TELAVIV- Pertukaran sebanyak 1.027 orang tahanan Palestina di Israel dengan Sersan Gilad Shalit dimulai, Selasa (18/10). Mediasi pertukaran itu berhasil dan akan dilaksanakan di Mesir.
“Para pihak setuju bahwa transfer akan terjadi pada hari Selasa (18/10),” ucap sumber itu. Namun sumber itu belum mendapatkan informasi siapa perwakilan dari kedua pihak, tetapi sebagai catatan pertukaran Sersan Shalit dan amnesti Palestina akan terjadi di Mesir.
Kesepakatan antara Israel dan Hamas dapat dibatalkan, salah satunya jika Mahkamah Agung Israel dalam dua hari berikutnya, ternyata memberikan klaim pada negara untuk pembatalan dari pertukaran tersebut.
“Jika Mahkamah Agung tidak melakukan intervensi atau seseorang di Gaza juga tidak tidak melakukan sesuatu yang gila, tampaknya perjanjian akan dilaksanakan dalam dua hari lagi,” kata Penasehat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Yaakov Amidror. Shalit ditangkap pada 2006 oleh pasukan Palestina di dekat Jalur Gaza. Dalam pertukaran untuk hidupnya, Palestina menuntut pembebasan tahanan Arab di penjara Israel.
Sementara itu, sebuah poling yang dilakukan kepada rakyat Israel menemukan, sebagian besar dari mereka mendukung pertukaran tahanan yang dilakukan pemerintah mereka dengan kelompok Hamas.
Pemerintah Israel menyetujui pertukaran tahanan ini setelah berlangsungnya debat selama tiga jam antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin Hamas Khaled Mashaal.
Sementara Mashaal menilai, kesepakatan ini sebagai sebuah kemenangan sekaligus menyatakan para tahanan Palestina akan kembali dalam waktu dua bulan. Tetapi Mashaal menyesal masih ada lagi warga Palestina yang menjadi tahanan Israel dan dia gagal untuk membebaskan mereka.
Pasalnya, hanya 1.027 tahanan Palestina, yang akan ditukar dengan bebasnya seorang prajurit Israel.
Sedangkan jumlah tahanan Palestina yang berada di penjara Israel mencapai 8.000 orang. Tetapi jumlah tersebut merupakan angka yang dikeluarkan Palestina, sementara Israel mengaku jumlah tahanan Palestina mencapai 5.000 jiwa. (bbs/jpnn)