30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Inilah 3 Hal Berbeda di USBN SD 2018

Ujian akhir berbasis komputer bagi siswa SD.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional ( USBN) untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) akan dimulai serentak 3-5 Mei 2018. Mata pelajaran yang menjadi materi USBN meliputi: Matematika, IPA, dan Bahasa Indonesia.

Ada beberapa perbedaan pada pelaksanaan USBN SD 2018 dibanding tahun sebelumnya:

  1. Komposisi soal Tahun ini USBN akan mengubah format dengan menyertakan 10 persen soal uraian selain soal pilihan ganda yang biasa digunakan. Selain USBN, ada pula Ujian Sekolah (US) yang akan diikuti siswa. Lima mata pelajaran yang diujikan dalam US yaitu: Pendidikan Agama, PPKN, IPS, Seni Budaya, serta Penjaskes (Pendidikan Jasmani Kesehatan). Kemendikbud mendorong guru-guru di sekolah untuk membuat soal US juga dengan kombinasi antara pilihan ganda dan esai seperti USBN. Secara teknis, dalam ujian berbasis komputer peserta dapat mengerjakan soal-soal berbentuk pilihan ganda menggunakan komputer, baik untuk USBN maupun US. Adapun untuk soal esai akan dikerjakan siswa pada kertas esai secara manual.
  2. Pembuatan soal Pola pembuatan soal ujian juga turut mengalami perubahan. Tahun lalu, 25 persen soal disiapkan oleh pusat dan 75 persen soal dibuat oleh guru serta dikoordinasikan oleh dinas pendidikan provinsi. Tahun ini 20 persen hingga 25 persen soal disiapkan oleh pusat, sedangkan 75 persen hingga 80 persen disiapkan oleh guru yang tergabung dalam kelompok kerja guru (KKG). Untuk ujian sekolah, seratus persen soal disiapkan sekolah berdasarkan kisi-kisi nasional yang disiapkan oleh pusat.
  3. Bahan pertimbangan seleksi SMP USBN tingkat SD memang tidak dijadikan sebagai standar kelulusan. Namun untuk tahun ini, hasil ujian tetap akan digunakan sebagai salah satu pertimbangan penerimaan peserta didik baru selain ketentuan zonasi berdasarkan jarak. Selain digunakan sebagai bahan pertimbangan masuk ke jenjang selanjutnya, hasil USBN juga digunakan Kemendikbud untuk pemetaan kualitias mutu pendidikan sekolah dalam rangka peningkatan kualitas. (Yohanes/kps)
Ujian akhir berbasis komputer bagi siswa SD.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional ( USBN) untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) akan dimulai serentak 3-5 Mei 2018. Mata pelajaran yang menjadi materi USBN meliputi: Matematika, IPA, dan Bahasa Indonesia.

Ada beberapa perbedaan pada pelaksanaan USBN SD 2018 dibanding tahun sebelumnya:

  1. Komposisi soal Tahun ini USBN akan mengubah format dengan menyertakan 10 persen soal uraian selain soal pilihan ganda yang biasa digunakan. Selain USBN, ada pula Ujian Sekolah (US) yang akan diikuti siswa. Lima mata pelajaran yang diujikan dalam US yaitu: Pendidikan Agama, PPKN, IPS, Seni Budaya, serta Penjaskes (Pendidikan Jasmani Kesehatan). Kemendikbud mendorong guru-guru di sekolah untuk membuat soal US juga dengan kombinasi antara pilihan ganda dan esai seperti USBN. Secara teknis, dalam ujian berbasis komputer peserta dapat mengerjakan soal-soal berbentuk pilihan ganda menggunakan komputer, baik untuk USBN maupun US. Adapun untuk soal esai akan dikerjakan siswa pada kertas esai secara manual.
  2. Pembuatan soal Pola pembuatan soal ujian juga turut mengalami perubahan. Tahun lalu, 25 persen soal disiapkan oleh pusat dan 75 persen soal dibuat oleh guru serta dikoordinasikan oleh dinas pendidikan provinsi. Tahun ini 20 persen hingga 25 persen soal disiapkan oleh pusat, sedangkan 75 persen hingga 80 persen disiapkan oleh guru yang tergabung dalam kelompok kerja guru (KKG). Untuk ujian sekolah, seratus persen soal disiapkan sekolah berdasarkan kisi-kisi nasional yang disiapkan oleh pusat.
  3. Bahan pertimbangan seleksi SMP USBN tingkat SD memang tidak dijadikan sebagai standar kelulusan. Namun untuk tahun ini, hasil ujian tetap akan digunakan sebagai salah satu pertimbangan penerimaan peserta didik baru selain ketentuan zonasi berdasarkan jarak. Selain digunakan sebagai bahan pertimbangan masuk ke jenjang selanjutnya, hasil USBN juga digunakan Kemendikbud untuk pemetaan kualitias mutu pendidikan sekolah dalam rangka peningkatan kualitas. (Yohanes/kps)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/