MEDAN, SUMUTPOS.CO – PERGERAKAN transportasi dan orang selama Lebaran 2019 di Sumatera Utara sedikit mengalami pergeseran. Terutama untuk lonjakan transportasi dan penumpang dari via udara ke via darat dan laut.
Posko Pemantauan dan Pengawasan Angkutan Lebaran 2019 Dinas Perhubungan Sumut, mencatat dan membandingkan pergerakan penumpang dan pesawat di Bandara Internasional Kualanamu, pada H-7 hingga H+2 tahun 2018 dan 2019 mengalami penurunann
Pada 2018, jumlah pesawat yang melakukan penerbangan sebanyak 2.575, sedangkan pada 2019, hanya 2.000 penerbangan atau turun sekitar 22,39%. Demikian juga dengan jumlah penumpang, pada 2018 sebanyak 355.633 penumpang, sedangkan pada 2019 sebanyak 234.449 penumpang atau turun sekitar 32,79%.
Berbeda halnya dengan arus mudik via laut. Untuk rekap data kapal dan penumpang di Pelabuhan Bandar Deli, Belawan mulai H-8 hingga H+2 pada tahun ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2018 lalu. Jika pada tahun lalu jumlah pergerakan kapal di Terminal Bandar Deli sebanyak 7 kapal dengan jumlah total penumpang 14.395 orang, sedangkan tahun ini ada 9 kapal (naik 28,57 persen) dengan jumlah penumpang 22.417 (naik 55,73 persen).
“Pergerakan angkutan dan penumpang pada Lebaran tahun ini di Sumut, seperti kapal laut kelihatan mengalami lonjakan cukup signifikan. Itu disebabkan tumpahan dari penumpang bandara karena harga tiket pesawat yang masih mahal,” ujar Koordinator Posko Pemantauan dan Pengawasan Angkutan Lebaran 2019 Dishub Sumut, Agustinus Panjaitan menjawab Sumut Pos, Minggu (9/6).
Agustinus mengaku, sejak Sabtu kemarin puncak arus balik sudah mulai terjadi. Dan pada Minggu (9/6) dinamika penumpang via darat maupun laut, masih terlihat tinggi baik via Pelabuhan Belawan, stasiun KA maupun bandara. “Cuma untuk transportasi darat yakni bus, hingga kini kami belum mendapat datanya. Karena di terminal itu kami tidak lagi monitor melainkan sudah ada pihak BPTD (Balai Pengelola Transportasi Darat),” katanya.
Sementara pantauan Sumut Pos di Bandara Kualanamu, Deliserdang, ribuan calon penumpang memadati area chek in dan ruang keberangkatan penumpang, Minggu (9/6). Mereka ingin kembali ke daerah asalnya setelah merayakan lebaran di Sumatera Utara.
Suherman, seorang calon penumpang tujuan Padang, Sumatera Barat, mengatakan, dirinya bersama istri dan anaknya akan kembali ke Padang karena liburan kerja dan sekolah sudah berakhir. “Kami sudah dua pekan di Medan, berlebaran di ruamh orang tua. Sekarang harus kembali ke Padang karena Senin sudah masuk kerja dan anak-anak ada yang masuk sekolah,”katanya.
Suherman sempat mengeluhkan mahalnya harga tiket pesawat. Ia mengatakan, mudik lebaran tahun ini sangat memberatkan, karena harga tiket luar biasa mahal. “Dulu biasa satu orang kalau Kualanamu–Padang Rp500 ribuan tapi kini sudah Rp1 juta lebih. Sangat memberat sekali. Mestinya ini jadi perhatian pemerintah,” harapnya.
Meski harga tiket mahal, tapi terlihat antrean panjang para calon penumpang di sejumlah loket check in seperti di counter Lion Air, Citilink, Batik Air, Sriwijaya Air, Air Asia dan Garuda Indonesia. Menurut Junior Maneger OIC Esron Ginting, saat ini adalah puncak arus balik mudik lebaran. Karena sejak pagi calon penumpang berangkat cukup padat. “Diperkirakan mencapai 20 ribuan penumpang, dan akan terus bertambah hingga pesawat terakhir. Selain keberangkatan terpantau juga kedatangan cukup ramai juga “ ucapnya.
Terpisah, General Manager Bandara Internasional Kualanamu Deliserdang Bayu Iswantoro mengintruksikan seluruh jajaran pengamanan dan petugas pelayanan bandara untuk melakukan peningkatan pada sisi sisi bandara terkait pengamanan Operasional yang meliputi area Run Way (landasan pacu pesawat) harus benar-benar steril dari gangguan mengingat saat ini musim hujan.
Kemudian itu menjadi perhatian lain pada area parkir pesawat, petugas pengawasan, bagian kelistrikan, bagian pemadam kebakaran (RFFS) dan bagian pelayanan customer bandara. “Arus balik pemudik lebaran kami harus memastikan kesiapan untuk menjaga kelancaran semua ,” ucap Bayu.
