30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Johar Diprediksi tak Sampai Akhir Tahun

JAKARTA- Kepengurusan PSSI di bawah kendali Djohar Arifin Husin diprediksi tak akan berjalan lama. Berbagai keputusan kontroversial yang mereka keluarkan membuat banyak pihak bersiap meledakkan bom waktu. Termasuk ancaman dari internal PSSI sendiri. Adalah Ketua Komite Hukum La Nyalla Mattalitti yang menyatakan bahwa kepengurusan PSSI periode sekarang hanya akan berjalan seumur jagung.

“Kalau ada KLB, Insya Allah umurnya tidak akan sampai akhir tahun 2011 ini. PSSI kan sudah menabrak semua aturan. Baik statuta PSSI maupun Peraturan Organisasi (PO),” terang La Nyalla kepada Jawa Pos kemarin (28/9).
La Nyalla memang termasuk pihak yang “sakit hati” dengan berbagai keputusan yang ditelurkan PSSI. Salah satu yang paling fatal ialah keputusan PSSI yang mengikut sertakan 24 tim di kompetisi teratas musim mendatang. Hal itu dianggap sebagai sebuah pelanggaran statuta.

“Kalau saya tinggal menunggu SK. Kalau SK sudah ada, berarti keputusan itu sah. Tapi kalau belum ada SK, berarti masih sebatas lisan. Sampai saat ini saya masih percaya bahwa kompetisi hanya akan diikuti 18 tim,” tambah lelaki yang juga menjabat sebagai ketum PSSI Jatim tersebut.

Dia beranggapan, kompetisi dengan jumlah 18 kontestan sudah sangat ideal. Apalagi dengan kondisi geografis Indonesia yang sangat luas. Plus dengan kondisi klub yang tak mendapatkan pasokan dana dari APBD. Jika klub harus bertanding selama 46 laga, hal itu dianggap sangat banyak.

“Keputusan untuk 24 tim kan hanya omongannya Sihar (Sihar Sitorus, ketua Komite Kompetisi). Jangankan Sihar, omongannya Pak Djohar saja bisa berubah. Pokoknya kalau memang tidak ada perubahan, kemungkinan besar akan ada KLB,” tegas La Nyalla.

Keputusan PSSI memang tak hanya menimbulkan perpecahan di internal organisasi. Para pelaku sepakbola Indonesia juga mengaku tak habis pikir dengan kebijakan itu. Benny Dollo, misalnya. Mantan pelatih Persija Jakarta tersebut mengaku keberatan dengan banyaknya jumlah kontestan itu.

“Beban klub akan sangat berat. Bukan hanya dari sisi pemain, tapi juga dana. Bisa-bisa banyak klub yang berhenti di tengah jalan,” ucap Bendol, sapaan karibnya.

Hal yang sama diungkapkan pelatih Persipura Jayapura Jacksen Tiago. Dia menyatakan, banyaknya tim yang ikut kompetisi tak sejalan dengan ketersediaan pemain yang layak berkompetisi di level teratas.
“Sangat susah mencari tambahan pemain yang berkualitas di Indonesia untuk bertanding sebanyak itu. Beda dengan Eropa,” ujar Jacksen. (ru/jpnn)

JAKARTA- Kepengurusan PSSI di bawah kendali Djohar Arifin Husin diprediksi tak akan berjalan lama. Berbagai keputusan kontroversial yang mereka keluarkan membuat banyak pihak bersiap meledakkan bom waktu. Termasuk ancaman dari internal PSSI sendiri. Adalah Ketua Komite Hukum La Nyalla Mattalitti yang menyatakan bahwa kepengurusan PSSI periode sekarang hanya akan berjalan seumur jagung.

“Kalau ada KLB, Insya Allah umurnya tidak akan sampai akhir tahun 2011 ini. PSSI kan sudah menabrak semua aturan. Baik statuta PSSI maupun Peraturan Organisasi (PO),” terang La Nyalla kepada Jawa Pos kemarin (28/9).
La Nyalla memang termasuk pihak yang “sakit hati” dengan berbagai keputusan yang ditelurkan PSSI. Salah satu yang paling fatal ialah keputusan PSSI yang mengikut sertakan 24 tim di kompetisi teratas musim mendatang. Hal itu dianggap sebagai sebuah pelanggaran statuta.

“Kalau saya tinggal menunggu SK. Kalau SK sudah ada, berarti keputusan itu sah. Tapi kalau belum ada SK, berarti masih sebatas lisan. Sampai saat ini saya masih percaya bahwa kompetisi hanya akan diikuti 18 tim,” tambah lelaki yang juga menjabat sebagai ketum PSSI Jatim tersebut.

Dia beranggapan, kompetisi dengan jumlah 18 kontestan sudah sangat ideal. Apalagi dengan kondisi geografis Indonesia yang sangat luas. Plus dengan kondisi klub yang tak mendapatkan pasokan dana dari APBD. Jika klub harus bertanding selama 46 laga, hal itu dianggap sangat banyak.

“Keputusan untuk 24 tim kan hanya omongannya Sihar (Sihar Sitorus, ketua Komite Kompetisi). Jangankan Sihar, omongannya Pak Djohar saja bisa berubah. Pokoknya kalau memang tidak ada perubahan, kemungkinan besar akan ada KLB,” tegas La Nyalla.

Keputusan PSSI memang tak hanya menimbulkan perpecahan di internal organisasi. Para pelaku sepakbola Indonesia juga mengaku tak habis pikir dengan kebijakan itu. Benny Dollo, misalnya. Mantan pelatih Persija Jakarta tersebut mengaku keberatan dengan banyaknya jumlah kontestan itu.

“Beban klub akan sangat berat. Bukan hanya dari sisi pemain, tapi juga dana. Bisa-bisa banyak klub yang berhenti di tengah jalan,” ucap Bendol, sapaan karibnya.

Hal yang sama diungkapkan pelatih Persipura Jayapura Jacksen Tiago. Dia menyatakan, banyaknya tim yang ikut kompetisi tak sejalan dengan ketersediaan pemain yang layak berkompetisi di level teratas.
“Sangat susah mencari tambahan pemain yang berkualitas di Indonesia untuk bertanding sebanyak itu. Beda dengan Eropa,” ujar Jacksen. (ru/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/