26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dukung Danau Toba Jadi Kawasan Strategis Parawisata Nasional, Kemehub Bangun 8 Pelabuhan

TINJAU: Menkomaritim Luhut Pandjaitan (empat dari kanan), Menhub Budi Karya (dua dari kanan) saat meninjau Pelabuhan Kualatanjung Multipurpose Terminal (KTMT) , Sabtu (2/3).

SUMUTPOS.CO – Pemerintah pusat terus menunjukkan keseriusannya membangun kawasan Danau Toba menjadi kawasan strategis Pariwisata Nasional (KSPN) bertaraf internasional. Dalam tahun ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menggelontorkan Rp428 miliar untuk membangun delapan pelabuhan penyeberangan di kawasan Danau Toba secara bertahap.

DELAPAN pelabuhan penyeberangan yang akan dibangun yakni Ajibata, Ambarita, Simanindo, Tigaras, Muara, Balige, Tongging dan Marbun Toruan. Direktur Jendral Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi mengatakann

pembangunan infrastruktur ini dilakukan untuk menyedot wisatawan mancanegara (Wisman) yang berkunjung ke danau vulkanik terbesar di dunia ini.

Menurut Budi, dari delapan pelabuhan yang akan dibangun itu, dua pelabuhan sudah siap dibangun, yakni Pelabuhan Ajibata di Kabupaten Toba Samosir, dan Pelabuhan Ambarita Kabupaten Samosir. “Kedua pelabuhan penyeberangan itu, baik di Ajibata dan Ambarita secara operasional telah siap untuk digunakan,” sebut Budi dalam keterangan persnya yang diterima Sumut Pos, pada peresmian opersional KMP Ihan Batak di Pelabuhan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sabtu (2/3).

Budi Setiyadi mengungkapkan, untuk kedua pelabuhan penyeberangan tersebut, penganggarannya mencapai Rp76 miliar dengan fasilitas bongkar muat menggunakan moveable bridge, serta dibangun trestle sepanjang 123 meter. “Hanya saja untuk fasilitas pendukungnya sementara, sambil disiapkan dan direncanakan selesai akhir tahun 2019 agar dapat digunakan secara optimal oleh masyarakat di sekitar Danau Toba,” kata Budi.

Selain itu, ada pembangunan dermaga rakyat dengan sistem ponton, pembangunan gedung terminal dan kantor pelabuhan, areal parkir, serta fasilitas perpindahan moda dan pedestrian serta penataan dan pembangunan fasilitas penunjang lainnya di area darat. “Akses bagi pengguna kendaraan umum juga disediakan fasilitas angkutan Bus Damri yang disediakan dari Bandara Silangit ke Pelabuhan Ajibata dan sebaliknya,” bebernya.

Resmikan KMP Ihan Batak

Sebelumnya, Kemenhub meresmikan operasional Kapal Motor Penumpang (KMP) Ihan Batak demi keselamatan transportasi air di kawasan Danau Toba. KMP Ihan Batak memiliki kapasitas sebesar 300 Gross Tonnage (GT) dengan melayani rute Pelabuhan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir ke Pelabuhan Ambarita, Kabupaten Samosir.

Peresmian kapal tersebut, langsung dihadiri Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi di Pelabuhan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir.

Budi Setiyadi mengatakan, KMP Ihan Batak mampu menampung 280 orang, kendaraan campuran sebanyak 32 unit, serta anak buah kapal (ABK) sebanyak 10 orang. “KMP Ihan Batak ini dibangun dengan biaya APBN selama tahun anggaran mulai Tahun Anggaran 2017 sampai dengan Tahun Anggaran 2018,” kata Budi Setiyadi.

Sementara itu, Budi Karya mengungkapkan, kehadiran KMP Ihan Batak sebagai transportasi penyeberangan yang memadai sesuai prosedur keselamatan. Kemudian, untuk memberikan pelayanan pelayaran terbaik bagi masyarakat maupun wisatawan di Danau Toba. “Dengan adanya kapal ini, diharapkan dapat memperlancar konektivitas di Danau Toba serta meningkatkan pelayanan transportasi yang berkeselamatan serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sekitar kawasan Danau Toba,” bilang Budi Karya.

Kapal ini, lanjut Budi Karya, sebagai wujud keseriusan Presiden Joko Widodo untuk membangun Danau Toba menjadi objek wisata unggulan di Indonesia dan Internasional. Dengan itu, harus diperhatikan oleh Pemerintah Indonesia terhadap saran dan prasarananya. “Apalagi mengingat Danau Toba diarahkan untuk destinasi pariwisata yang bertaraf internasional,” pungkas Budi Karya.

