26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Maxime dan Kenny: Cinta Remaja Tanpa Gombal

Foto: Dame/Sumut Pos
SERENDIPITY: Dua bintang film Serendipity versi Indonesia, Maxime Bouttiere dan Kenny Austin, dalam meet and greet di Kota Medan, mempromosikan film Serendipity, Sabtu (11/8).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua bintang film Serendipity versi Indonesia, Maxime Bouttiere dan Kenny Austin, hadir di Kota Medan, mempromosikan film yang diadaptasi dari novel karya Erisca Febriani, terbit 2016.

“Ini film cinta remaja yang melibatkan gosip, hoax, dan bullying. Cerita tentang situasi yang dialami remaja masa kini, melibatkan bullying di medsos dan sekolahan,” ungkap Maxime dan Kenny, dalam meet and greet di Kota Medan, Sabtu (11/8) lalu.

Menurut Maxime, pemeran Gibran di Serendipity, perannya sangat menantang. Slengean, periang, banyak teman, dan mudah bergaul. “Ceritanya, saya murid baru yang juga youtuber yang populer. Saya berharap, penonton suka dengan interpretasi karakter Gibran yang saya perankan. Gibran ini sungguh karakter yang sangat asik,” bebernya.

Di novel terlihat sekilas, kisah utama akan berfokus pada Rani (Mawar Eva deJongh) dan Arkan (Kenny Austin), yang awalnya saling sayang, kemudian tidak saling menyapa satu sama lain. Namun di film yang disutradarai Indra Gunawan ini, ada plot yang berubah, dengan konflik yang diramu sedemikian rupa.

Menurut Maxime, meski ceritanya diadaptasi dari novel, adegan-adegannya mengalir natural tanpa terasa dipaksakan saat difilmkan. Kenny Austin, pemeran Arkan, mengatakan, meski film ini tentang roman remaja, tapi tidak ada rayuan gombal di sana. “Tidak ada aksi atau adegan lebay. Flow mengalir natural. Arkan sendiri di film ini karakternya pendiam dan rada cuek,” katanya.

Ia mengatakan, filmnya dikemas menghibur dan bisa ditonton semua umur. “Di film ini ada drama keluarga. Jadi enggak cuma cinta-cintaan atau bully. Banyak banget nilai yang bisa diambil,” ujar Kenny.

Tentang adegan bully di media sosial dan sekolah, keduanya sepakat mengatakan, kalau mau mem-bully, jangan sembunyi di balik akun palsu. “Kalau berani, hadapi satu lawan satu. Face to face,” kata Kenny tegas.

Poster film Serendipity yang disutradarai Indra Gunawan.

Film Serendipity berkisah tentang seorang gadis bernama Rani (Mawar Eva deJongh), yang menjadi seorang lady escort, demi kehidupan yang lebih baik. Apalagi ketika ayahnya wafat, Rani harus berjuang untuk hidupnya sendiri dan ibunya. Ia harus menjadi seorang lady escort untuk sebuah klub malam.

Namun, tidak ada yang tahu persis kisah Rani sebenarnya. Kisah tentang hidup Rani antara di sekolahnya dengan kehidupan di luar sekolah sangat berbeda. Bahkan Rani menjalin kasih dengan siswa di sekolahnya, Arkan.

Nasib sial menghampiri Rani. Arkan mengetahui apa yang dikerjakannya setelah pulang sekolah. Sebuah perbedaan persepsi, membuat Arkan memilih untuk meninggalkan Rani. Meskipun Rani tahu Arkan sangat membencinya, namun ada semacam ego yang posesif dari Rani. Baginya, Arkan seharusnya mendukung, hidupnya hanya untuk bertahan hidup.

Foto: Istimewa/Sumut Pos
SERENDIPITY: Dua bintang film Serendipity versi Indonesia, Maxime Bouttiere dan Kenny Austin, dalam meet and greet di Kota Medan, mempromosikan film Serendipity, Sabtu (11/8).

Di tengah kesendiriannya, Rani bertemu dengan anak baru bernama Gibran (Maxime). Kehidupan Rani semakin rumit, setelah Gibran merasa begitu dekat dengan Rani. Sementara itu, Arkan seperti masih menyimpan rasa pada Rani. Seperti apa kelanjutan hidup Rani setelah itu?

Sebelum diproduksi ke film, Serendipity sudah berhasil mencatatkan keberhasilan. Diproduksi hingga cetakan kelima, novel karya Erisca Febriani ini, atau terjual sebanyak 50 ribu eksemplar. Ketika penerbit mengalihkan media baca berbasis aplikasi webtoon, Serendipity dibaca lebih dari 12 juta pengguna.

