SUMUTPOS.CO – Ciri-ciri pelaku perampokan gaji Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pangkalansusu sebesar Rp115 juta tiga hari lalu diketahui. Itu terungkap dari rekaman Close Circuit Television (CCTV) BRI Pangkalanbrandan. Pelaku berjumlah dua orang, menggunakan sepeda motor dan memakai helm.
“Sayang, saat dibesarkan CCTV gambar terlihat pecah. Tapi, kita yakin dapat membongkar kasus ini,” jelas Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Juriadi via selular, Rabu (10/8).
Juriadi mengaku, pihaknya dan Polsek Pangkalansusu masih terus melakukan penyelidikan. Saksi-saksi masih terus dimintai keterangan.
“Kita terus berupaya mengungkap kasus perampokan dengan kerugian uang ratusan juta serta HP korban dan surat-surat lainnya,” kata Kasat Reskrim. Apakah ada keterlibatan orang dalam? Pria yang baru sepekan menjabat Kasat Reskrim Polres Langkat ini tidak bisa memastikan hal itu.
“Kita belum bisa memastikan seperti itu, nanti bisa melebar dan kami tidak fokus,” katanya. Menurut Juriadi, peristiwa itu murni perampokan. Tidak ada motif lain dibaliknya.
“Pelaku sudah diketahui menguntit korban dari BRI Pangkalanberandan. Hal itu terlihat dari CCTV yang ada di bank. Namun, pada saat gambar di CCTV dibesarkan hasilnya pecah (kurang jelas),” katanya kembali.
Diberitakan sebelumnya, Muya Wati (41) seorang Aparatur Sipil Negara yang juga menjabat sebagai Bendahara PPK Pangkalansusu dirampok. Peristiwa tersebut terjadi di depan rumah korban, Dusun I, Desa Tanjung Pasir, Pangkalansusu, Langkat. (bam/ala)
SUMUTPOS.CO – Ciri-ciri pelaku perampokan gaji Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pangkalansusu sebesar Rp115 juta tiga hari lalu diketahui. Itu terungkap dari rekaman Close Circuit Television (CCTV) BRI Pangkalanbrandan. Pelaku berjumlah dua orang, menggunakan sepeda motor dan memakai helm.
“Sayang, saat dibesarkan CCTV gambar terlihat pecah. Tapi, kita yakin dapat membongkar kasus ini,” jelas Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Juriadi via selular, Rabu (10/8).
Juriadi mengaku, pihaknya dan Polsek Pangkalansusu masih terus melakukan penyelidikan. Saksi-saksi masih terus dimintai keterangan.
“Kita terus berupaya mengungkap kasus perampokan dengan kerugian uang ratusan juta serta HP korban dan surat-surat lainnya,” kata Kasat Reskrim. Apakah ada keterlibatan orang dalam? Pria yang baru sepekan menjabat Kasat Reskrim Polres Langkat ini tidak bisa memastikan hal itu.
“Kita belum bisa memastikan seperti itu, nanti bisa melebar dan kami tidak fokus,” katanya. Menurut Juriadi, peristiwa itu murni perampokan. Tidak ada motif lain dibaliknya.
“Pelaku sudah diketahui menguntit korban dari BRI Pangkalanberandan. Hal itu terlihat dari CCTV yang ada di bank. Namun, pada saat gambar di CCTV dibesarkan hasilnya pecah (kurang jelas),” katanya kembali.
Diberitakan sebelumnya, Muya Wati (41) seorang Aparatur Sipil Negara yang juga menjabat sebagai Bendahara PPK Pangkalansusu dirampok. Peristiwa tersebut terjadi di depan rumah korban, Dusun I, Desa Tanjung Pasir, Pangkalansusu, Langkat. (bam/ala)