Sementara Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, sejak peluncuran awal KMP Ihan Batak pada 27 Desember 2018, antusiasme pengguna jasa sangat tinggi dengan kehadiran kapal berukuran 300 Gross Tonage (GT) yang dibangun pertama kali oleh Kementerian Perhubungan di Kawasan Danau Toba tersebut.

“Kami mengapresiasi kepercayaan yang diberikan Pemerintah kepada ASDP dalam mengoperasikan KMP Ihan Batak untuk melayani lintas penyeberangan antar kabupaten yang menghubungkan Kabupaten Toba Samosir, dengan Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara yang berjarak 9 mil. Tentu ketersediaan sarana dan prasarana transportasi yang memadai, aman, dan nyaman sangat didambakan oleh masyarakat dalam mobilitas sehari-hari,” tutur Ira.

Respon positif atas layanan KMP Ihan Batak, diungkapkan sejumlah pengguna jasa di kawasan Danau Toba. Dan, ASDP berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan penyeberangan yang kini semakin nyaman, aman dan selalu memprioritaskan aspek keselamatan.

KMP Ihan Batak dibangun Kementerian Perhubungan dengan biaya APBN selama dua tahun oleh PT Dok Bahari Nusantara di Desa Parparean II Porsea Tobasa memiliki kapasitas penumpang 280 orang, kendaraan campuran sebanyak 32 unit, yang akan melayani lintasan Ajibata-Ambarita dengan operator PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Sibolga.

Kapal ini beroperasi sebanyak 8 trip per hari dengan jadwal keberangkatan dari Pelabuhan Penyeberangan Ajibata, di Toba Samosir pukul 08.00 WIB, pukul 11.00 WIB, pukul 14.00 WIB dan pukul 17.00 WIB. Sebaliknya, jadwal keberangkatan dari Pelabuhan Penyeberangan Ambarita, Pulau Samosir pukul 09.30 WIB, pukul 12.30 WIB, pukul 15.30 WIB dan terakhir pukul 18.30 WIB.

Dalam mendukung program KSPN Wilayah Danau Toba, pemerintah pusat, khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, melakukan pembangunan sarana dan prasana penyeberangan. Untuk kapal, selain KMP Ihan Batak, akan dibangun lagi 2 unit tambahan kapal Ro-ro dan 1 unit Bus Air yang nantinya akan beroperasi di Danau Toba.

Sedangkan untuk prasarana juga dibangun pelabuhan penyeberangan di 8 Lokasi pelabuhan utama (Ajibata, Ambarita, Simanindo, Tigaras, Muara, Balige, Tongging dan Marbun Toruan). Terkait tarif penumpang dan kendaraan di atas KMP Ihan Batak, tarif yang dikenakan untuk pejalan kaki dewasa sebesar Rp9.000, diikuti tiket anak sebesar Rp6.000.

Jaga Danau Toba

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan berharap, masyarakat dapat menjaga kelestarian Danau Toba. “Ini (KM Ihan Batak, Red) program pemerintah pusat, tetapi tidak akan ada artinya kalau masyarakat tidak merespons. Saya ingatkan masyarakat jangan buang sampah lagi di Danau Toba. Kalau Danau Toba jorok, wisatawan tidak akan datang lagi. Dan tidak sehat untuk generasi yang akan datang,” kata Luhut.

Pada kesempatan tersebut, Menko Luhut mengisahkan bahwa yang pertama kali mencetuskan dibangunnya kawasan Danau Toba adalah Presiden Joko Widodo. “Beliau mengatakan empat destinasi tujuan wisata yang harus diwujudkan yang pertama Danau Toba, kedua Borobudur, ketiga Mandalika dan keempat Labuan Bajo. Presiden melihat bahwa Danau Toba ini indah sekali, dan beliau ingin Danau Toba dibuat hebat. Budayanya dikembangkan karena banyak yang bisa dijual, tapi kebersihan tetap dijaga,” ucapnya.

Luhut juga mengatakan, pemerintah telah membangun dua bandar udara yaitu Silangit dan Sibisa serta jalan tol untuk menunjang pertumbuhan sektor pariwisata. Menurutnya, Menteri Perhubungan sedang dalam proses menyiapkan kapal pariwisata yang akan mengelilingi Danau Toba.