Pngamanan Bandara memang sudah disiagakan tim gabungan yang terdiri dari personil Polres Deliserdang, Personil TNI AD, Personil Brimob dan Tim Jibom Poldasumut disiagakan di pintu keluar terminal penumpang.
Sementara itu untuk pantauan jumlah penumpang pesawat domestik dan internasional yang tercatat hari ini di posko terpadu berjumlah 19 .474 penumpang dengan jumlah pergerakan pesawat sebanyak 163 Penerbangan ini merupakan data jumlah penumpang pesawat pada Jumat (7/6) tercatat hingga Sabtu pukul 00.00 wib dini hari.
Banyak Penumpang Ketinggalan Kapal
Sementara pantauan Sumut Pos di Pelabuhan Belawan, Minggu (9/6), arus balik perdana menggunakan jasa angkutan KM Kelud mengalami peningkatan. KM Kelud tujuan Tanjungbalai Karimun, Batam dan Tanjungpriok ini membawa penumpang sebanyak 3.799 orang. Namun, banyak penumpang yang kecewa karena terlambat, sehingga ketinggalan kapal.
“Pak tolonglah pak, suruh tangganya turunkan lagi. Tolonglah pak, kami terlambat karena macet,” pinta seorang pria bermohon sambil memelas kepada petugas di dermaga Terminal Penumpang Bandar Deli, Pelabuhan Belawan.
Meskipun calon penumpang itu memelas meminta tolong, petugas di lapangan tidak memberikan toleransi untuk menaikkan penumpang yang akan pulang ke Jakarta ke KM Kelud. “Sudah tidak bisa, tali sudah dilepas. Jangan gara-gara anda nanti semua penumpang jadi korban, kami tidak mau anda juga jatuh ke laut,” ucap seorang petugas kepada calon penumpang tersebut.
Dengan rasa kecewa, calon penumpang itu pun keluar dari dermaga dan pergi meninggalkan pelabuhan. “Kami tadi macet dari Siantar karena ada tabrakan, kalau sudah begini kami terpaksa naik pesawat,” kesal T boru Manullang.
Keteralambatan penumpang juga tampak di sekitar areal Terminal Penumpang Bandar Deli, rata-rata mereka terlambat karena arus lalu lintas macet di perjalanan. Sehingga, tiba di Belawan terlambat. “Kami terlambat karena jalan macet, sudah terlambat mau bilang apalagi,” oceh calon penumpang tujuan Batam.
Sebelumnya, suasana kehebohan juga terjadi saat proses keberangkatan KM Kelud. Seorang wanita diketahui bernama Epa Basariah Hasibuan mencoba mengelabui penumpang dengan menggunakan tiket orang lain, akhirnya wanita berusia 35 tahun menggunakan tiket tidak sesuai KTP diturunkan dari KM Kelud. “Pak tolonglah, saya tidak dapat tiket. Saya besok mau jualan, anak saya di atas kapal. Izinkanlah saya berangkat,” mohon wanita itu kepada petugas.
Tanpa menghiraukan tangisan wanita itu, petugas tetap memerintahkan agar penumpang tanpa tiket itu tidak diberangkatkan. “Ini ada unsur kesengajaan untuk tidak beli tiket, jadi terpaksa tidak kita izinkan berangkat,” kata petugas dengan menanhan wanita itu untuk tidak naik ke atas kapal.
Dengan rasa pasrah, wanita yang sudah memulangkan tiket kepada pemiliknya, akhirnya tidak berangkat memilih keluar dari Terminal Penumpang Bandar Deli.
Kepala Cabang PT Pelni Medan, Luthfi Israr mengatakan, pada arus balik perdana, jumlah penumpang sudah mengalami peningkatan. Dari jumlah 3.799 penumpang, lebih banyak tujuan ke Batam dengan persentase 80 persen penumpang dan sisanya ke pelabuhan lain. “Kapal ini akan berangkat sampai Tanjungpriok. Akan kembali lagi nanti hari Jumat, akan kembali melanjutkan perjalanan pulang pergi Belawan – Batam,” katanya.
Disinggung soal banyak penumpang yang terlambat, Luthfi mengaku, pihaknya sudah memberikan pemberitahuan agar penumpang tiba di terminal 2 jam sebelum kapal berangkat. Jadi, keterlambatan penumpang bukan tanggung jawab mereka. “Yang jelas, tiket yang sudah dibeli tidak bisa dikembalikan, kecuali dibatalkan sehari sebelum keberangkatan baru bisa kita pulangkan uangnya,” ucap Luthfi.
Mengenai adanya penumpang menggunakan tiket tidak sesuai dengan KTP, pihaknya tidak akan memperbolehkan penumpang untuk naik ke KM Kelud. Agar, tidak terjadi penyelundupan penumpang menggunakan tiket orang lain. “Ini sudah prosedurnya. Makanya, ibu itu kita larang untuk berangkat ke kapal, karena menggunakan tiket tidak sesuai KTP,” jelas Luthfi. (prn/btr/fac)