28 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Jalan Lingkar Samosir Diperlebar Sepanjang 145,9 Km

JALAN LINGKAR: Preservasi dan pelebaran jalan lingkar Pulau Samosir akan mempermudah konektivitas antardestinasi wisata di kawasan Danau Toba.

SAMOSIR, SUMUTPOS,CO – Pulau Samosir yang terletak di tengah Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara, menjadi salah satu tujuan wisata utama bagi para turis domestik maupun mancanegara. Ada sejumlah obyek wisata yang ditawarkan, seperti Museum Batak di Tomok, Tiga Danau, Tano Ponggol, dan Wisata Tele dan Geopark Sigulati.

Untuk meningkatkan konektivitas antar destinasi wisata di pulau tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan preservasi dan pelebaran jalan lingkar Pulau Samosir sepanjang 145,9 Km.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, pekerjaan preservasi Jalan Lingkar Samosir dilakukan dengan meningkatkan kualitas jalan beraspal. Sedangkan pelebaran sesuai standar jalan nasional yaitu 7 meter, ditambah 2 meter untuk masing-masing bahu jalan di sisi kanan dan kiri.

“Semua sudah disambungkan dengan kondisi beraspal. Dari Tomok ke Pangururan, juga dari Tomok ke Nainggolan sudah oke. Tinggal dari Nainggolan-Onan Runggu ke Pangururan masih ada 21 km yang perlu kita tingkatkan dan akan kita lanjutkan pada tahun 2020,” kata Menteri Basuki saat meninjau Jalan Lingkar Samosir, Senin (29/7/2019).

Menteri Basuki bersama rombongan menyusuri Jalan Lingkar Samosir dari daerah Tomok hingga sekitar Jembatan Tano Ponggol lalu melanjutkan hingga ke Kawasan Wisata Tele, Geopark Kaldera Toba di Kecamatan Harian. Menurutnya pekerjaan preservasi dan pelebaran jalan tersebut sudah berjalan dengan baik dengan hasil kondisi jalan yang mulus.

“Pulau Samosir merupakan salah satu destinasi dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Danau Toba yang diprioritaskan saat ini. Keinginan kuat dan program daerah untuk menyejahterakan rakyat melalui kegiatan pariwisata harus didukung penuh oleh Pemerintah Pusat karena ini untuk kepentingan masyarakat luas,” kata Menteri Basuki.

Selama ini, akses utama untuk menuju ke Danau Toba dan Pulau Samosir dari arah Medan adalah melalui Parapat dan menyeberang dengan menggunakan ferry. Dengan dibukanya Bandara Silangit sebagai bandara internasional, alternatif akses menuju Danau Toba dan Samosir semakin banyak. Tidak hanya melalui penyeberangan danau saja, tetapi bisa pula melalui darat via Dolok Sanggul – Tele – Pangururan.

Untuk itu Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan melakukan preservasi dan pelebaran jalan, termasuk penanganan tebing sehingga mengurangi risiko longsor baik pada jalan akses menuju ke Pulau Samosir dari Simpang Tele menuju ke Pangururan maupun jaringan jalan lingkar di dalam Pulau Samosir.

Peningkatan jaringan jalan berupa preservasi dan pelebaran jalan dibagi dalam dua paket pekerjaan, dan dimulai sejak Desember 2016 dengan kontrak tahun jamak. Paket 1 adalah Preservasi dan Pelebaran Jalan Pangururan – Ambarita – Tomok – Onan Runggu sepanjang 75,9 kilometer. Pekerjaan pelebaran jalan ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp367,21 miliar, dengan akhir kontrak Desember 2019. Pelaksana pekerjaan ini adalah konsorsium antara PT. Pembangunan Perumahan dan PT. Seneca.

Sementara itu, Paket 2 adalah Preservasi dan Pelebaran Jalan Tele – Pangururan – Nainggolan – Onan Runggu sepanjang 68,43 kilometer, terdiri dari kegiatan pelebaran sepanjang 47,1 km dan pemeliharaan sepanjang 21,33 km. Alokasi anggaran untuk Paket 2 ini adalah sebesar Rp159,24 miliar dan akan selesai di Desember 2019. Pekerjaan ini dilakukan secara KSO antara PT. Gunakarya, Tunas, dan Kurnia.

Untuk menyelesaikan preservasi dan pelebaran jalan dari Nainggolan ke Pangururan sepanjang 18 km dan dari Onanrunggu – Nainggolan sepanjang 3 km, Kementerian PUPR telah mengalokasikan angggaran sebesar Rp 164,99 miliar pada tahun 2020. Dengan ketersediaan infrastruktur jalan dalam kondisi mantap akan memudahkan wisatawan mencapai lokasi-lokasi wisata di Pulau Samosir.

Preservasi dan pelebaran Jalan Pulau Samosir tersebut sudah dirasakan manfaatnya oleh pengendara yang rutin melintas jalur tersebut. Jack (36 tahun) yang berprofesi sebagai supir mobil sewa mengatakan, dengan adanya jalan tersebut kini dirinya lebih cepat untuk membawa wisatawan dari hotel menuju tempat-tempat wisata di Pulau Samosir.

