KUALA LUMPUR, SUMUTPOS.CO – Dewan Penguasa Malaysia memutuskan akan kembali bertemu pada 24 Januari mendatang untuk memilih raja dan wakil raja yang baru. Penentuan tanggal pemilihan tersebut sebagai hasil dari konferensi dewan penguasa Malaysia yang dilangsungkan di Istana Negara, pada Senin (7/1/2019).
Raja dan wakil raja baru yang terpilih dalam pertemuan mendatang selanjutnya akan dilantik pada 31 Januari 2018. Demikian disampaikan Penjaga Segel Penguasa, Syed Danial Syed Ahmad, seperti dilansir Channel News Asia dari Bernama. Pertemuan Dewan Penguasa Malaysia yang digelar sehari usai pengumuman pengunduran diri raja tersebut dihadiri enam dari sembilan sultan negara bagian, yakni dari Terengganu, Perlis, Negeri Sembilan, Johor, Perak, dan Kedah. Baca
Kabar Raja Muhammad V dari Kelantan yang turun takhta pada Minggu (6/1/2019) mengejutkan masyarakat Malaysia, meski sebelumnya telah beredar isu yang memperkirakan hal tersebut sejak sepekan lalu. Sultan Muhammad V dari Kelantan diangkat sebagai raja dengan jabatan Yang Dipertuankan Agong Ke-15 pada 13 Desember 2016. Masa jabatannya seharusnya baru berakhir pada 2021.
Namun sultan berusia 49 tahun yang dikabarkan telah menikah dengan mantan Miss Moscow itu secara tiba-tiba mengumumkan pengunduran diri setelah sebelumnya mengambil cuti selama dua bulan. Ini menjadi kali pertama seorang raja yang berkuasa di Malaysia memutuskan turun takhta sebelum masa jabatannya berakhir.
Sampai Konferensi Para Penguasa memutuskan raja berikutnya, Wakil Yang Dipertuankan Agong Sultan Nazrin akan bertindak sebagai raja sementara.
Seperti diketahui, takhta raja Malaysia akan berpindah tangan setiap lima tahun sekali, biasanya bergiliran di antara penguasa sembilan negara bagian. Malay Mail melaporkan, Sultan Ahmad Shah dari Pahang, yang pernah menjadi Agong pada 1979-1984, berada pada giliran selanjutnya sebagai pemegang takhta. Namun, kondisi kesehatannya saat ini telah memicu spekulasi tentang kemungkinan takhta dapat pindah ke urutan raja berikutnya dalam, yakni Sultan Ibrahim Ismail dari Johor. Pahang masih berpotensi untuk mengambil takhta melalui putra sultan, Tunku Abdullah.
Sementara itu, Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan pemerintah berharap raja baru Malaysia dapat dipilih sesegera mungkin. Mahathir mengatakan, pemilihan harus dipercepat karena dia harus mengadakan audiensi dengan raja mengenai hal-hal tertentu.
“Pemerintah menerima keputusan Sultan Muhammad V untuk mundur. Itu sesuai dengan konstitusi,” kata perdana menteri kepada wartawan, Senin (7/1/2019). (agni/kps)