26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Siapkan SDM Hadapi MEA

BERSAMA: Kepala Dinas Pariwisata Agus Suriono diabadikan bersama para narasumber dan peserta Bimbingan
Teknis (Bimtek) Pekerja Usaha Pariwisata di Hotel Garuda Plaza Medan, Rabu (26/9).(Foto : Ist/Sumut Pos)

SUMUTPOS.CO = Pemko Medan melalui Dinas Pariwisata, berupaya membantu meningkatkan SDM seluruh pekerja usaha pariwisata yang ada di Kota Medan. Selain menambah wawasan dan kemampuan sehingga siap bersaing dengan tenaga kerja dari luar, juga diharapkan dapat membantu memajukan pariwisata. Satu bentuk bantuan yang dilakukan, yakni dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pekerja Usaha Pariwisata di Hotel Garuda Plaza Medan, Rabu (26/9).

Wali Kota Medan HT Dzulmi Eldin, diwakili Kepala Dinas Pariwisata Agus Suriono, yang membuka bimtek tersebut, menilai, kegiatan ini sangat penting dalam upaya memajukan industri pariwisata di Kota Medan. Di samping itu, juga agar pekerja usaha pariwisata yang ada, siap bersaing menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Lebih lanjut Agus mengatakan, satu tantangan di era MEA adalah meningkatkan kemampuan SDM pekerja usaha pariwisata di Indonesia.

“Tanpa SDM yang mumpuni dan kerja secara profesional, niscaya kita akan tertinggal dari pekerja usaha pariwisata wilayah lain, yang terus gencar mempromosikan wilayahnya masing-masing,” tutur Agus.

Di hadapan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Medan Deni S Wardhana, serta 200 pekerja usaha pariwisata dari hotel dan restoran yang ada di Kota Medan, Agus mengungkapkan, SDM usaha pariwisata harus dinamis dan tidak statis, serta senantiasa meningkatkan wawasan, kemampuan, dan keterampilannya masing-masing. “Peningkatan wawasan, kemampuan, dan keterampilan, harus dilakukan masing-masing pekerja usaha pariwisata, agar mereka mampu bersaing dengan pekerja, menyusul berlakunya MEA. Menyikapi hal itu, makanya kita menggelar Bimtek Pekerja Usaha Pariwisata ini. Di samping itu, melalui bimtek ini, juga diharapkan dapat mendukung kemajuan dunia pariwisata Medan,” harapnya.

Yang tidak kalah pentingnya, lanjut Agus, bimtek yang diisi dengan kelas teori dan praktik ini, juga diharapkan dapat menjadi bekal bagi pekerja usaha pariwisata di Kota Medan sebelum menjalani uji kompetensi yang disyaratkan oleh Kementerian Pariwisata. Sertifikasi ini merupakan bentuk pengakuan atas kompetensi pekerja usaha pariwisata. “Jadi, seluruh pekerja pariwisata wajib memiliki sertifikasi,” tegasnya.

Di ujung sambutannya, Agus tak lupa berpesan, agar seluruh pekerja usaha pariwisata  yang mengikuti bimtek, senantiasa membekali diri guna menambah kemampuan dalam rangka penguatan seluruh bagian usaha pariwisata dalam kesolidan, sehingga menjadi kekuatan yang paripurna. “Saya ingatkan, tidak ada yang tidak penting dalam usaha pariwisata. Saudara semua merupakan rantai yang saling memperkuat satu sama lain. Jika satu rantai kurang kuat, maka secara keseluruhan akan melemahkan bagian rantai yang lain,” pesannya.

Ketua PHRI Kota Medan Deni S Wardhana, menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada Pemko Medan, karena telah menggelar bimtek kepada pekerja usaha pariwisata, khususnya perhotelan dan restoran di Kota Medan. Ia menilai, bimtek ini sebagai aplikasi menyikapi tuntutan zaman yang menghendaki profesionalisme dalam segala bidang, termasuk usaha pariwisata.

Di samping itu, lanjut Deni, bimtek ini sebagai bekal para pekerja usaha pariwisata untuk mengikuti sertifikasi, seperti yang diinstruksikan Menteri Pariwisata. Karena itu, seluruh pekerja usaha pariwisata wajib memiliki sertifikasi, sebab ke depan akan ada satgas yang ditugaskan untuk melihat apakah pekerja usaha pariwisata memiliki sertifikasi atau tidak. “Itu sebabnya PHRI sangat mendukung digelarnya bimtek ini. Saya ingatkan, sertifikasi bukan untuk menakut-nakuti, tapi sebagai dukungan agar kita bisa bersaing dengan SDM pekerja usaha pariwisata dari luar negeri. Tentunya kita tidak ingin SDM dari Philipina atau India yang bekerja di sini (Medan),” katanya.

