26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jalur Alternatif Deliserdang-Karo, Hubungkan Barusjahe dan Tigajuhar

.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Upaya mengantisipasi padatnya lalu lintas di jalur Medan-Berastagi khususnya pada akhir pekan dan libur nasional terus dilakukan. Selain mengupayakan pembangunan jalan layang atau jalan tol Medan-Berastagi, pembangunan jalur alternatif Karo-Langkat juga telah dilakukan.

Terbaru, pembangunan jalur alternatif Deliserdang-Karo juga tengah dilakukan. Sayangnya, rencana pembangunan ini masih terganjal pembebasan lahan di wilayah hutan lindung.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Deliserdang, Abdul Haris Pane mengatakan, Pemkab Deliserdang dan Pemkab Karo telah sepakat membangun jalur alternatif ini. “Bupati Karo Terkelin Brahmana dan Bupati Deliserdang Ashari Tambunan sudah sepakat membangun jalur di di wilayah masing-masing. Deliserdang sudah membuka jalurnya ,” sebut Abdul Haris kepada Sumut Pos, Selasa (8/1).

Menurut Haris, Deliserdang telah membuka jalur alternatif. Pembukaan jalur itu dilaksanakan bersama Kodim 02/04 Deliserdang dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). “Kecamatan STM Hulu, Deliserdang dengan wilayah Desa Pertumbuken (Buntu) sudah ada jalurnnya Tetapi masih pengerasan belum jalan aspal,” terangnya.

Jalur alternatif itu, memiliki lebar 6 meter, dengan membelah kawasan hutan lindung. Sehingga kedepannya diharapkan akan ada jalan tembus melalui Barusjahe-Rumahliang-Tigajuhar-Talunkenas-Patumbak-Delitua atau melalui Patumbak-Medan.

Diterangkanya, jarak Barusjahe ke Rumahliang berkisar 13 Km. Rumahliang ke Tigajuhar berjarak 17 km. Jarak Tigajuhar ke Talunkenas 16 km, Talunkenas ke gerbang tol Tanjungmorawa 20 km. Talunkenas ke Delitua 14 km, Talunkenas ke Patumbak dan Amplas 16 km. Jalan ini nantinya juga sebagai pendukung transportasi wilayah Karo-Simalungun ke Bandara Kualanamu.

Dikatakan Haris, saat ini yang menjadi kendala adalah menggunaan arela hutan lindung yang terdampak pembangunan. Menurutnya, hal ini dibutuhkan dukungan dari Gubernur Sumatera Utara. “Pasalnya jalan ini ke depanya menjadi jalan provinsi. Karena sebagai jalan penghubung. Dibutuhkan campur tanggan Gubsu agar jalur itu segera terbuka,” ungkapnya.

Selain untuk menyambungkan, peranan Gubsu ke depan juga untuk menetapkan status jalan itu menjadi jalan provinsi. Dengan demikian, luar jalur yang dibuka itu akan diperlembar. “Status jalan kabupaten kan cuma 6 meter. Sebagai jalan provinsi maka akan ada lagi pelebaran jalan,” sebutnya.

Untuk tahun 2019 ini, Pemkab Deliserdang tidak ada menganggarkan biaya pembukaan jalur alternatif itu lagi. “Sementara ini Deliserdang belum menganggarakan biaya di APBD 2019. Kita tunggu petunjuk Gubenurlah,” terangnya.

Sebelumnya, Pemkab Karo juga telah melanjutkan pembangunan dan peningkatan jalan alternatif dari Desa Serdang tembus ke Kabupaten Deliserdang. Menurut Bupati Karo Terkelin Brahmana, pembangunan jalan akan terus ditingkatkan dengan membuka jalur yang masih buntu/belum tembus ke batas wilayah Kabupaten Deliserdang diperkirakan sepanjang 2.5 Km lagi. Oleh sebab itu, Pemkab Karo telah menampung kembali anggaran di P-APBD Karo untuk peningkatan jalan Serdang tembus Kab Deliserdang dengan anggaran Rp1,5 miliar.

Peningkatan pengerjaan jalan tersebut akan dilanjutkan TNI khususnya Kodim 0205/TK , melalui “Karya Bakti” namun waktu dan pengerjaan, secara teknisnya Pemkab Karo serahkan ke Kodim 0205/TK,sesuai Program Kodim 0205/TK.

Sementara Thomas Joverson Ginting Anggota DPRD Karo mengatakan, pihak DPRD Karo selalu mendukung program Bupati Karo sepanjang demi kebutuhan masyarakat banyak.

Seperti pembukaan jalur jalan ini, sangat bermanfaat bagi perkembangan kemajuan Tanah Karo dalam beberapa aspek, baik parawisata, perekonomian dan perdagangan.

“Oleh sebabnya, DPRD Karo akan terus mendorong dan selalu berupaya untuk sampai selesai jalan ini akan monitor jangan sampai terhenti pengerjaannya gara gara tidak ada anggaran,”kata Thomas.

