26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Warga Batubara Diamuk Massa

Foto: SOPIAN/SUMUT POS
APIT: Kasubbag Humas Polres Tebingtinggi AKP MT Sagala didampingi Kapolsek Tebingtinggi AKP AR Manurung mengapit tersangka Wijaya Kartika di Mapolsek Tebingtinggi.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO -Wijaya Kartika (37) dan Ismail (37) babak belur diamuk massa. Keduanya tertangkap warga saat berusaha mencuri sepeda motor milik Yusreidi Saragih (49) warga Dusun I, Desa Paya Lombang, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Sergai.

“Tersangka I warga Pematang Siantar menderita luka serius. Sekarang dia sedang menjalani perawatan. Pihak keluarga sudah menjaminnya tak akan kabur,” Kasubbag Humas Polres Tebingtinggi AKP MT Sagala didampingi Kapolsek Tebingtinggi AKP AR Manurung, Jumat (23/3).

Pencurian terjadi Kamis (15/3) sekira pukul 19.40 WIB. Saat itu, korban Yusriedi Saragih pulang membeli obat dari rumah Sobro.

Korban langsung memarkirkan sepeda motor didepan rumah dengan kondisi kunci kontak masih tergantung. Tak lama, terdengar suara sepeda motor menyala.

Merasa curiga, Yusriedi meminta kepada anaknya, Mirza Azhar Saragih untuk melihat. Alangkah terkejutnya korban saat melihat sepeda motornya sudah dibawah kabur seseorang.

“Maling…!!!” pekik Mirza.

Teriakan Mirza mengundang warga sekitar. Warga langsung mengejar pelaku.

Karena gugup, duo maling itu jatuh. Tanpa banyak basa-basi, keduanya menjadi bulan-bulanan warga.

Untuk menyelamatkan pelaku dari amuk massa, kepala desa setempat langsung melarikan keduanya ke kantor polisi terdekat.

“Kepada tersangka dipersangkakan dengan Pasal 363 3e dari KUHPidana,” terang AKP MT Sagala.

Kepada polisi, Wijaya Kartika mengaku tidak memiliki rencana mencuri sepeda motor. Karena melihat kunci sepeda motor tergantung, niatnya seketika timbul.

“Kami dari Siantar pergi ke Kota Tebingtinggi untuk membeli obat tidur. Sebelum membeli, kami berjalan-jalan menuju Paya Lombang,” terang Wijaya.

Melihat kunci tergantung, membuat Wijaya yang menetap di Desa Sei Balai, Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batubara ingin memiliki sepeda motor.

“Baru saja kabur, sudah diteriaki maling. Ditangkap warga kami, dipukuli. Menyesal melakukan pencurian bang,” keluhnya.(ian/ala)

 

 

Foto: SOPIAN/SUMUT POS
APIT: Kasubbag Humas Polres Tebingtinggi AKP MT Sagala didampingi Kapolsek Tebingtinggi AKP AR Manurung mengapit tersangka Wijaya Kartika di Mapolsek Tebingtinggi.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO -Wijaya Kartika (37) dan Ismail (37) babak belur diamuk massa. Keduanya tertangkap warga saat berusaha mencuri sepeda motor milik Yusreidi Saragih (49) warga Dusun I, Desa Paya Lombang, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Sergai.

“Tersangka I warga Pematang Siantar menderita luka serius. Sekarang dia sedang menjalani perawatan. Pihak keluarga sudah menjaminnya tak akan kabur,” Kasubbag Humas Polres Tebingtinggi AKP MT Sagala didampingi Kapolsek Tebingtinggi AKP AR Manurung, Jumat (23/3).

Pencurian terjadi Kamis (15/3) sekira pukul 19.40 WIB. Saat itu, korban Yusriedi Saragih pulang membeli obat dari rumah Sobro.

Korban langsung memarkirkan sepeda motor didepan rumah dengan kondisi kunci kontak masih tergantung. Tak lama, terdengar suara sepeda motor menyala.

Merasa curiga, Yusriedi meminta kepada anaknya, Mirza Azhar Saragih untuk melihat. Alangkah terkejutnya korban saat melihat sepeda motornya sudah dibawah kabur seseorang.

“Maling…!!!” pekik Mirza.

Teriakan Mirza mengundang warga sekitar. Warga langsung mengejar pelaku.

Karena gugup, duo maling itu jatuh. Tanpa banyak basa-basi, keduanya menjadi bulan-bulanan warga.

Untuk menyelamatkan pelaku dari amuk massa, kepala desa setempat langsung melarikan keduanya ke kantor polisi terdekat.

“Kepada tersangka dipersangkakan dengan Pasal 363 3e dari KUHPidana,” terang AKP MT Sagala.

Kepada polisi, Wijaya Kartika mengaku tidak memiliki rencana mencuri sepeda motor. Karena melihat kunci sepeda motor tergantung, niatnya seketika timbul.

“Kami dari Siantar pergi ke Kota Tebingtinggi untuk membeli obat tidur. Sebelum membeli, kami berjalan-jalan menuju Paya Lombang,” terang Wijaya.

Melihat kunci tergantung, membuat Wijaya yang menetap di Desa Sei Balai, Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batubara ingin memiliki sepeda motor.

“Baru saja kabur, sudah diteriaki maling. Ditangkap warga kami, dipukuli. Menyesal melakukan pencurian bang,” keluhnya.(ian/ala)

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/