28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Jangan Anggap Remeh

WAJIB MENANG
Hansamu Yama saat berlaga dengan Singapura. Hari ini, Indonesia akan berhadapan dengan Timor Leste yang ditargetkan mendulang kemenangan.

SUMUTPOS.CO – Timnas Indonesia harus segera melupakan hasil mengecewakan kontra Singapura. Karena Timor Leste sudah menanti untuk dilawan, di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (13/11). Indonesia harus membenahi komunikasi yang sangat buruk saat jumpa Singapura.

Skuad Garuda memang tampil mengecewakan di Singapura. Tim Garuda memang menguasai pertandingan. Tetapi mereka bermain dengan sangat tidak efektif. Hal itulah yang tak boleh diulang melawan Timor Leste.

Terlebih, Indonesia bukan cuma wajib menang, tapi harus dengan skor telak agar bisa menjaga asa lolos ke babak selanjutnya.

“Yang pasti kami akan perbaiki komunikasi. Kemarin terganggung karena nervous. Tekanan Singapura membuat kami kehilangan jati diri seperti sebelumnya,” ungkap Bima Sakti.

Menurutnya, Timor Leste bisa menjadi batu pijakan Indonesia untuk bangkit. Kemenangan tentu akan membuat mental skuad besutan Bima Sakti bisa kembali menanjak. “Ini pekerjaan rumah saya sebagai pelatih, menanamkan motivasi buat pemain. Saya harap mereka bisa bangkit saat melawan Timor Leste,” katanya.

Nah, terkait Timor Leste yang kemungkinan bermain dengan formasi yang sama seperti Singapura, Bima tidak takut. Jebolan Timnas Primavera itu menegaskan sudah mengantisipasi hal tersebut. Dia juga tahu lawannya punya kunci kekuatan di counter attack. ’’Mereka tim kuat, jangan anggap remeh. Pemain harus ekstra konsentrasi,’’ terangnya.

Komposisi pemain kemungkinan berubah. Sejumlah pemain pun diragukan kebugarannya saat hadapi Timor Leste, Selasa (13/11) besok. Salah satu pemain yang dicemaskan kondisinya adalah bek Ricky Fajrin. Pemain asal Bali United ini sempat ditarik di tengah pertandingan karena cedera. ’’Ricky hanya terinjak saja, diagnosa dokter juga tidak ada masalah, tetap bisa dimainkan,’’ sebutnya.

Pemain lain yang ikut dipertanyakan kebugarannya adalah Stefano Lilipaly. Gelandang serang naturalisasi ini tampak belum fit saat diturunkan pelatih Bima Sakti di laga melawan Singapura. Kemungkinan ada perubahan di sektor sayap. Riko Simanjuntak yang dipasang di babak kedua besar kemungkinan tampil sejak awal.

Sementara Timor Leste mengaku ciut. Mereka menyebut kalau Indonesia tetap lawan yang menakutkan di Piala AFF 2018. Timor Leste sendiri jelas mencari poin pertama di Piala AFF 2018. Sebab, pada laga pertama, mereka sudah dicukur Thailand tujuh gol tak berbalas.

Kekalahan Indonesia dari Timor Leste tak bisa jadi acuan. Apalagi, Indonesia akan bermain di depan publik sendiri. “Kami sama sekali tak melihat Indonesia kalah kemarin. Indonesia tetap lawan yang tangguh karena sering bermain di Piala AFF. Kami tetap mewaspadai mereka,” ungkap kapten Timor Leste, Jorge Sabas Victor.

Menurutnya, Indonesia punya skuad yang merata dalam semua posisi. Hal itu akan membuat Timor Leste harus bekerja ekstra keras dalam laga di SUGBK.”Mereka memiliki winger yang cepat. Harus diakui, mereka punya pemain bagus dan tentu harus diwaspadai,” ujarnya.

Namun jelang laga konsentrasi Timor Leste terganggu. Pelatih Timor Leste, Norio Tsukitate, marah-marah. Dia sempat kecewa karena koordinasi untuk latihan buruk. Kemarahan Norio sendiri berawal saat Timor Leste hendak menggelar latihan perdana di Stadion Madya, Senayan, Minggu (11/11) sore.

Dia kesal karena mereka berlatih hanya sebentar saja.”Saya merasa kesal karena hal ini. emua yang sudah saya pikirkan hari ini menjadi kacau. Sesi taktikal yang kami lakukan pun tidak sampai selesai karena seharusnya kami berlatih selama dua jam,” ungkap Norio.

Soal laga, Norio menyoroti kritikan publik kepada Bima Sakti. Dahulu, dia pernah seperti Bima dan menjadikan hal buruk menjadi pengalaman masa depan. “Mungkin kami sama-sama debut. Tapi Bima dahulu pemain sekarang pelatih. Saya juga pernah satu tahun di Timor Leste jadi pemain dan pelatih,” ungkap Norio kepada wartawan.

Menurut pelatih asal Jepang itu, waktu yang singkat memang tak cukup buat Bima. Jadi legenda hidup sepak bola Indonesia itu harus diberi kesempatan dan kepercayaan penuh. “Ya waktu satu tahun memang tak cukup. Jawaban saya mungkin kurang bagus, tapi ya itulah yang terjadi,” tandasnya. (bbs/jpc/don)

WAJIB MENANG
Hansamu Yama saat berlaga dengan Singapura. Hari ini, Indonesia akan berhadapan dengan Timor Leste yang ditargetkan mendulang kemenangan.

