26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Terkait Sejoli Bunuh Diri di Kamar Hotel, Polisi Selidiki Asal Senpi Rakitan

.

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Misteri tewasnya sejoli di Kamar Hotel Central Kota Kisaran, berhasil diungkap personel Polres Asahan. Polisi memastikan kasus tersebut merupakan pembunuhan berujung bunuh diri. Sedangkan senjata api rakitan yang digunakan korban sekaligus pelaku, sedang diselidiki asal usulnya.

KAPOLRES Asahan AKBP Faisal F Napitupulu SIK MH mengatakan, pihaknya sudah selesai melakukan penyelidikan tewasnya Hasyim Prasetyo (33) dan kekasihnya Devi Istiana (23).

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kuat dugaan setelah menghabisi nyawa Devi, Hasyim bunuh diri menggunakan senjata api (senpi) rakitan.

“Jadi, senjata yang digunakan oleh Hasyim untuk menembak Devi dan dirinya sendiri yakni senjata api laras pendek rakitan, menggunakan peluru 5,56 milimeter,” ujar Faisal saat jumpa pers di Mapolres Asahan, Selasa (8/1).

“Devi Istiana ditembak dari jarak dekat di bagian belakang kepala nya hingga menembus ke pelipis mata sebelah kiri. Kemudian , Hasyim menembak kepalanya sendiri di bagian tulang alis depan hingga tewas,” sambung Faisal didampingi Kasat Reskrim AKP Ricky Pripurna Atmaja.

Menurut Faisal, berakhirnya nyawa sejoli itu bermotif asmara. Hal itu diketahui dari pembicaraan pesan singkat Whatsapp antara Hasyim dan Devi.

Dalam pembicaraan tersebut, Hasyim yang batal bertunangan dengan Depvi merasa kecewa. Sebab, keduanya sudah sempat bertunangan namun dibatalkan pihak perempuan.

“Korban Hasyim yang diduga sakit hati kemudian mengajak Devi untuk menginap di hotel pada Minggu (6/1) siang. Ada kemungkinan Hasyim sudah merencanakan untuk menghabisi nyawa Devi dan kemudian bunuh diri,” tutur Faisal.

“Perencanaan tersebut dikuatkan dengan adanya temuan sebilah senjata tajam jenis clurit didalam tas milik Hasyim. Clurit tersebut diduga dipersiapkan oleh Hasyim jika dirinya gagal membunuh dengan senjata api,” sambung Faisal.

Barang bukti yang disita antara lain, 1 pucuk senjata api rakitan laras pendek, 2 butir proyektil, 2 unit handphone, tas sandang warna cream kehijauan, 1 bilah clurit, 2 unit sepeda motor, pakaian dan barang-barang lain milik kedua korban.

“Tidak ada pihak lain yang terlibat dalam kasus pembunuhan ini berdasarkan hasil penyelidikan dan rekaman CCTV. Kasus pembunuhan ini sudah selesai. Namun kami akan terus berkoordinasi dengan Tim Labfor Polda Sumut untuk menyelidiki terkait kepemilikan senjata api,” tutup Faisal.

Sebelumnya, sepasang pria dan wanita ditemukan tewas di salah satu kamar di Kota Kisaran, Kabupaten Asahan, Senin (7/1/2019). Dari keduanya ditemukan luka tembak di kepala.

Keduanya masing-masing, Hasyim Prasetyo (33) warga Bunut Barat, Kecamatan Pulau Bandring dan kekasihnya Devi Setiani (25) warga Kelurahan Karang Anyer, Kecamatan Kisaran Timur. Belakangan diketahui, keduanya merupakan pasangan kekasih yang batal menikah.(omi/ala)

.

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Misteri tewasnya sejoli di Kamar Hotel Central Kota Kisaran, berhasil diungkap personel Polres Asahan. Polisi memastikan kasus tersebut merupakan pembunuhan berujung bunuh diri. Sedangkan senjata api rakitan yang digunakan korban sekaligus pelaku, sedang diselidiki asal usulnya.

KAPOLRES Asahan AKBP Faisal F Napitupulu SIK MH mengatakan, pihaknya sudah selesai melakukan penyelidikan tewasnya Hasyim Prasetyo (33) dan kekasihnya Devi Istiana (23).

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kuat dugaan setelah menghabisi nyawa Devi, Hasyim bunuh diri menggunakan senjata api (senpi) rakitan.

“Jadi, senjata yang digunakan oleh Hasyim untuk menembak Devi dan dirinya sendiri yakni senjata api laras pendek rakitan, menggunakan peluru 5,56 milimeter,” ujar Faisal saat jumpa pers di Mapolres Asahan, Selasa (8/1).

“Devi Istiana ditembak dari jarak dekat di bagian belakang kepala nya hingga menembus ke pelipis mata sebelah kiri. Kemudian , Hasyim menembak kepalanya sendiri di bagian tulang alis depan hingga tewas,” sambung Faisal didampingi Kasat Reskrim AKP Ricky Pripurna Atmaja.

Menurut Faisal, berakhirnya nyawa sejoli itu bermotif asmara. Hal itu diketahui dari pembicaraan pesan singkat Whatsapp antara Hasyim dan Devi.

Dalam pembicaraan tersebut, Hasyim yang batal bertunangan dengan Depvi merasa kecewa. Sebab, keduanya sudah sempat bertunangan namun dibatalkan pihak perempuan.

“Korban Hasyim yang diduga sakit hati kemudian mengajak Devi untuk menginap di hotel pada Minggu (6/1) siang. Ada kemungkinan Hasyim sudah merencanakan untuk menghabisi nyawa Devi dan kemudian bunuh diri,” tutur Faisal.

“Perencanaan tersebut dikuatkan dengan adanya temuan sebilah senjata tajam jenis clurit didalam tas milik Hasyim. Clurit tersebut diduga dipersiapkan oleh Hasyim jika dirinya gagal membunuh dengan senjata api,” sambung Faisal.

Barang bukti yang disita antara lain, 1 pucuk senjata api rakitan laras pendek, 2 butir proyektil, 2 unit handphone, tas sandang warna cream kehijauan, 1 bilah clurit, 2 unit sepeda motor, pakaian dan barang-barang lain milik kedua korban.

“Tidak ada pihak lain yang terlibat dalam kasus pembunuhan ini berdasarkan hasil penyelidikan dan rekaman CCTV. Kasus pembunuhan ini sudah selesai. Namun kami akan terus berkoordinasi dengan Tim Labfor Polda Sumut untuk menyelidiki terkait kepemilikan senjata api,” tutup Faisal.

Sebelumnya, sepasang pria dan wanita ditemukan tewas di salah satu kamar di Kota Kisaran, Kabupaten Asahan, Senin (7/1/2019). Dari keduanya ditemukan luka tembak di kepala.

Keduanya masing-masing, Hasyim Prasetyo (33) warga Bunut Barat, Kecamatan Pulau Bandring dan kekasihnya Devi Setiani (25) warga Kelurahan Karang Anyer, Kecamatan Kisaran Timur. Belakangan diketahui, keduanya merupakan pasangan kekasih yang batal menikah.(omi/ala)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/