Serendipity sudah tayang di bioskop-bioskop Medan, sejak Sabtu, 11 Agustus 2018. (mea)

Foto: Dame/Sumut Pos
SERENDIPITY: Dua bintang film Serendipity versi Indonesia, Maxime Bouttiere dan Kenny Austin, dalam meet and greet di Kota Medan, mempromosikan film Serendipity, Sabtu (11/8).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua bintang film Serendipity versi Indonesia, Maxime Bouttiere dan Kenny Austin, hadir di Kota Medan, mempromosikan film yang diadaptasi dari novel karya Erisca Febriani, terbit 2016.

“Ini film cinta remaja yang melibatkan gosip, hoax, dan bullying. Cerita tentang situasi yang dialami remaja masa kini, melibatkan bullying di medsos dan sekolahan,” ungkap Maxime dan Kenny, dalam meet and greet di Kota Medan, Sabtu (11/8) lalu.

Menurut Maxime, pemeran Gibran di Serendipity, perannya sangat menantang. Slengean, periang, banyak teman, dan mudah bergaul. “Ceritanya, saya murid baru yang juga youtuber yang populer. Saya berharap, penonton suka dengan interpretasi karakter Gibran yang saya perankan. Gibran ini sungguh karakter yang sangat asik,” bebernya.

Di novel terlihat sekilas, kisah utama akan berfokus pada Rani (Mawar Eva deJongh) dan Arkan (Kenny Austin), yang awalnya saling sayang, kemudian tidak saling menyapa satu sama lain. Namun di film yang disutradarai Indra Gunawan ini, ada plot yang berubah, dengan konflik yang diramu sedemikian rupa.

Menurut Maxime, meski ceritanya diadaptasi dari novel, adegan-adegannya mengalir natural tanpa terasa dipaksakan saat difilmkan. Kenny Austin, pemeran Arkan, mengatakan, meski film ini tentang roman remaja, tapi tidak ada rayuan gombal di sana. “Tidak ada aksi atau adegan lebay. Flow mengalir natural. Arkan sendiri di film ini karakternya pendiam dan rada cuek,” katanya.

Ia mengatakan, filmnya dikemas menghibur dan bisa ditonton semua umur. “Di film ini ada drama keluarga. Jadi enggak cuma cinta-cintaan atau bully. Banyak banget nilai yang bisa diambil,” ujar Kenny.

Tentang adegan bully di media sosial dan sekolah, keduanya sepakat mengatakan, kalau mau mem-bully, jangan sembunyi di balik akun palsu. “Kalau berani, hadapi satu lawan satu. Face to face,” kata Kenny tegas.

Poster film Serendipity yang disutradarai Indra Gunawan.

Film Serendipity berkisah tentang seorang gadis bernama Rani (Mawar Eva deJongh), yang menjadi seorang lady escort, demi kehidupan yang lebih baik. Apalagi ketika ayahnya wafat, Rani harus berjuang untuk hidupnya sendiri dan ibunya. Ia harus menjadi seorang lady escort untuk sebuah klub malam.

Namun, tidak ada yang tahu persis kisah Rani sebenarnya. Kisah tentang hidup Rani antara di sekolahnya dengan kehidupan di luar sekolah sangat berbeda. Bahkan Rani menjalin kasih dengan siswa di sekolahnya, Arkan.

Nasib sial menghampiri Rani. Arkan mengetahui apa yang dikerjakannya setelah pulang sekolah. Sebuah perbedaan persepsi, membuat Arkan memilih untuk meninggalkan Rani. Meskipun Rani tahu Arkan sangat membencinya, namun ada semacam ego yang posesif dari Rani. Baginya, Arkan seharusnya mendukung, hidupnya hanya untuk bertahan hidup.

Foto: Istimewa/Sumut Pos
SERENDIPITY: Dua bintang film Serendipity versi Indonesia, Maxime Bouttiere dan Kenny Austin, dalam meet and greet di Kota Medan, mempromosikan film Serendipity, Sabtu (11/8).

Di tengah kesendiriannya, Rani bertemu dengan anak baru bernama Gibran (Maxime). Kehidupan Rani semakin rumit, setelah Gibran merasa begitu dekat dengan Rani. Sementara itu, Arkan seperti masih menyimpan rasa pada Rani. Seperti apa kelanjutan hidup Rani setelah itu?

Sebelum diproduksi ke film, Serendipity sudah berhasil mencatatkan keberhasilan. Diproduksi hingga cetakan kelima, novel karya Erisca Febriani ini, atau terjual sebanyak 50 ribu eksemplar. Ketika penerbit mengalihkan media baca berbasis aplikasi webtoon, Serendipity dibaca lebih dari 12 juta pengguna.

Serendipity sudah tayang di bioskop-bioskop Medan, sejak Sabtu, 11 Agustus 2018. (mea)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/