26.7 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Mampu Tekan Biaya Logistik, Menko Maritim dan Menhub Tinjau Pelabuhan Kualatanjung

istimewa
BERBINCANG: Menko Maritim Luhut B Panjaitan dan Menhub Budi Karya berbincang saat meninjau Pelabuhan Kualatanjung, Sabtu (2/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pelabuhan Kualatanjung Multipurpose Terminal (KTMT) bertaraf internasional, mampu menekan biaya logistik untuk terciptanya efisiensi. Sehingga, berdampak pada penurunan harga barang sekitar 35-55 persen.

Demikianlah diungkapkan Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan saat berkunjung ke Pelabuhan Kualatanjung Multipurpose Terminal (KTMT), Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Sabtu (2/3)n

Menko Kemaritiman mengapresiasi kesiapan operasional Pelabuhan Kuala Tanjung dengan fasilitas kepelabuhan yang lengkap. Dengan melihat kedalaman Pelabuhan Kuala Tanjung mencapai 16-17 meter LWS (Low Water Spring) yang bisa disandari kapal-kapal besar. “Pelabuhan ini luar biasa, dermaga yang telah didesain ini, mampu juga disandari cruise (kapal pesiar) dengan membawa 3.000-5.000 wisatawan yang bisa mendorong pariwisata Indonesia khususnya di Sumatera Utara,” jelas Luhut.

Kunjungan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi didampingi oleh Komisaris Utama Pelindo 1 Refly Harun, Direktur Operasi dan Komersial Pelindo 1 Syahputera Sembiring, Direktur Teknik Pelindo 1 Hosadi A. Putra, serta Direktur Utama PT Prima Multi Terminal Robert Sinaga.

Dalam kesempatan itu juga, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menjelaskan, kedatangan mereka bertujuan untuk melihat fasilitas-fasilitas yang ada di Pelabuhan Kualatanjung yang sudah berjalan dengan baik.

Dengan pengoperasian pelabuhan tersebut sebagai hubungan internasional, harus mampu melakukan percepatan kegiatan ekspor impor. “Dengan pengoperasian Pelabuhan Kualatanjung ini, diharapkan mampu mempercepat perekonomian daerah khususnya Sumatera Utara, serta menekan biaya logistik nasional,” terangnya.

Sebelumnya, Kualatanjung Multipurpose Terminal (KTMT) telah melakukan kegiatan ekspor perdana sebanyak 205 TEUs menggunakan Kapal Wan Hai 505 pada 27 Desember 2018.

Kemudian pada 14 Februari 2019, KTMT melakukan kegiatan pengapalan ekspor yang membawa muatan 261 TEUs menggunakan Kapal Wan Hai 507 yang dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution yang didampingi oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi serta Direktur Utama Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana.

Komoditas ekspor berupa turunan CPO yang diangkut menggunakan Kapal milik Wan Hai Lines dengan ukuran panjang (LoA) 268 meter, berbobot 50.000 GT berkapasitas 4.500 TEUs yang melayani rute direct call intra Asia India menuju China.

Saat ini, KTMT telah dilengkapi dengan fasilitas kepelabuhanan yang lengkap dan modern dengan didukung sistem IT yang terintegrasi. Guna meningkatkan layanan kepada pengguna jasa dan meningkatkan kecepatan proses bongkar muat, KTMT akan dilayani Container Crane bertenaga listrik dengan kapasitas 45 Ton dan mampu meng-handle container dengan kapasitas 20 feet, 40 feet hingga 45 feet.

KTMT berkapasitas 600 ribu TEUs ini juga dilengkapi dengan dermaga 500×60 m, trestle sepanjang 2,8 km untuk empat jalur truk selebar 18,5 m serta dilengkapi rak pipa 4 line x 8 inch.

Selain itu, Terminal Multipurpose Kualatanjung juga didukung berbagai sarana dan prasarana infrastruktur bongkar muat modern dan canggih antara lain 3 unit Ship to Shore (STS) Crane, 8 unit Automated Rubber Tyred Gantry (ARTG) Crane, 21 unit truck terminal, dan 2 unit MHC serta Terminal Operating System (TOS) Peti Kemas maupun curah cair.

Pada tahap awal, KTMT yang dikelola oleh PT Prima Multi Terminal, perusahaan patungan antara Pelindo 1, PT Pembangunan Perumahan dan PT Waskita Karya ini diharapkan bisa melayani ekspor hingga 600 kontainer setiap minggunya.

Selain itu, sejumlah perusahaan berlokasi di KEK Sei Mangkei seperti Unilever, Wilmar, PT Domas Agrointi Prima (Bakrie Group), Permata Hijau Group (PHG), dan P&G yang telah berkomitmen untuk melakukan ekspor dengan tujuan ke China, India, dan negara-negara di Asia melalui Pelabuhan Kualatanjung.