Bimtek berlangsung selama 2 hari, dengan menghadirkan para narasumber yang memiliki kompetensi di bidang pariwisata. Karena itu, Wali Kota Medan berpesan agar seluruh peserta serius dan fokus mengikuti bimtek tersebut. (prn/saz)

BERSAMA: Kepala Dinas Pariwisata Agus Suriono diabadikan bersama para narasumber dan peserta Bimbingan
Teknis (Bimtek) Pekerja Usaha Pariwisata di Hotel Garuda Plaza Medan, Rabu (26/9).(Foto : Ist/Sumut Pos)

SUMUTPOS.CO = Pemko Medan melalui Dinas Pariwisata, berupaya membantu meningkatkan SDM seluruh pekerja usaha pariwisata yang ada di Kota Medan. Selain menambah wawasan dan kemampuan sehingga siap bersaing dengan tenaga kerja dari luar, juga diharapkan dapat membantu memajukan pariwisata. Satu bentuk bantuan yang dilakukan, yakni dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pekerja Usaha Pariwisata di Hotel Garuda Plaza Medan, Rabu (26/9).

Wali Kota Medan HT Dzulmi Eldin, diwakili Kepala Dinas Pariwisata Agus Suriono, yang membuka bimtek tersebut, menilai, kegiatan ini sangat penting dalam upaya memajukan industri pariwisata di Kota Medan. Di samping itu, juga agar pekerja usaha pariwisata yang ada, siap bersaing menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Lebih lanjut Agus mengatakan, satu tantangan di era MEA adalah meningkatkan kemampuan SDM pekerja usaha pariwisata di Indonesia.

“Tanpa SDM yang mumpuni dan kerja secara profesional, niscaya kita akan tertinggal dari pekerja usaha pariwisata wilayah lain, yang terus gencar mempromosikan wilayahnya masing-masing,” tutur Agus.

Di hadapan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Medan Deni S Wardhana, serta 200 pekerja usaha pariwisata dari hotel dan restoran yang ada di Kota Medan, Agus mengungkapkan, SDM usaha pariwisata harus dinamis dan tidak statis, serta senantiasa meningkatkan wawasan, kemampuan, dan keterampilannya masing-masing. “Peningkatan wawasan, kemampuan, dan keterampilan, harus dilakukan masing-masing pekerja usaha pariwisata, agar mereka mampu bersaing dengan pekerja, menyusul berlakunya MEA. Menyikapi hal itu, makanya kita menggelar Bimtek Pekerja Usaha Pariwisata ini. Di samping itu, melalui bimtek ini, juga diharapkan dapat mendukung kemajuan dunia pariwisata Medan,” harapnya.

Yang tidak kalah pentingnya, lanjut Agus, bimtek yang diisi dengan kelas teori dan praktik ini, juga diharapkan dapat menjadi bekal bagi pekerja usaha pariwisata di Kota Medan sebelum menjalani uji kompetensi yang disyaratkan oleh Kementerian Pariwisata. Sertifikasi ini merupakan bentuk pengakuan atas kompetensi pekerja usaha pariwisata. “Jadi, seluruh pekerja pariwisata wajib memiliki sertifikasi,” tegasnya.

Di ujung sambutannya, Agus tak lupa berpesan, agar seluruh pekerja usaha pariwisata  yang mengikuti bimtek, senantiasa membekali diri guna menambah kemampuan dalam rangka penguatan seluruh bagian usaha pariwisata dalam kesolidan, sehingga menjadi kekuatan yang paripurna. “Saya ingatkan, tidak ada yang tidak penting dalam usaha pariwisata. Saudara semua merupakan rantai yang saling memperkuat satu sama lain. Jika satu rantai kurang kuat, maka secara keseluruhan akan melemahkan bagian rantai yang lain,” pesannya.

Ketua PHRI Kota Medan Deni S Wardhana, menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada Pemko Medan, karena telah menggelar bimtek kepada pekerja usaha pariwisata, khususnya perhotelan dan restoran di Kota Medan. Ia menilai, bimtek ini sebagai aplikasi menyikapi tuntutan zaman yang menghendaki profesionalisme dalam segala bidang, termasuk usaha pariwisata.

Di samping itu, lanjut Deni, bimtek ini sebagai bekal para pekerja usaha pariwisata untuk mengikuti sertifikasi, seperti yang diinstruksikan Menteri Pariwisata. Karena itu, seluruh pekerja usaha pariwisata wajib memiliki sertifikasi, sebab ke depan akan ada satgas yang ditugaskan untuk melihat apakah pekerja usaha pariwisata memiliki sertifikasi atau tidak. “Itu sebabnya PHRI sangat mendukung digelarnya bimtek ini. Saya ingatkan, sertifikasi bukan untuk menakut-nakuti, tapi sebagai dukungan agar kita bisa bersaing dengan SDM pekerja usaha pariwisata dari luar negeri. Tentunya kita tidak ingin SDM dari Philipina atau India yang bekerja di sini (Medan),” katanya.

Bimtek berlangsung selama 2 hari, dengan menghadirkan para narasumber yang memiliki kompetensi di bidang pariwisata. Karena itu, Wali Kota Medan berpesan agar seluruh peserta serius dan fokus mengikuti bimtek tersebut. (prn/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/