalo bicara persaingan bagus untuk lebih kerja keras lagi, semua kembali ke pelatih. Siapa yang akan dipercaya untuk menjaga gawang. Saya Insha Allah selalu siap menjaga gawang PSMS,” katanya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/