BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pelarian Sopyan Wahid (39) warga Desa Pematang Cermai, Tanjungberingin berakhir. Usai menikam 4 kali korban, Indri Lestari (40), pelaku kabur ke rumah.
AKIBATNYA, jejak pelaku terendus polisi dan dibekuk. Empat kali tikaman dilakukan Sopyan ke bagian perut, dada, leher dan kemaluannya.
“Ada yang ngetok-ngetok pintu rumah. Aku kira siapa, rupanya polisi. Lagi nonton tv aku tadi,” ujar Sopyan di Ruang Unit Pidum Polres Binjai, Senin (22/10).
Polisi menangkap Sofyan pada Minggu (21/10) pukul 21.00 WIB. Polisi juga mengamankan baju tersangka saat membunuh Lis, Helem, dompet dan jam tangan.
Kepada wartawan, Sopyan mengaku membunuh korban karena dendam. Pasalnya, korban selalu minta uang.
Dia juga berdalih, membunuh korban karena refleks. Sebab, korban berupaya membunuhnya lantaran tidak diberikan uang.
“Bela diri,” dalih Sopyan yang ditanya alasan membunuh korban.
Pelaku dan korban sudah menjalin hubungan asmara selama tiga tahun belakangan. Namun, ujar pelaku, berhubungan intim dengan korban baru sekali saja.
“Kami jumpa jarang. Perempuan itu punya pria lain, mantan Lurah Tanahmerah,” ujar pelaku yang bekerja di Pabrik Musimas.
Sementara, Kanit Pidum Polres Binjai, Ipda Hotdiatur Purba menyatakan, pelaku dengan korban berselisih faham. Apakah selisih faham karena korban tak memberikan kepuasan seksual intim kepada pelaku? Hotdiatur membantahnya.
Kata Hotdiatur, pelaku dendam karena ucapan korban yang kasar saat meminjam uang Rp2 juta.
“Motifnya dendam,” pungkas mantan Kanit Tipiter Polres Binjai ini.
Sebelumnya, korban yang berstatus janda anak satu ditemukan tewas bersimbah darah dalam keadaan bugil di Perumahan Royal Wahidin, Blok E, Jalan Danau Batur, Kelurahan Sumbermulyo Rejo, Binjai Timur, Minggu (21/10).
Korban yang merupakan buruh pabrik menetap di Jalan T Amir Hamzah, Kelurahan Pahlawan, Binjai Utara ini diduga dibunuh lantaran sekujur tubuhnya penuh luka tusukan.(ted/ala)