29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Pesawat Jatuh karena Topan Nesat?

Benarkah jatuhnya pesawat Casa 212 di Bahorok, Sumatera Utara, kemarin (29/9) disebabkan oleh topan Nesat? Tentu masih harus menunggu hasil penyelidikan pihak berwenang. Yang pasti, topan yang telah mengakibatkan 35 orang tewas di Filipina selama beberapa hari terakhir itu kemarin memang bergerak ke utara,
 tepatnya ke kawasan Laut Cina Selatan.

Bisa jadi,  kawasan utara Indonesia termasuk ujung utara  Pulau Sumatera yang dekat  dengan Laut Cina Selatan    sedikit banyak terpengaruh.

Terjangan topan itu pun menyulut kekacauan di berbagai negara yang dilintasi. Seperti dilaporkan AFP, 287 penerbangan di Bandara Internasional Hongkong terganggu, 20 di antaranya dibatalkan dan 245 penerbangan lain  ditunda.

Sebanyak 300 ribu orang juga mesti diungsikan dari Pulau Hainan, Tiongkok, karena ancaman banjir dan tanah longsor. Otoritas Vietnam juga memerintah semua kapal nelayan untuk kembali berlabuh dan juga meminta para petani mempercepat panen sawah mereka.

Pusat Meteorologi Tiongkok melarang semua kegiatan luar ruang di Hainan, pulau yang menjadi destinasi wisata terkenal. Semua penerbangan dan pelayaran feri dari dan ke pulau di sebelah selatan Tiongkok daratan itu juga dibatalkan kemarin. Sekolah-sekolah juga ditutup.

Itu dilakukan menyusul kuatnya terjangan Nesat. Di Kota Wenchang, misalnya, kekuatan Nesat mencapai 151 kilometer per jam, topan terkuat tahun ini di Negeri Panda tersebut. Tetapi, hingga berita ini ditulis, tidak ada laporan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan material.

Nesat telah mengakibatkan tanah longsor di timur laut Hainan. Topan tersebut akan segera bergerak meninggalkan Hongkong. Begitu bunyi peringatan resmi Badan Meteorologi Hongkong, seperti dikutip AFP.

Di Hongkong, seperti dilaporkan kantor berita RTHK, tiga orang cedera karena berbagai sebab yang semuanya terkait Nesat. Salah satunya terjatuh saat memanjat pohon. Sebanyak 50 orang yang tinggal dekat pantai juga diungsikan.
Badan Meteorologi Honda sempat mengeluarkan peringatan level 8 sebelum Nesat menerjang, sama seperti Makau. Level tertinggi adalah 10. Tetapi, sekitar pukul 14.00 WIB, peringatan itu diturunkan menjadi level 3.

Kemarin (29/9) sekira pukul 08.00 waktu Hongkong, Nesat berada di sekitar 350 kilometer bagian selatan Hongkong. Badai itu bergerak ke bagian barat dengan kecepatan 22 kilometer per jam menyeberangi Laut Cina Selatan ke arah Pulau Hainan. Demikian dilaporkan Kantor Berita Xinhua, Kamis (29/9).

Hongkong yang dikenal sebagai pusat keuangan Asia pada hari-hari normal selalu sibuk. Namun, ketika Nesat bergerak jalanan luar biasa sepi dan memberi kesan mencekam dengan hanya sedikit orang berjalan di tengah hujan lebat dan tiupan angin kuat.

Mengantisipasi itu, Hong Kong terlebh dahulu menghentikan bursa saham perdagangan, menutup toko untuk aktivitas bisnis dan menunda 287 penerbangan. Beruntung, badai hanya menyebabkan kerusakan kecil. “Badai itu datang menyapu kawasan Hong Kong sepanjang 350 kilometer lebih pada pagi hari sebelum begerak menjauh,” lapor Hong Kong Observatory.

Sementara itu, Otoritas Hainan menutup seluruh sekolah serta menghentikan layanan angkut ferry dan memerintahkan kapal nelayan agar tak melaut ketika badai mulai mendekat melintasi Laut Cina Selatan. Badai bergerak dari Filipina di mana mengarah ke Laut Cina Selatan.

“Topan datang pada 02.30 waktu setempat. Lebih dari 4.800 feri dan sekitar 67 penerbangan dibatalkan di dua bandara utama Hainan,” seperti dilaporkan Xinhua.

Wakil Gubernur Hainan, Chen Cheng memerintahkan semua perahu nelayan untuk kembali ke pelabuhan dan para nelayan dilarang melaut. Sejauh ini, total 27.223 perahu nelayan telah ditarik ke pelabuhan.

Badan Meteorologi provinsi Hainan menyebutkan, curah hujan di kota-kota di 72 kota melebihi 100 mm telah bersiap menghadapi banjir dan tanah longsor. Pusat Meteorologi Nasional Cina juga melaporkan kapal-kapal nelayan berlabuh diingatkan tak melakukan aktivitas. Kemudian, sekolah di kawasan pantai ditutup demi mengantisipasi kedatangan topan yang ketujuh belas kali dan diprediksi menjadi yang terkuat menghantam Hainan tahun ini.

Kecepatan angin saat berada di Cina mencapai 42 meter per detik di Wenchang. Selain itu, badai tersebut disertai hujan deras yang melanda kota di timur Hainan. Akibatnya, 57.738 orang dievakuasi dari daerah yang rawan bencana, termasuk daerah dataran rendah.