SUMUTPOS.CO – Timnas Indonesia harus segera melupakan hasil mengecewakan kontra Singapura. Karena Timor Leste sudah menanti untuk dilawan, di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (13/11). Indonesia harus membenahi komunikasi yang sangat buruk saat jumpa Singapura.

Skuad Garuda memang tampil mengecewakan di Singapura. Tim Garuda memang menguasai pertandingan. Tetapi mereka bermain dengan sangat tidak efektif. Hal itulah yang tak boleh diulang melawan Timor Leste.

Terlebih, Indonesia bukan cuma wajib menang, tapi harus dengan skor telak agar bisa menjaga asa lolos ke babak selanjutnya.

“Yang pasti kami akan perbaiki komunikasi. Kemarin terganggung karena nervous. Tekanan Singapura membuat kami kehilangan jati diri seperti sebelumnya,” ungkap Bima Sakti.

Menurutnya, Timor Leste bisa menjadi batu pijakan Indonesia untuk bangkit. Kemenangan tentu akan membuat mental skuad besutan Bima Sakti bisa kembali menanjak. “Ini pekerjaan rumah saya sebagai pelatih, menanamkan motivasi buat pemain. Saya harap mereka bisa bangkit saat melawan Timor Leste,” katanya.

Nah, terkait Timor Leste yang kemungkinan bermain dengan formasi yang sama seperti Singapura, Bima tidak takut. Jebolan Timnas Primavera itu menegaskan sudah mengantisipasi hal tersebut. Dia juga tahu lawannya punya kunci kekuatan di counter attack. ’’Mereka tim kuat, jangan anggap remeh. Pemain harus ekstra konsentrasi,’’ terangnya.

Komposisi pemain kemungkinan berubah. Sejumlah pemain pun diragukan kebugarannya saat hadapi Timor Leste, Selasa (13/11) besok. Salah satu pemain yang dicemaskan kondisinya adalah bek Ricky Fajrin. Pemain asal Bali United ini sempat ditarik di tengah pertandingan karena cedera. ’’Ricky hanya terinjak saja, diagnosa dokter juga tidak ada masalah, tetap bisa dimainkan,’’ sebutnya.

Pemain lain yang ikut dipertanyakan kebugarannya adalah Stefano Lilipaly. Gelandang serang naturalisasi ini tampak belum fit saat diturunkan pelatih Bima Sakti di laga melawan Singapura. Kemungkinan ada perubahan di sektor sayap. Riko Simanjuntak yang dipasang di babak kedua besar kemungkinan tampil sejak awal.

Sementara Timor Leste mengaku ciut. Mereka menyebut kalau Indonesia tetap lawan yang menakutkan di Piala AFF 2018. Timor Leste sendiri jelas mencari poin pertama di Piala AFF 2018. Sebab, pada laga pertama, mereka sudah dicukur Thailand tujuh gol tak berbalas.

Kekalahan Indonesia dari Timor Leste tak bisa jadi acuan. Apalagi, Indonesia akan bermain di depan publik sendiri. “Kami sama sekali tak melihat Indonesia kalah kemarin. Indonesia tetap lawan yang tangguh karena sering bermain di Piala AFF. Kami tetap mewaspadai mereka,” ungkap kapten Timor Leste, Jorge Sabas Victor.

Menurutnya, Indonesia punya skuad yang merata dalam semua posisi. Hal itu akan membuat Timor Leste harus bekerja ekstra keras dalam laga di SUGBK.”Mereka memiliki winger yang cepat. Harus diakui, mereka punya pemain bagus dan tentu harus diwaspadai,” ujarnya.

Namun jelang laga konsentrasi Timor Leste terganggu. Pelatih Timor Leste, Norio Tsukitate, marah-marah. Dia sempat kecewa karena koordinasi untuk latihan buruk. Kemarahan Norio sendiri berawal saat Timor Leste hendak menggelar latihan perdana di Stadion Madya, Senayan, Minggu (11/11) sore.

Dia kesal karena mereka berlatih hanya sebentar saja.”Saya merasa kesal karena hal ini. emua yang sudah saya pikirkan hari ini menjadi kacau. Sesi taktikal yang kami lakukan pun tidak sampai selesai karena seharusnya kami berlatih selama dua jam,” ungkap Norio.

Soal laga, Norio menyoroti kritikan publik kepada Bima Sakti. Dahulu, dia pernah seperti Bima dan menjadikan hal buruk menjadi pengalaman masa depan. “Mungkin kami sama-sama debut. Tapi Bima dahulu pemain sekarang pelatih. Saya juga pernah satu tahun di Timor Leste jadi pemain dan pelatih,” ungkap Norio kepada wartawan.

Menurut pelatih asal Jepang itu, waktu yang singkat memang tak cukup buat Bima. Jadi legenda hidup sepak bola Indonesia itu harus diberi kesempatan dan kepercayaan penuh. “Ya waktu satu tahun memang tak cukup. Jawaban saya mungkin kurang bagus, tapi ya itulah yang terjadi,” tandasnya. (bbs/jpc/don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/