“Misalnya dari Samosir Cottage menuju Wisata Tele, saat ini cukup satu jam dari sebelumnya sekitar 2 jam. Jalurnya juga saat ini menjadi lebih aman dan nyaman dibanding sebelumnya,”ujarnya. (rel)

JALAN LINGKAR: Preservasi dan pelebaran jalan lingkar Pulau Samosir akan mempermudah konektivitas antardestinasi wisata di kawasan Danau Toba.

SAMOSIR, SUMUTPOS,CO – Pulau Samosir yang terletak di tengah Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara, menjadi salah satu tujuan wisata utama bagi para turis domestik maupun mancanegara. Ada sejumlah obyek wisata yang ditawarkan, seperti Museum Batak di Tomok, Tiga Danau, Tano Ponggol, dan Wisata Tele dan Geopark Sigulati.

Untuk meningkatkan konektivitas antar destinasi wisata di pulau tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan preservasi dan pelebaran jalan lingkar Pulau Samosir sepanjang 145,9 Km.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, pekerjaan preservasi Jalan Lingkar Samosir dilakukan dengan meningkatkan kualitas jalan beraspal. Sedangkan pelebaran sesuai standar jalan nasional yaitu 7 meter, ditambah 2 meter untuk masing-masing bahu jalan di sisi kanan dan kiri.

“Semua sudah disambungkan dengan kondisi beraspal. Dari Tomok ke Pangururan, juga dari Tomok ke Nainggolan sudah oke. Tinggal dari Nainggolan-Onan Runggu ke Pangururan masih ada 21 km yang perlu kita tingkatkan dan akan kita lanjutkan pada tahun 2020,” kata Menteri Basuki saat meninjau Jalan Lingkar Samosir, Senin (29/7/2019).

Menteri Basuki bersama rombongan menyusuri Jalan Lingkar Samosir dari daerah Tomok hingga sekitar Jembatan Tano Ponggol lalu melanjutkan hingga ke Kawasan Wisata Tele, Geopark Kaldera Toba di Kecamatan Harian. Menurutnya pekerjaan preservasi dan pelebaran jalan tersebut sudah berjalan dengan baik dengan hasil kondisi jalan yang mulus.

“Pulau Samosir merupakan salah satu destinasi dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Danau Toba yang diprioritaskan saat ini. Keinginan kuat dan program daerah untuk menyejahterakan rakyat melalui kegiatan pariwisata harus didukung penuh oleh Pemerintah Pusat karena ini untuk kepentingan masyarakat luas,” kata Menteri Basuki.

Selama ini, akses utama untuk menuju ke Danau Toba dan Pulau Samosir dari arah Medan adalah melalui Parapat dan menyeberang dengan menggunakan ferry. Dengan dibukanya Bandara Silangit sebagai bandara internasional, alternatif akses menuju Danau Toba dan Samosir semakin banyak. Tidak hanya melalui penyeberangan danau saja, tetapi bisa pula melalui darat via Dolok Sanggul – Tele – Pangururan.

Untuk itu Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan melakukan preservasi dan pelebaran jalan, termasuk penanganan tebing sehingga mengurangi risiko longsor baik pada jalan akses menuju ke Pulau Samosir dari Simpang Tele menuju ke Pangururan maupun jaringan jalan lingkar di dalam Pulau Samosir.

Peningkatan jaringan jalan berupa preservasi dan pelebaran jalan dibagi dalam dua paket pekerjaan, dan dimulai sejak Desember 2016 dengan kontrak tahun jamak. Paket 1 adalah Preservasi dan Pelebaran Jalan Pangururan – Ambarita – Tomok – Onan Runggu sepanjang 75,9 kilometer. Pekerjaan pelebaran jalan ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp367,21 miliar, dengan akhir kontrak Desember 2019. Pelaksana pekerjaan ini adalah konsorsium antara PT. Pembangunan Perumahan dan PT. Seneca.

Sementara itu, Paket 2 adalah Preservasi dan Pelebaran Jalan Tele – Pangururan – Nainggolan – Onan Runggu sepanjang 68,43 kilometer, terdiri dari kegiatan pelebaran sepanjang 47,1 km dan pemeliharaan sepanjang 21,33 km. Alokasi anggaran untuk Paket 2 ini adalah sebesar Rp159,24 miliar dan akan selesai di Desember 2019. Pekerjaan ini dilakukan secara KSO antara PT. Gunakarya, Tunas, dan Kurnia.

Untuk menyelesaikan preservasi dan pelebaran jalan dari Nainggolan ke Pangururan sepanjang 18 km dan dari Onanrunggu – Nainggolan sepanjang 3 km, Kementerian PUPR telah mengalokasikan angggaran sebesar Rp 164,99 miliar pada tahun 2020. Dengan ketersediaan infrastruktur jalan dalam kondisi mantap akan memudahkan wisatawan mencapai lokasi-lokasi wisata di Pulau Samosir.

Preservasi dan pelebaran Jalan Pulau Samosir tersebut sudah dirasakan manfaatnya oleh pengendara yang rutin melintas jalur tersebut. Jack (36 tahun) yang berprofesi sebagai supir mobil sewa mengatakan, dengan adanya jalan tersebut kini dirinya lebih cepat untuk membawa wisatawan dari hotel menuju tempat-tempat wisata di Pulau Samosir.

“Misalnya dari Samosir Cottage menuju Wisata Tele, saat ini cukup satu jam dari sebelumnya sekitar 2 jam. Jalurnya juga saat ini menjadi lebih aman dan nyaman dibanding sebelumnya,”ujarnya. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/