Nesat telah meninggalkan kerusakan di Filipina dan memicu banjir terburuk di pusat kota Manila dalam dekade terakhir. Kini, warga Filipina mulai berbenah dan menata kembali kerusakan akibat terjangan badai itu. (c1/ttg/jpnn)

Benarkah jatuhnya pesawat Casa 212 di Bahorok, Sumatera Utara, kemarin (29/9) disebabkan oleh topan Nesat? Tentu masih harus menunggu hasil penyelidikan pihak berwenang. Yang pasti, topan yang telah mengakibatkan 35 orang tewas di Filipina selama beberapa hari terakhir itu kemarin memang bergerak ke utara,
 tepatnya ke kawasan Laut Cina Selatan.

Bisa jadi,  kawasan utara Indonesia termasuk ujung utara  Pulau Sumatera yang dekat  dengan Laut Cina Selatan    sedikit banyak terpengaruh.

Terjangan topan itu pun menyulut kekacauan di berbagai negara yang dilintasi. Seperti dilaporkan AFP, 287 penerbangan di Bandara Internasional Hongkong terganggu, 20 di antaranya dibatalkan dan 245 penerbangan lain  ditunda.

Sebanyak 300 ribu orang juga mesti diungsikan dari Pulau Hainan, Tiongkok, karena ancaman banjir dan tanah longsor. Otoritas Vietnam juga memerintah semua kapal nelayan untuk kembali berlabuh dan juga meminta para petani mempercepat panen sawah mereka.

Pusat Meteorologi Tiongkok melarang semua kegiatan luar ruang di Hainan, pulau yang menjadi destinasi wisata terkenal. Semua penerbangan dan pelayaran feri dari dan ke pulau di sebelah selatan Tiongkok daratan itu juga dibatalkan kemarin. Sekolah-sekolah juga ditutup.

Itu dilakukan menyusul kuatnya terjangan Nesat. Di Kota Wenchang, misalnya, kekuatan Nesat mencapai 151 kilometer per jam, topan terkuat tahun ini di Negeri Panda tersebut. Tetapi, hingga berita ini ditulis, tidak ada laporan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan material.

Nesat telah mengakibatkan tanah longsor di timur laut Hainan. Topan tersebut akan segera bergerak meninggalkan Hongkong. Begitu bunyi peringatan resmi Badan Meteorologi Hongkong, seperti dikutip AFP.

Di Hongkong, seperti dilaporkan kantor berita RTHK, tiga orang cedera karena berbagai sebab yang semuanya terkait Nesat. Salah satunya terjatuh saat memanjat pohon. Sebanyak 50 orang yang tinggal dekat pantai juga diungsikan.
Badan Meteorologi Honda sempat mengeluarkan peringatan level 8 sebelum Nesat menerjang, sama seperti Makau. Level tertinggi adalah 10. Tetapi, sekitar pukul 14.00 WIB, peringatan itu diturunkan menjadi level 3.

Kemarin (29/9) sekira pukul 08.00 waktu Hongkong, Nesat berada di sekitar 350 kilometer bagian selatan Hongkong. Badai itu bergerak ke bagian barat dengan kecepatan 22 kilometer per jam menyeberangi Laut Cina Selatan ke arah Pulau Hainan. Demikian dilaporkan Kantor Berita Xinhua, Kamis (29/9).

Hongkong yang dikenal sebagai pusat keuangan Asia pada hari-hari normal selalu sibuk. Namun, ketika Nesat bergerak jalanan luar biasa sepi dan memberi kesan mencekam dengan hanya sedikit orang berjalan di tengah hujan lebat dan tiupan angin kuat.

Mengantisipasi itu, Hong Kong terlebh dahulu menghentikan bursa saham perdagangan, menutup toko untuk aktivitas bisnis dan menunda 287 penerbangan. Beruntung, badai hanya menyebabkan kerusakan kecil. “Badai itu datang menyapu kawasan Hong Kong sepanjang 350 kilometer lebih pada pagi hari sebelum begerak menjauh,” lapor Hong Kong Observatory.

Sementara itu, Otoritas Hainan menutup seluruh sekolah serta menghentikan layanan angkut ferry dan memerintahkan kapal nelayan agar tak melaut ketika badai mulai mendekat melintasi Laut Cina Selatan. Badai bergerak dari Filipina di mana mengarah ke Laut Cina Selatan.

“Topan datang pada 02.30 waktu setempat. Lebih dari 4.800 feri dan sekitar 67 penerbangan dibatalkan di dua bandara utama Hainan,” seperti dilaporkan Xinhua.

Wakil Gubernur Hainan, Chen Cheng memerintahkan semua perahu nelayan untuk kembali ke pelabuhan dan para nelayan dilarang melaut. Sejauh ini, total 27.223 perahu nelayan telah ditarik ke pelabuhan.

Badan Meteorologi provinsi Hainan menyebutkan, curah hujan di kota-kota di 72 kota melebihi 100 mm telah bersiap menghadapi banjir dan tanah longsor. Pusat Meteorologi Nasional Cina juga melaporkan kapal-kapal nelayan berlabuh diingatkan tak melakukan aktivitas. Kemudian, sekolah di kawasan pantai ditutup demi mengantisipasi kedatangan topan yang ketujuh belas kali dan diprediksi menjadi yang terkuat menghantam Hainan tahun ini.

Kecepatan angin saat berada di Cina mencapai 42 meter per detik di Wenchang. Selain itu, badai tersebut disertai hujan deras yang melanda kota di timur Hainan. Akibatnya, 57.738 orang dievakuasi dari daerah yang rawan bencana, termasuk daerah dataran rendah.

Nesat telah meninggalkan kerusakan di Filipina dan memicu banjir terburuk di pusat kota Manila dalam dekade terakhir. Kini, warga Filipina mulai berbenah dan menata kembali kerusakan akibat terjangan badai itu. (c1/ttg/jpnn)

Artikel Terkait

Gatot Ligat Permulus Jalan Sumut

Gatot-Sutias Saling Setia

Erry Nuradi Minta PNS Profesional

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/