Terlalu sedih memikirkannya: bom-bom di gereja-gereja.
Di kotaku tersayang: Surabaya.
Terlalu banyak WA dan WeChat yang masuk.Terlalu banyak foto-foto mengerikan yang harus saya lihat.
Terlalu banyak pertanyaan untuk diri sendiri: mengapa? mengapa? mengapa?
Apa yang salah dengan Islam? Apa yang salah dengan gereja?
Apa yang salah dengan politik? Apa yang salah dengan ekonomi?
Begitu mengasyikkannyakah politik? Semua main di sana.
Meninggalkan keprofesionalannya. Terlalu sedih.
Belum pernah kotaku terkoyak oleh terorisme. Belum pernah.
Begitu aman.
Begitu damai. Begitu rukun. Kini Robek. Tercabik-cabik.
Terlalu sedih. Yang robek harus dijahit kembali.
Biarpun jarum harus menusuk jari. Terlalu sedih. Pilu.
Doa untuk kotaku tersayang beserta seluruh warganya.
Selalu.
Terlalu sedih memikirkannya: bom-bom di gereja-gereja.
Di kotaku tersayang: Surabaya.
Terlalu banyak WA dan WeChat yang masuk.Terlalu banyak foto-foto mengerikan yang harus saya lihat.
Terlalu banyak pertanyaan untuk diri sendiri: mengapa? mengapa? mengapa?
Apa yang salah dengan Islam? Apa yang salah dengan gereja?
Apa yang salah dengan politik? Apa yang salah dengan ekonomi?
Begitu mengasyikkannyakah politik? Semua main di sana.
Meninggalkan keprofesionalannya. Terlalu sedih.
Belum pernah kotaku terkoyak oleh terorisme. Belum pernah.
Begitu aman.
Begitu damai. Begitu rukun. Kini Robek. Tercabik-cabik.
Terlalu sedih. Yang robek harus dijahit kembali.
Biarpun jarum harus menusuk jari. Terlalu sedih. Pilu.
Doa untuk kotaku tersayang beserta seluruh warganya.
Selalu.