Pengiriman komoditas melalui Pelabuhan Kualatanjung menawarkan integrasi antara moda angkutan laut dan angkutan berbasis rel sehingga akan meningkatkan efisiensi serta menekan emisi karbon. (fac)

istimewa
BERBINCANG: Menko Maritim Luhut B Panjaitan dan Menhub Budi Karya berbincang saat meninjau Pelabuhan Kualatanjung, Sabtu (2/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pelabuhan Kualatanjung Multipurpose Terminal (KTMT) bertaraf internasional, mampu menekan biaya logistik untuk terciptanya efisiensi. Sehingga, berdampak pada penurunan harga barang sekitar 35-55 persen.

Demikianlah diungkapkan Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan saat berkunjung ke Pelabuhan Kualatanjung Multipurpose Terminal (KTMT), Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Sabtu (2/3)n

Menko Kemaritiman mengapresiasi kesiapan operasional Pelabuhan Kuala Tanjung dengan fasilitas kepelabuhan yang lengkap. Dengan melihat kedalaman Pelabuhan Kuala Tanjung mencapai 16-17 meter LWS (Low Water Spring) yang bisa disandari kapal-kapal besar. “Pelabuhan ini luar biasa, dermaga yang telah didesain ini, mampu juga disandari cruise (kapal pesiar) dengan membawa 3.000-5.000 wisatawan yang bisa mendorong pariwisata Indonesia khususnya di Sumatera Utara,” jelas Luhut.

Kunjungan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi didampingi oleh Komisaris Utama Pelindo 1 Refly Harun, Direktur Operasi dan Komersial Pelindo 1 Syahputera Sembiring, Direktur Teknik Pelindo 1 Hosadi A. Putra, serta Direktur Utama PT Prima Multi Terminal Robert Sinaga.

Dalam kesempatan itu juga, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menjelaskan, kedatangan mereka bertujuan untuk melihat fasilitas-fasilitas yang ada di Pelabuhan Kualatanjung yang sudah berjalan dengan baik.

Dengan pengoperasian pelabuhan tersebut sebagai hubungan internasional, harus mampu melakukan percepatan kegiatan ekspor impor. “Dengan pengoperasian Pelabuhan Kualatanjung ini, diharapkan mampu mempercepat perekonomian daerah khususnya Sumatera Utara, serta menekan biaya logistik nasional,” terangnya.

Sebelumnya, Kualatanjung Multipurpose Terminal (KTMT) telah melakukan kegiatan ekspor perdana sebanyak 205 TEUs menggunakan Kapal Wan Hai 505 pada 27 Desember 2018.

Kemudian pada 14 Februari 2019, KTMT melakukan kegiatan pengapalan ekspor yang membawa muatan 261 TEUs menggunakan Kapal Wan Hai 507 yang dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution yang didampingi oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi serta Direktur Utama Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana.

Komoditas ekspor berupa turunan CPO yang diangkut menggunakan Kapal milik Wan Hai Lines dengan ukuran panjang (LoA) 268 meter, berbobot 50.000 GT berkapasitas 4.500 TEUs yang melayani rute direct call intra Asia India menuju China.

Saat ini, KTMT telah dilengkapi dengan fasilitas kepelabuhanan yang lengkap dan modern dengan didukung sistem IT yang terintegrasi. Guna meningkatkan layanan kepada pengguna jasa dan meningkatkan kecepatan proses bongkar muat, KTMT akan dilayani Container Crane bertenaga listrik dengan kapasitas 45 Ton dan mampu meng-handle container dengan kapasitas 20 feet, 40 feet hingga 45 feet.

KTMT berkapasitas 600 ribu TEUs ini juga dilengkapi dengan dermaga 500×60 m, trestle sepanjang 2,8 km untuk empat jalur truk selebar 18,5 m serta dilengkapi rak pipa 4 line x 8 inch.

Selain itu, Terminal Multipurpose Kualatanjung juga didukung berbagai sarana dan prasarana infrastruktur bongkar muat modern dan canggih antara lain 3 unit Ship to Shore (STS) Crane, 8 unit Automated Rubber Tyred Gantry (ARTG) Crane, 21 unit truck terminal, dan 2 unit MHC serta Terminal Operating System (TOS) Peti Kemas maupun curah cair.

Pada tahap awal, KTMT yang dikelola oleh PT Prima Multi Terminal, perusahaan patungan antara Pelindo 1, PT Pembangunan Perumahan dan PT Waskita Karya ini diharapkan bisa melayani ekspor hingga 600 kontainer setiap minggunya.

Selain itu, sejumlah perusahaan berlokasi di KEK Sei Mangkei seperti Unilever, Wilmar, PT Domas Agrointi Prima (Bakrie Group), Permata Hijau Group (PHG), dan P&G yang telah berkomitmen untuk melakukan ekspor dengan tujuan ke China, India, dan negara-negara di Asia melalui Pelabuhan Kualatanjung.

Pengiriman komoditas melalui Pelabuhan Kualatanjung menawarkan integrasi antara moda angkutan laut dan angkutan berbasis rel sehingga akan meningkatkan efisiensi serta menekan emisi karbon. (fac)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/