Menurutnya, nantinya di Danau Toba juga akan ada Dok untuk memelihara dan memeriksa kapal-kapal. “Untuk menghindari kecelakaan seperti KM Sinar Bangun, seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu,” sebutnya. (gus/bbs)

TINJAU: Menkomaritim Luhut Pandjaitan (empat dari kanan), Menhub Budi Karya (dua dari kanan) saat meninjau Pelabuhan Kualatanjung Multipurpose Terminal (KTMT) , Sabtu (2/3).

SUMUTPOS.CO – Pemerintah pusat terus menunjukkan keseriusannya membangun kawasan Danau Toba menjadi kawasan strategis Pariwisata Nasional (KSPN) bertaraf internasional. Dalam tahun ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menggelontorkan Rp428 miliar untuk membangun delapan pelabuhan penyeberangan di kawasan Danau Toba secara bertahap.

DELAPAN pelabuhan penyeberangan yang akan dibangun yakni Ajibata, Ambarita, Simanindo, Tigaras, Muara, Balige, Tongging dan Marbun Toruan. Direktur Jendral Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi mengatakann

pembangunan infrastruktur ini dilakukan untuk menyedot wisatawan mancanegara (Wisman) yang berkunjung ke danau vulkanik terbesar di dunia ini.

Menurut Budi, dari delapan pelabuhan yang akan dibangun itu, dua pelabuhan sudah siap dibangun, yakni Pelabuhan Ajibata di Kabupaten Toba Samosir, dan Pelabuhan Ambarita Kabupaten Samosir. “Kedua pelabuhan penyeberangan itu, baik di Ajibata dan Ambarita secara operasional telah siap untuk digunakan,” sebut Budi dalam keterangan persnya yang diterima Sumut Pos, pada peresmian opersional KMP Ihan Batak di Pelabuhan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sabtu (2/3).

Budi Setiyadi mengungkapkan, untuk kedua pelabuhan penyeberangan tersebut, penganggarannya mencapai Rp76 miliar dengan fasilitas bongkar muat menggunakan moveable bridge, serta dibangun trestle sepanjang 123 meter. “Hanya saja untuk fasilitas pendukungnya sementara, sambil disiapkan dan direncanakan selesai akhir tahun 2019 agar dapat digunakan secara optimal oleh masyarakat di sekitar Danau Toba,” kata Budi.

Selain itu, ada pembangunan dermaga rakyat dengan sistem ponton, pembangunan gedung terminal dan kantor pelabuhan, areal parkir, serta fasilitas perpindahan moda dan pedestrian serta penataan dan pembangunan fasilitas penunjang lainnya di area darat. “Akses bagi pengguna kendaraan umum juga disediakan fasilitas angkutan Bus Damri yang disediakan dari Bandara Silangit ke Pelabuhan Ajibata dan sebaliknya,” bebernya.

Resmikan KMP Ihan Batak

Sebelumnya, Kemenhub meresmikan operasional Kapal Motor Penumpang (KMP) Ihan Batak demi keselamatan transportasi air di kawasan Danau Toba. KMP Ihan Batak memiliki kapasitas sebesar 300 Gross Tonnage (GT) dengan melayani rute Pelabuhan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir ke Pelabuhan Ambarita, Kabupaten Samosir.

Peresmian kapal tersebut, langsung dihadiri Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi di Pelabuhan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir.

Budi Setiyadi mengatakan, KMP Ihan Batak mampu menampung 280 orang, kendaraan campuran sebanyak 32 unit, serta anak buah kapal (ABK) sebanyak 10 orang. “KMP Ihan Batak ini dibangun dengan biaya APBN selama tahun anggaran mulai Tahun Anggaran 2017 sampai dengan Tahun Anggaran 2018,” kata Budi Setiyadi.

Sementara itu, Budi Karya mengungkapkan, kehadiran KMP Ihan Batak sebagai transportasi penyeberangan yang memadai sesuai prosedur keselamatan. Kemudian, untuk memberikan pelayanan pelayaran terbaik bagi masyarakat maupun wisatawan di Danau Toba. “Dengan adanya kapal ini, diharapkan dapat memperlancar konektivitas di Danau Toba serta meningkatkan pelayanan transportasi yang berkeselamatan serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sekitar kawasan Danau Toba,” bilang Budi Karya.

Kapal ini, lanjut Budi Karya, sebagai wujud keseriusan Presiden Joko Widodo untuk membangun Danau Toba menjadi objek wisata unggulan di Indonesia dan Internasional. Dengan itu, harus diperhatikan oleh Pemerintah Indonesia terhadap saran dan prasarananya. “Apalagi mengingat Danau Toba diarahkan untuk destinasi pariwisata yang bertaraf internasional,” pungkas Budi Karya.

