Fraksi PDIP DPRD Sumut Buka Posko Pengaduan Pelanggan PLN
MEDAN- Banyak oknum, khususnya petugas Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) yang memanfaatkan situasi dan kondisi, terutama yang bersangkutan dengan pelanggan listrik. Itu dikemukakan seorang mantan petugas P2TL PLN Cabang Medan yang enggan disebutkan namanya, yang mengadu ke Posko Pengaduan Pelanggan Listrik di Ruang Fraksi PDI P, Lantai III Kantor DPRD Sumut, Rabu (12/10).
“Tidak adanya komunikasi antara petugas dengan pihak PLN. Jadi, akhirnya banyak petugas yang memanfaatkan untuk mencari keuntungan pribadi,” ungkap pria berbadan kurus tersebut kepada wartawan di ruang anggota DPRD Sumut Brilian Moktar.
Satu contoh yang dikemukakannya yakni, bila ada warga yang melaporkan bahwa listrik di rumahnya tidak memiliki segel, dan meminta agar hal ini diperhatikan, malah akhirnya pelanggan itu dikenakan biaya. “Orang mau jujur saja, malah dimanfaatkan,” katanya.
Mantan petugas P2TL tersebut juga menuturkan, segel listrik di rumahnya rusak. Namun, tagihan rekening listrik di rumahnya malah terus-terusan membengkak.
Sementara itu, Brilian Moktar selaku pihak pemrakarsa posko aduan pelanggan listrik tersebut mengemukakan, dalam persoalan ini, banyak penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh pihak PLN, terlebih lagi oknum-oknum PLN terutama petugas P2TL.
“Kalau Dirut PLN nya, Dahlan Iskan adalah pribadi yang baik. Karena kita ketahui, dia (Dahlan Iskan, red) saja tidak mau menerima gaji atas jabatannya. Tapi, PLN-PLN di daerah yang tindak-tanduknya merugikan pelanggan, yang dalam hal ini menjadi korban,” terangnya.
Dalam hal ini, Brilian mengaku, pernah secara langsung bertemu Dahlan Iskan dan meminta agar, Dahlan Iskan untuk langsung turun tangan dan tegas menindak oknum-oknum PLN tersebut.
“Waktu itu saya bertemu Pak Dahlan Iskan. Saya meminta, Pak Dahlan untuk terus berjuang menyelematkan PLN dari oknum-oknum yang tidak profesional. Karena dengan hal ini, sudah rahasia umum banyak masalah di PLN, khususnya di daerah,” tandasnya.(ari)