30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Ijeck: 212 Mart adalah Aset Umat Islam

Cawagubsu Musa Rajekshah di sela-sela pemberian santunan anak yatim di 212 Mart Jalan STM Ujung Medan, kemarin.

SUMUTPOS.CO – Ekonomi umat di Sumatera Utara harus lebih berkembang dan mandiri. Unit usaha berbasis syariah bisa menjadi solusi untuk umat dan masyarakat di Sumatera Utara pada umumnya.

Hal itu dikatakan Calon Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah saat menghadiri pemberian santunan anak yatim di 212 Mart Jalan STM Ujung Medan, kemarin. “Pembangunan ekonomi umat dan Sumut bisa dimaksimalkan dengan kekompakan dalam berekonomi. Misalnya dengan membangun koperasi syariah seperti 212 Mart ini,” kata Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck ini.

Menurut Ijeck, keberadaan mini market 212 Mart patut diapresiasi, sebab lahir dari semangat konsolidasi umat untuk menyaingi kapitalisme yang berada di tengah-tengah masyarakat. “212 Mart ini aset umat Islam, kehadirannya tidak hanya bisa menjadi penopang ekonomi masyarakat tapi juga diharapkan menjadi model acuan bagi pengembangan bisnis retail lainnya di masyarakat,” ungkapnya.

212 Mart ini menjalankan sistem koperasi yang ideal, sistem yang mendatangkan keuntungan bagi setiap anggotanya. Bukan koperasi yang dibuat untuk menutupi aktivitas rente. “Model koperasi yang membangun kesejahteraan masyarakat harus didukung. Koperasi juga bentuk pembangunan ekonomi yang bermartabat dengan sifat gotong royongnya,” katanya.

Ijeck juga menuturkan program penguatan ekonomi umat berbasis masjid dan pondok pesantren harus dimaksimalkan ke depannya di Sumut. “Apalagi baru-baru ini Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), menggerakkan Pesantrenpreneur. Ini tepat untuk meningkatkan kualitas perekonomian umat. Sangat membanggakan,” katanya.

Ijeck mengatakan pesantren di Sumut adalah sebuah kekuatan besar yang mempunyai sumberdaya manusia berlimpah untuk digerakkan menjadi penggerak di masyarakat. Selama ini, pesantren telah meneguhkan diri sebagai pencetak SDM unggul dengan model pendidikannya yang bermartabat. “Pasar tidak hanya butuh barang yang halal, tapi juga butuh tata niaga yang Islami, perilaku bisnis dalam rantai produksi yang beretika. Dan itu bisa dimulai dari pesantren dan masjid,” kata Ijeck.

Selain kunjungan ke 212 Mart, kemarin Cawagubsu Musa Rajekshah praktis bersama masyarakat sejak Subuh hingga Tarawih. Ia Salat Subuh berjamaah dan silaturrahim dengan masyarakat di Masjid Syuhada, Jalan Balam, Medan Sunggal. Mengisi waktu Duha, Ijeck sudah menghadiri Pengajian Majelis Taklim Al Mujahidah di Masjid Al-Musannif, Jalan Cemara. Selanjutnya, Ijeck bersama rombongan melaksanakan Salat Tasbih berjamaah, tausyiah agama, dan Salat Zuhur berjamaah di Masjid Anwar Shamim Akhter, Jl. Rumah Potong Hewan Link. VII Mabar, Medan.

Cawagubsu Musa Rajekshah di sela-sela pemberian santunan anak yatim di 212 Mart Jalan STM Ujung Medan, kemarin.

SUMUTPOS.CO – Ekonomi umat di Sumatera Utara harus lebih berkembang dan mandiri. Unit usaha berbasis syariah bisa menjadi solusi untuk umat dan masyarakat di Sumatera Utara pada umumnya.

Hal itu dikatakan Calon Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah saat menghadiri pemberian santunan anak yatim di 212 Mart Jalan STM Ujung Medan, kemarin. “Pembangunan ekonomi umat dan Sumut bisa dimaksimalkan dengan kekompakan dalam berekonomi. Misalnya dengan membangun koperasi syariah seperti 212 Mart ini,” kata Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck ini.

Menurut Ijeck, keberadaan mini market 212 Mart patut diapresiasi, sebab lahir dari semangat konsolidasi umat untuk menyaingi kapitalisme yang berada di tengah-tengah masyarakat. “212 Mart ini aset umat Islam, kehadirannya tidak hanya bisa menjadi penopang ekonomi masyarakat tapi juga diharapkan menjadi model acuan bagi pengembangan bisnis retail lainnya di masyarakat,” ungkapnya.

212 Mart ini menjalankan sistem koperasi yang ideal, sistem yang mendatangkan keuntungan bagi setiap anggotanya. Bukan koperasi yang dibuat untuk menutupi aktivitas rente. “Model koperasi yang membangun kesejahteraan masyarakat harus didukung. Koperasi juga bentuk pembangunan ekonomi yang bermartabat dengan sifat gotong royongnya,” katanya.

Ijeck juga menuturkan program penguatan ekonomi umat berbasis masjid dan pondok pesantren harus dimaksimalkan ke depannya di Sumut. “Apalagi baru-baru ini Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), menggerakkan Pesantrenpreneur. Ini tepat untuk meningkatkan kualitas perekonomian umat. Sangat membanggakan,” katanya.

Ijeck mengatakan pesantren di Sumut adalah sebuah kekuatan besar yang mempunyai sumberdaya manusia berlimpah untuk digerakkan menjadi penggerak di masyarakat. Selama ini, pesantren telah meneguhkan diri sebagai pencetak SDM unggul dengan model pendidikannya yang bermartabat. “Pasar tidak hanya butuh barang yang halal, tapi juga butuh tata niaga yang Islami, perilaku bisnis dalam rantai produksi yang beretika. Dan itu bisa dimulai dari pesantren dan masjid,” kata Ijeck.

Selain kunjungan ke 212 Mart, kemarin Cawagubsu Musa Rajekshah praktis bersama masyarakat sejak Subuh hingga Tarawih. Ia Salat Subuh berjamaah dan silaturrahim dengan masyarakat di Masjid Syuhada, Jalan Balam, Medan Sunggal. Mengisi waktu Duha, Ijeck sudah menghadiri Pengajian Majelis Taklim Al Mujahidah di Masjid Al-Musannif, Jalan Cemara. Selanjutnya, Ijeck bersama rombongan melaksanakan Salat Tasbih berjamaah, tausyiah agama, dan Salat Zuhur berjamaah di Masjid Anwar Shamim Akhter, Jl. Rumah Potong Hewan Link. VII Mabar, Medan.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/