Sementara Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, sejak peluncuran awal KMP Ihan Batak pada 27 Desember 2018, antusiasme pengguna jasa sangat tinggi dengan kehadiran kapal berukuran 300 Gross Tonage (GT) yang dibangun pertama kali oleh Kementerian Perhubungan di Kawasan Danau Toba tersebut.

“Kami mengapresiasi kepercayaan yang diberikan Pemerintah kepada ASDP dalam mengoperasikan KMP Ihan Batak untuk melayani lintas penyeberangan antar kabupaten yang menghubungkan Kabupaten Toba Samosir, dengan Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara yang berjarak 9 mil. Tentu ketersediaan sarana dan prasarana transportasi yang memadai, aman, dan nyaman sangat didambakan oleh masyarakat dalam mobilitas sehari-hari,” tutur Ira.

Respon positif atas layanan KMP Ihan Batak, diungkapkan sejumlah pengguna jasa di kawasan Danau Toba. Dan, ASDP berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan penyeberangan yang kini semakin nyaman, aman dan selalu memprioritaskan aspek keselamatan.

KMP Ihan Batak dibangun Kementerian Perhubungan dengan biaya APBN selama dua tahun oleh PT Dok Bahari Nusantara di Desa Parparean II Porsea Tobasa memiliki kapasitas penumpang 280 orang, kendaraan campuran sebanyak 32 unit, yang akan melayani lintasan Ajibata-Ambarita dengan operator PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Sibolga.

Kapal ini beroperasi sebanyak 8 trip per hari dengan jadwal keberangkatan dari Pelabuhan Penyeberangan Ajibata, di Toba Samosir pukul 08.00 WIB, pukul 11.00 WIB, pukul 14.00 WIB dan pukul 17.00 WIB. Sebaliknya, jadwal keberangkatan dari Pelabuhan Penyeberangan Ambarita, Pulau Samosir pukul 09.30 WIB, pukul 12.30 WIB, pukul 15.30 WIB dan terakhir pukul 18.30 WIB.

Dalam mendukung program KSPN Wilayah Danau Toba, pemerintah pusat, khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, melakukan pembangunan sarana dan prasana penyeberangan. Untuk kapal, selain KMP Ihan Batak, akan dibangun lagi 2 unit tambahan kapal Ro-ro dan 1 unit Bus Air yang nantinya akan beroperasi di Danau Toba.

Sedangkan untuk prasarana juga dibangun pelabuhan penyeberangan di 8 Lokasi pelabuhan utama (Ajibata, Ambarita, Simanindo, Tigaras, Muara, Balige, Tongging dan Marbun Toruan). Terkait tarif penumpang dan kendaraan di atas KMP Ihan Batak, tarif yang dikenakan untuk pejalan kaki dewasa sebesar Rp9.000, diikuti tiket anak sebesar Rp6.000.

Jaga Danau Toba

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan berharap, masyarakat dapat menjaga kelestarian Danau Toba. “Ini (KM Ihan Batak, Red) program pemerintah pusat, tetapi tidak akan ada artinya kalau masyarakat tidak merespons. Saya ingatkan masyarakat jangan buang sampah lagi di Danau Toba. Kalau Danau Toba jorok, wisatawan tidak akan datang lagi. Dan tidak sehat untuk generasi yang akan datang,” kata Luhut.

Pada kesempatan tersebut, Menko Luhut mengisahkan bahwa yang pertama kali mencetuskan dibangunnya kawasan Danau Toba adalah Presiden Joko Widodo. “Beliau mengatakan empat destinasi tujuan wisata yang harus diwujudkan yang pertama Danau Toba, kedua Borobudur, ketiga Mandalika dan keempat Labuan Bajo. Presiden melihat bahwa Danau Toba ini indah sekali, dan beliau ingin Danau Toba dibuat hebat. Budayanya dikembangkan karena banyak yang bisa dijual, tapi kebersihan tetap dijaga,” ucapnya.

Luhut juga mengatakan, pemerintah telah membangun dua bandar udara yaitu Silangit dan Sibisa serta jalan tol untuk menunjang pertumbuhan sektor pariwisata. Menurutnya, Menteri Perhubungan sedang dalam proses menyiapkan kapal pariwisata yang akan mengelilingi Danau Toba.

Menurutnya, nantinya di Danau Toba juga akan ada Dok untuk memelihara dan memeriksa kapal-kapal. “Untuk menghindari kecelakaan seperti KM Sinar Bangun, seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu,” sebutnya. (gus/bbs)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/