HONGKONG-Topan Mangkhut yang melanda Filipina, Tiongkok, dan Hongkong telah memorak-porandakan kota dan memakan korban jiwa. Bahkan lebih dari 3 juta orang telah dipindahkan ke tempat yang lebih aman di Tiongkok Selatan.
Topan Mangkhut mendarat di Guangdong di Tiongkok pada Minggu sore, (16/9), sebelum menuju barat ke provinsi tetangga Guangxi sekitar tengah malam dan menewaskan empat orang. Keputusan mengevakuasi ke kota-kota bagian karena Hong Kong juga terkena topan berkecepatan 173 kilometer per jam tersebut.
Di seberang Delta Sungai Mutiara di pusat perjudian Macau, ratusan rumah dibiarkan tanpa listrik di tengah banjir besar yang ketinggiannya mencapai kepala manusia di tempat-tempat yang dekat dengan garis pantai. Meskipun Hongkong berhasil menghindari nasib yang sama seperti Filipina yang menewaskan sebanyak 54 orang, Hong Kong mengalami kerusakan bangunan yang cukup parah.
Pada Senin pagi, (17/9), pohon-pohon di lingkungan Heng Fa Chuen, Hongkong tumbang bahkan akarnya terangkat, jalan-jalan dan jalan setapak diblokir, karena kerusakan yang membuat puing-puing berserakan di jalan, bahkan sebuah minibus sekolah tergeletak di pinggir jalan tertimpa pohon tumbang akibat Topan Mangkhut.
Selain itu, bangunan-bangunan terpaksa tidak dialiri listrik dan air untuk sementara. Empat tangki besar air bersih telah disediakan bagi warga untuk dibawa, tetapi dengan lift di luar layanan yang mereka butuhkan untuk membawa mereka naik, setinggi 22 lantai di atas permukaan tanah.
Warga pedesaan Shek O, Betty Tsang, 65 tahun, meninggalkan rumahnya yang kecil di tepi pantai. Dia menghabiskan malam dengan anjingnya di tempat penampungan. Ketika dia kembali, ia mengatakan, rumahnya sudah tergenang air laut.
“Aku akan kembali dan tinggal di sini. Aku harus memindahkan semua barang keluar tapi aku tidak yakin bagaimana memulainya, hampir tidak ada barang yang tersisa selain beberapa potong pakaian,” katanya seperti dilansir CNN. (trz/azw/JPC)