Camat Barus Jahe, Kalsium Sitepu menyampaikan atas perwakilan masyarakat di wilayahnya, pada prinsipnya masyarakat Serdang mendukung program Pemkab Karo, terlebih pembukaan jalan tersebut. “Masyarakat Serdang siap membantu Pemkab Karo dalam melaksanakan pembangunan jalan tersebut,” tandasnya. (btr)

.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Upaya mengantisipasi padatnya lalu lintas di jalur Medan-Berastagi khususnya pada akhir pekan dan libur nasional terus dilakukan. Selain mengupayakan pembangunan jalan layang atau jalan tol Medan-Berastagi, pembangunan jalur alternatif Karo-Langkat juga telah dilakukan.

Terbaru, pembangunan jalur alternatif Deliserdang-Karo juga tengah dilakukan. Sayangnya, rencana pembangunan ini masih terganjal pembebasan lahan di wilayah hutan lindung.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Deliserdang, Abdul Haris Pane mengatakan, Pemkab Deliserdang dan Pemkab Karo telah sepakat membangun jalur alternatif ini. “Bupati Karo Terkelin Brahmana dan Bupati Deliserdang Ashari Tambunan sudah sepakat membangun jalur di di wilayah masing-masing. Deliserdang sudah membuka jalurnya ,” sebut Abdul Haris kepada Sumut Pos, Selasa (8/1).

Menurut Haris, Deliserdang telah membuka jalur alternatif. Pembukaan jalur itu dilaksanakan bersama Kodim 02/04 Deliserdang dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). “Kecamatan STM Hulu, Deliserdang dengan wilayah Desa Pertumbuken (Buntu) sudah ada jalurnnya Tetapi masih pengerasan belum jalan aspal,” terangnya.

Jalur alternatif itu, memiliki lebar 6 meter, dengan membelah kawasan hutan lindung. Sehingga kedepannya diharapkan akan ada jalan tembus melalui Barusjahe-Rumahliang-Tigajuhar-Talunkenas-Patumbak-Delitua atau melalui Patumbak-Medan.

Diterangkanya, jarak Barusjahe ke Rumahliang berkisar 13 Km. Rumahliang ke Tigajuhar berjarak 17 km. Jarak Tigajuhar ke Talunkenas 16 km, Talunkenas ke gerbang tol Tanjungmorawa 20 km. Talunkenas ke Delitua 14 km, Talunkenas ke Patumbak dan Amplas 16 km. Jalan ini nantinya juga sebagai pendukung transportasi wilayah Karo-Simalungun ke Bandara Kualanamu.

Dikatakan Haris, saat ini yang menjadi kendala adalah menggunaan arela hutan lindung yang terdampak pembangunan. Menurutnya, hal ini dibutuhkan dukungan dari Gubernur Sumatera Utara. “Pasalnya jalan ini ke depanya menjadi jalan provinsi. Karena sebagai jalan penghubung. Dibutuhkan campur tanggan Gubsu agar jalur itu segera terbuka,” ungkapnya.

Selain untuk menyambungkan, peranan Gubsu ke depan juga untuk menetapkan status jalan itu menjadi jalan provinsi. Dengan demikian, luar jalur yang dibuka itu akan diperlembar. “Status jalan kabupaten kan cuma 6 meter. Sebagai jalan provinsi maka akan ada lagi pelebaran jalan,” sebutnya.

Untuk tahun 2019 ini, Pemkab Deliserdang tidak ada menganggarkan biaya pembukaan jalur alternatif itu lagi. “Sementara ini Deliserdang belum menganggarakan biaya di APBD 2019. Kita tunggu petunjuk Gubenurlah,” terangnya.

Sebelumnya, Pemkab Karo juga telah melanjutkan pembangunan dan peningkatan jalan alternatif dari Desa Serdang tembus ke Kabupaten Deliserdang. Menurut Bupati Karo Terkelin Brahmana, pembangunan jalan akan terus ditingkatkan dengan membuka jalur yang masih buntu/belum tembus ke batas wilayah Kabupaten Deliserdang diperkirakan sepanjang 2.5 Km lagi. Oleh sebab itu, Pemkab Karo telah menampung kembali anggaran di P-APBD Karo untuk peningkatan jalan Serdang tembus Kab Deliserdang dengan anggaran Rp1,5 miliar.

Peningkatan pengerjaan jalan tersebut akan dilanjutkan TNI khususnya Kodim 0205/TK , melalui “Karya Bakti” namun waktu dan pengerjaan, secara teknisnya Pemkab Karo serahkan ke Kodim 0205/TK,sesuai Program Kodim 0205/TK.

Sementara Thomas Joverson Ginting Anggota DPRD Karo mengatakan, pihak DPRD Karo selalu mendukung program Bupati Karo sepanjang demi kebutuhan masyarakat banyak.

Seperti pembukaan jalur jalan ini, sangat bermanfaat bagi perkembangan kemajuan Tanah Karo dalam beberapa aspek, baik parawisata, perekonomian dan perdagangan.

“Oleh sebabnya, DPRD Karo akan terus mendorong dan selalu berupaya untuk sampai selesai jalan ini akan monitor jangan sampai terhenti pengerjaannya gara gara tidak ada anggaran,”kata Thomas.

Camat Barus Jahe, Kalsium Sitepu menyampaikan atas perwakilan masyarakat di wilayahnya, pada prinsipnya masyarakat Serdang mendukung program Pemkab Karo, terlebih pembukaan jalan tersebut. “Masyarakat Serdang siap membantu Pemkab Karo dalam melaksanakan pembangunan jalan tersebut,” tandasnya. (btr)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/