26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Calo Gentayangan Manfaatkan Pengumuman Honorer Jadi CPNS

JAKARTA-Masa menunggu pengumuman 67 ribu tenaga honorer yang dijanjikan akan diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada Oktober 2011, dimanfaatkan para calo untuk mengincar mangsa.

Buktinya, kemarin (26/9) ada salah seorang korban mendatangi gedung Kemendagri, mengecek ada tidaknya nama Dacos Kosasih, yang mengaku pegawai Bagian Litbang Kemendagri dan kenal dekat dengan Sekjen Kemendagri, Diah Anggraeni.
Pria ini mengaku adik iparnya dijanjikan bisa diangkat menjadi CPNS oleh pelaku, dengan setor Rp70 juta. Sialnya, ada 13 korban lainnya yang diurus pelaku, dengan menyetor Rp70 juta hingga Rp100 juta.

Sejumlah petugas penerima tamu Kemendagri, termasuk salah seorang staf sekjen, langsung memastikan bahwa tidak ada nama Dacos Kosasih di Bagian Litbang Kemendagri. Petugas juga meyakinkan bahwa itu ulah penipu yang mengaku kenal Diah, lantaran korban juga diberi alamat yang ganjil. Korban menyantumkan alamat kerjanya di Kavling IV Kemendagri. Padahal, gedung-gedung yang dipimpin Gamawan Fauzi itu tidak mengenai pembagian dengan istilah kavling.
“Siapa pun bisa jual nama. Nggak ada itu, namanya saja penipu. Ini tak hanya sekali dua kali,” ujar Kapuspen Kemendagri, Reydonnyzar Moenek saat dikonfirmasi Sumut Pos.

Donny, panggilan Reydonnyzar, menduga, para calo beroperasi memanfaatkan masa tunggu pengumuman tenaga honorer menjadi CPNS. (sam)

JAKARTA-Masa menunggu pengumuman 67 ribu tenaga honorer yang dijanjikan akan diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada Oktober 2011, dimanfaatkan para calo untuk mengincar mangsa.

Buktinya, kemarin (26/9) ada salah seorang korban mendatangi gedung Kemendagri, mengecek ada tidaknya nama Dacos Kosasih, yang mengaku pegawai Bagian Litbang Kemendagri dan kenal dekat dengan Sekjen Kemendagri, Diah Anggraeni.
Pria ini mengaku adik iparnya dijanjikan bisa diangkat menjadi CPNS oleh pelaku, dengan setor Rp70 juta. Sialnya, ada 13 korban lainnya yang diurus pelaku, dengan menyetor Rp70 juta hingga Rp100 juta.

Sejumlah petugas penerima tamu Kemendagri, termasuk salah seorang staf sekjen, langsung memastikan bahwa tidak ada nama Dacos Kosasih di Bagian Litbang Kemendagri. Petugas juga meyakinkan bahwa itu ulah penipu yang mengaku kenal Diah, lantaran korban juga diberi alamat yang ganjil. Korban menyantumkan alamat kerjanya di Kavling IV Kemendagri. Padahal, gedung-gedung yang dipimpin Gamawan Fauzi itu tidak mengenai pembagian dengan istilah kavling.
“Siapa pun bisa jual nama. Nggak ada itu, namanya saja penipu. Ini tak hanya sekali dua kali,” ujar Kapuspen Kemendagri, Reydonnyzar Moenek saat dikonfirmasi Sumut Pos.

Donny, panggilan Reydonnyzar, menduga, para calo beroperasi memanfaatkan masa tunggu pengumuman tenaga honorer menjadi CPNS. (sam)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/