24 C
Medan
Wednesday, November 27, 2024
spot_img

Tingkatkan Kunjungan Wisatawan, Komisi III Ajukan Penambahan Anggaran

TURIS ASING: Sejumlah turis asing berkelilingi di sekitar Kota Medan di Jalan Kesawan Medan, beberapa waktu lalu. Guna meningkatkan minat wisatawan untuk datang dan berkunjung ke Kota Medan, Komisi III DPRD Kota Medan mengajukan penambahan anggaran di RAPBD Kota Medan 2020.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Guna meningkatkan minat wisatawan untuk datang dan berkunjung ke Kota Medan, Komisi III DPRD Kota Medan mengajukan penambahan anggaran di RAPBD Kota Medan 2020 dalam pelaksanaan sejumlah event keagamaan dan kebudayaan yang setiap tahun digelar di Kota Medan.

Adapun beberapa event yang diajukan penambahan anggaran yakni Christmas Season dari Rp1,5 miliar naik menjadi Rp2,5 miliar, anggaran Ramadhan Fair yang tadinya senilai Rp3,1 miliar naik menjadi Rp5 miliar, kegiatan Gregorian dan Pemazmur yang tadinya senilai Rp600 juta naik menjadi Rp1,2 miliar dan pagelaran Opera Batak dari yang tadinya hanya dianggarkan senilai Rp200 juta naik menjadi Rp500 juta. Hal itu diungkapkan Ketua Komisi III Boydo HK Panjaitan kepada Sumut Pos, Selasa (27/8).

Menurut Boydo, anggaran Christmas Season perlu dinaikkan agar pelaksanaannya lebih baik. “Dalam rapat pembahasan RAPBD 2020 hari Minggu (25/8) yang lalu, kami di Komisi III menyampaikan, selama ini hampir tidak terasa pelaksanaan Christmas Season. Padahal kegiatannya ada, sangat berbeda dengan Ramadhan Fair yang sangat terasa kegiatannya. Jadi sebaiknya ini diperkuat, agar terasa suasana Natal di Kota Medan. Ini juga akan menjadi daya tarik bagi wisatawan, khususnya mereka yang merayakan Natal,” ucap Boydo.

Selain itu, kata Boydo, Komisi III juga menyarankan agar Kepala Dinas Kebudayaan Kota Medan untuk melakukan studi banding ke Singapura guna melihat situasi perayaan Natal di sana yang sangat terasa nuansanya. “Begitupun dengan di Malaysia, walau tak semeriah di Singapura tapi justru lebih semarak bila dibandingkan dengan di Kota Medan. Kita harap hasil studi bandingnya dapat diterapkan di Medan,” katanya.

Begitupun dengan pelaksanaan Ramadhan Fair, Komisi III meminta agar ditambah anggarannya. Tapi harus dikemas dengan lebih bagus dan menarik, bukan cuma rutinitas tahunan yang tidak ada perkembangan dari tahun ke tahun, sehingga membuat masyarakat nyaman dan tertarik bila selalu ada yang baru dan berbeda dari Ramadhan Fair setiap tahunnya.

Terakhir, Komisi III juga meminta agar kegiatan umat Katolik event Gregorian dan Pemazmur juga ditambah anggarannya. Mereka mengusulkan agar pagelaran budaya Opera Batak bisa ditambah anggarannya agar Opera Batak bisa terusdilestarikan dan dibuat lebih menarik. “Hal ini sangat perlu untuk lebih mengenalkan budaya Batak dan menarik wisatawan datang ke Medan. Tak bisa kita pungkiri, selain Melayu, Kota Medan juga sangat identik dengan budaya Bataknya,” jelas Boydo.(map/ila)

TURIS ASING: Sejumlah turis asing berkelilingi di sekitar Kota Medan di Jalan Kesawan Medan, beberapa waktu lalu. Guna meningkatkan minat wisatawan untuk datang dan berkunjung ke Kota Medan, Komisi III DPRD Kota Medan mengajukan penambahan anggaran di RAPBD Kota Medan 2020.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Guna meningkatkan minat wisatawan untuk datang dan berkunjung ke Kota Medan, Komisi III DPRD Kota Medan mengajukan penambahan anggaran di RAPBD Kota Medan 2020 dalam pelaksanaan sejumlah event keagamaan dan kebudayaan yang setiap tahun digelar di Kota Medan.

Adapun beberapa event yang diajukan penambahan anggaran yakni Christmas Season dari Rp1,5 miliar naik menjadi Rp2,5 miliar, anggaran Ramadhan Fair yang tadinya senilai Rp3,1 miliar naik menjadi Rp5 miliar, kegiatan Gregorian dan Pemazmur yang tadinya senilai Rp600 juta naik menjadi Rp1,2 miliar dan pagelaran Opera Batak dari yang tadinya hanya dianggarkan senilai Rp200 juta naik menjadi Rp500 juta. Hal itu diungkapkan Ketua Komisi III Boydo HK Panjaitan kepada Sumut Pos, Selasa (27/8).

Menurut Boydo, anggaran Christmas Season perlu dinaikkan agar pelaksanaannya lebih baik. “Dalam rapat pembahasan RAPBD 2020 hari Minggu (25/8) yang lalu, kami di Komisi III menyampaikan, selama ini hampir tidak terasa pelaksanaan Christmas Season. Padahal kegiatannya ada, sangat berbeda dengan Ramadhan Fair yang sangat terasa kegiatannya. Jadi sebaiknya ini diperkuat, agar terasa suasana Natal di Kota Medan. Ini juga akan menjadi daya tarik bagi wisatawan, khususnya mereka yang merayakan Natal,” ucap Boydo.

Selain itu, kata Boydo, Komisi III juga menyarankan agar Kepala Dinas Kebudayaan Kota Medan untuk melakukan studi banding ke Singapura guna melihat situasi perayaan Natal di sana yang sangat terasa nuansanya. “Begitupun dengan di Malaysia, walau tak semeriah di Singapura tapi justru lebih semarak bila dibandingkan dengan di Kota Medan. Kita harap hasil studi bandingnya dapat diterapkan di Medan,” katanya.

Begitupun dengan pelaksanaan Ramadhan Fair, Komisi III meminta agar ditambah anggarannya. Tapi harus dikemas dengan lebih bagus dan menarik, bukan cuma rutinitas tahunan yang tidak ada perkembangan dari tahun ke tahun, sehingga membuat masyarakat nyaman dan tertarik bila selalu ada yang baru dan berbeda dari Ramadhan Fair setiap tahunnya.

Terakhir, Komisi III juga meminta agar kegiatan umat Katolik event Gregorian dan Pemazmur juga ditambah anggarannya. Mereka mengusulkan agar pagelaran budaya Opera Batak bisa ditambah anggarannya agar Opera Batak bisa terusdilestarikan dan dibuat lebih menarik. “Hal ini sangat perlu untuk lebih mengenalkan budaya Batak dan menarik wisatawan datang ke Medan. Tak bisa kita pungkiri, selain Melayu, Kota Medan juga sangat identik dengan budaya Bataknya,” jelas Boydo.(map/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/