26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

21 Budak Seks Asal Uganda Diselamatkan

KUALA LUMPUR- Kepolisian Malaysia menyelamatkan 21 wanita asal Uganda yang dipaksa menjadi pelacur. Tindakan itu pertama kalinya dilakukan polisi di raja Malaysia dalam memberantas sindikat berskala besar yang melibatkan wanita-wanita Afrika.

Departemen Investigasi Kriminal Federal Malaysia menyatakan, polisi membebaskan wanita-wanita itu dari empat flat di sebuah gedung apartemen di pinggiran Kuala Lumpur pada Jumat (14/10) lalu.

Para wanita yang akan dijadikan pelacur itu berusia antara 19 hingga 42 tahun. Mereka dibujuk untuk pergi ke Malaysia dengan janji akan mendapat pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga dan pekerja hotel. Tapi, kenyataannya para wanita itu dipaksa menjadi pelacur untuk menebus biaya perjalanannya sebesar 7.000 dolar US setara Rp 62 juta.
Dalam statemennya, disebutkan wanita-wanita itu dieksploitasi sebagai budak seks.”Para korban diancam secara fisik dan mental jika mereka kabur dan melapor ke otoritas,” demikian pernyataan Departemen Investigasi Kriminal Federal Malaysia seperti dilansir AFP, Selasa (18/10).

Wanita-wanita itu dibawa dari Uganda ke Malaysia via Cina. Selanjutnya, apabila menolak berhubungan seks dengan tamunya, maka wanita itu dipukuli dan diperkosa.

“Ini pertama kali kami mendapatkan warga Afrika dalam jumlah besar seperti ini,” kata seorang polisi yang enggan disebutkan namanya.

Dikatakan polisi tersebut, sebelumnya memang telah ada beberapa kasus yang melibatkan pelacur Afrika namun bukan sindikat.

Kepolisian Malaysia telah menangkap dua wanita Uganda yang diyakini sebagai germo dan seorang pria Uganda yang merupakan pelanggan. Kini, Kepolisian itu masih menyelidiki berapa lama sindikat tersebut beroperasi di Malaysia dan mencari korban-korban lainnya. (bbs/jpnn)

KUALA LUMPUR- Kepolisian Malaysia menyelamatkan 21 wanita asal Uganda yang dipaksa menjadi pelacur. Tindakan itu pertama kalinya dilakukan polisi di raja Malaysia dalam memberantas sindikat berskala besar yang melibatkan wanita-wanita Afrika.

Departemen Investigasi Kriminal Federal Malaysia menyatakan, polisi membebaskan wanita-wanita itu dari empat flat di sebuah gedung apartemen di pinggiran Kuala Lumpur pada Jumat (14/10) lalu.

Para wanita yang akan dijadikan pelacur itu berusia antara 19 hingga 42 tahun. Mereka dibujuk untuk pergi ke Malaysia dengan janji akan mendapat pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga dan pekerja hotel. Tapi, kenyataannya para wanita itu dipaksa menjadi pelacur untuk menebus biaya perjalanannya sebesar 7.000 dolar US setara Rp 62 juta.
Dalam statemennya, disebutkan wanita-wanita itu dieksploitasi sebagai budak seks.”Para korban diancam secara fisik dan mental jika mereka kabur dan melapor ke otoritas,” demikian pernyataan Departemen Investigasi Kriminal Federal Malaysia seperti dilansir AFP, Selasa (18/10).

Wanita-wanita itu dibawa dari Uganda ke Malaysia via Cina. Selanjutnya, apabila menolak berhubungan seks dengan tamunya, maka wanita itu dipukuli dan diperkosa.

“Ini pertama kali kami mendapatkan warga Afrika dalam jumlah besar seperti ini,” kata seorang polisi yang enggan disebutkan namanya.

Dikatakan polisi tersebut, sebelumnya memang telah ada beberapa kasus yang melibatkan pelacur Afrika namun bukan sindikat.

Kepolisian Malaysia telah menangkap dua wanita Uganda yang diyakini sebagai germo dan seorang pria Uganda yang merupakan pelanggan. Kini, Kepolisian itu masih menyelidiki berapa lama sindikat tersebut beroperasi di Malaysia dan mencari korban-korban lainnya. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/