MEDAN- Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Hotpari Medan menggelar uji kompetensi di Banda Aceh selama tiga hari, pekan lalu. Kegiatan tersebut sebagai bagian dari tanggungjawab mereka untuk turut meningkatkan kualitas SDM sektor pariwisata di Banda Aceh.
Ketua LSP Hotpari Medan Denny S Wardhana mengatakan, Tim yang diberangkatkan oleh LSP Hotpari ke Banda Aceh cukup lengkap karena selain Ketua LSP, turut juga bersamanya Wakil Ketua LSP Hotpari Dewi Juita Purba, Ketua Bidang Administrasi Yan Ardi serta para asesor untuk bidang front office, housekeeping dan food and beverage. “Tempat uji kompetensi dilakukan di Grand Arabia Hotel Banda Aceh dengan target peserta 200 orang,” kata Denny.
Denny S Wardhana saat menyampaikan sambutan di hadapan peserta menegaskan, pelaksanaan uji kompetensi di Banda Aceh merupakan langkah lanjutan yang dilakukan LSP Hotpari setelah menggelar uji kompetensi di Medan, Berastagi, dan Parapat tahun ini.
“Bapak ibu para pekerja sektor pariwisata kehadiran kami ke Banda Aceh juga dalam rangkaian meningkatkan kualitas SDM kita. Karena masih merupakan kegiatan yang difasilitasi Kementerian Pariwisata. Harusnya respon kita harus lebih besar dan lebih bersemangat,” tuturnya.
Kata dia, ada kendala di sana sini termasuk sosialisasi yang belum maksimal membuat tim harus bekerja keras. “Tak lupa saya sampaikan terimakasih kepada seluruh tim LSP Hotpari yang begitu semangat. Bahkan sampai menjemput dan bersosialisasi dengan peserta sampai ke hotel-hotel di Banda Aceh ini. Luar biasa saya kira,” katanya.
Menurutnya, ke depan LSP Hotpari tetap akan berperan melakukan uji kompetensi dan sertifikasi sesuai amanah UU dan Peraturan Kementerian Pariwisata. “Sertifikat kompetensi menjadi senjata bagi bapak dan ibu menangkal pekerja asing. Kemudian uji kompetensi juga akan menjadikan bapak ibu yang bekerja di sektor pariwisata layaknya sudah dapat SIM saat mengemudi. Artinya legalitas dan kemampuannya diakui,” jelas Denny S Wardhana.
Sementara GM Hotel Grand Arabia Iwan Wahyudi yang berbicara terpisah menyambut baik pelaksanaan acara tersebut. “Ya kita akui, saat ini Banda Aceh utamanya sudah menjadi destinasi wisata. Baik kuliner maupun lokasi wisata pantai cukup diminati pengujung. Tentu kelayakan pelayanan dari sumber daya manusia yang memadai harus diwujudkan,” ujar Iwan.
Servis yang maksimal dari SDM lokal akan menentukan imej pariwisata Aceh ke depannya. “Karena kami di hotel pun sebenarnya melakukan sendiri pelatihan-pelatihan kepada pekerja untuk meningkatkan kualitas SDM-nya,” kata dia.
Hal yang sama disampaikan Bambang Pramusinto, GM Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh. Bambang malah langsung hadir ke lokasi uji kompetensi untuk melihat secara langsung proses uji.
”Kami siapkan peserta sebanyak-banyaknya. Sesuai tuntutan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), para pekerja sektor pariwisata memang harus mengikuti uji kompetensi. Ucapan terimakasih yang tak terkira kami sampaikan karena sudah jauh-jauh datang dari Medan bersama tim,” kata Bambang Pramusinto kepada Denny S Wardhana dan Dewi Juita Purba.
Peserta yang ikut uji pun mengamini-nya. Mereka awalnya tidak faham mekanisme pelaksanaan uji kompetensi. Apalagi sosialisasi sertifikasi jarang dilakukan di Aceh. Namun setelah tim LSP dan para asesor turut menjelaskan, mereka kemudian memahami dan mengikuti semua proses. “Akhir September dan Oktober nanti kita masih akan ada uji. Tapi khusus wilayah Sumut,” sahut Denny lagi. (rel/ila/ram)